7. minta tolong

18 1 0
                                    

VOTE DULU BARU BACA YAAA


....

"Nanti kakak dateng ke sekolah kan?"

"Untuk?"

"Hari ini ada pengambilan rapor, waktu itu undangannya udah dikasih ke kakak."

Astaga, bisa-bisanya Tama tidak ingat hal itu. Ia belum sempat izin pada atasannya. Tidak mungkin juga ia mendadak izin. Apalagi jamnya tepat disaat ia mulai pekerjaannya hari ini.

"Dan, hari ini sibuk gak?" tanya Tama pada Daniel.

"Sorry, Kak. Hari ini gue juga ada tugas ke luar."

Tama menggigit bibirnya untuk berpikir. Bagaimana ini? Pada siapa ia harus meminta tolong?

"Gak bisa ya, Kak?"

"Sebentar," Tama berdiri dari tempat duduknya, meninggalkan ruang makan.

Saat pagi, biasanya yang ikut sarapan hanya Tama, Daniel, dan Raffa. Sementara dua orang lainnya menyusul saat di rumah sudah tidak ada orang.

Bunga baru saja bangun, itupun karena ketukan pintu kamarnya yang berkali-kali, sangat mengganggu tidurnya. "Apa?" matanya bahkan belum sepenuhnya terbuka.

"Kamu hari ini ada kelas?"

"Siang."

"Minta tolong ke sekolah Raffa untuk ambil rapor ya?"

"Gak," Bunga langsung menolak.

"Tolong. Kakak gak bisa hari ini, Daniel juga gak bisa. Minta tolong ya, Dek?"

"Gak, ambil aja sendiri."

Penolakkan itu membuat Tama menghela napas. Ia buru-buru menarik tangan Bunga yang akan masuk ke kamarnya lagi. "Sekali ini aja, tolongin kakak."

"Iya iya!" Bunga masuk ke kamarnya lagi dan menutup pintu. Tidak peduli kakaknya masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Bunga, jam sepuluh ke sekolahnya ya!" Tama berteriak dari luar, agar Bunga mendengar.

Tidak ada jawaban lagi setelahnya. Tama hanya bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa Bunga akan datang ke sekolah untuk pembagian rapor.

Tama kembali ke ruang makan. "Nanti Kak Bunga yang ke sekolah ya. Jam sepuluh kan?"

Raffa hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nah, sekarang berangkat sama abang."

Dan yang Daniel dapatkan lagi-lagi penolakkan dari Raffa. Anak itu tetap akan berangkat dengan kakaknya. Walau mereka harus berjalan cukup jauh menuju halte bus.

Walau hari ini ada pembagian rapor, Raffa dan murid lainnya tetap harus pergi ke sekolah seperti biasa. Karena itu Raffa tetap berangkat pagi ke sekolah.

***

Bunga sempat bangun tadi pagi saat Tama membangunkannya. Memainkan ponselnya sampai ia kembali terlelap. Begitu bangun, ternyata sudah pukul sepuluh. Semalam ia begadang mengerjakan tugas, baru tidur pukul empat pagi tadi. Karena itu Bunga butuh tidur lebih lama saat pagi.

Seketika ingat kakaknya pagi tadi memintanya untuk pergi ke sekolah Raffa. Begitu mengecek ponselnya, ada beberapa pesan dari Tama dan juga panggilan masuk. Bunga hanya membalas singkat pesan kakaknya itu. Barulah ia beranjak dan bersiap.

Walau tau dia terlambat, tapi tidak membuat Bunga bergerak cepat untuk bersiap dan berangkat.

"Udah sarapan lo?"

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang