11. maksud terselubung

16 1 0
                                    

VOTE DULU BARU BACA YAAA!!!


...

Daniel baru pulang, begitu masuk ke rumah, ia melihat rumah yang lebih ramai dari biasanya. Sebenarnya Daniel sudah tau ada dua orang yang akan datang ke rumah. Jadi ia tidak terkejut. Alasan itu juga sebenarnya yang membuat Daniel sore ini sudah ada di rumah.

"Serius banget dah, nonton apasih?"

Mereka yang ada disana menoleh ke arah pintu. Melihat Daniel yang baru saja masuk ke rumah.

"Bang, pinjem motor dong," Owen langsung menagih kunci motor pada Daniel.

"Baru aja gue sampe rumah, Dek."

"Ga ada hubungan, mana?"

Daniel memberikan kunci motornya pada Owen.

"Ayo, Dek. Kita jajan keluar," Owen ingin menepati janjinya pada Raffa siang tadi.

Diajak oleh Owen, Raffa mau-mau saja. Sekalian jalan-jalan juga.

"Lah? Gue?" Oliver tentu saja tidak tinggal diam karena ditinggal.

"Lo gak diajak. Gue mau ajak Raffa."

"Gak bisa gitu! Gue ikut!"

"Ya terus mau boti? Gila lo ah."

"Ga peduli, gue mau ikut. Boti juga gapapa, emang mau pergi jauh? Enggak kan?"

Owen berdecak kesal. "Lo gak ikut. Gue cuma ajak Raffa," Owen tidak mau menggunakan motor bertiga, yang benar saja.

"Yaudah kalian berdua aja," Raffa akhirnya yang mengalah. Lagian benar juga, tidak mungkin pergi bertiga menggunakan satu motor. Juga, tidak ada yang mau mengalah, akhirnya Raffa memilih mengalah saja.

"Gak ada. Tadi kakak udah janji, ayo ah!" Owen menarik tangan Raffa agar mengikutinya.

"Gak bisa!"

Kesal mendengar keributan itu, Daniel menarik kunci motornya dari tangan Owen. Daripada tidak ada yang mengalah, lebih baik tidak dipinjamkan saja. "Gak usah pake motor! Jalan kaki aja sana!"

"Lo sih!" tentu orang yang Owen salahkan adalah Oliver. Kalo saudaranya itu tidak membuat masalah, Daniel tidak akan mengambil kunci motornya lagi.

"Mau kemana emang, Kak?" tanya Raffa.

"Jalan-jalan."

"Jalan kaki aja, ayo!" Raffa menyarankan.

"Mager."

"Kalo mau, ayo, Raffa anter. Kalo gak mau, yaudah."

"Yaudahlah, ayo. Mau jajan."

Jadilah ketiga orang itu, Oliver, Owen, dan Raffa pergi dari rumah, jalan kaki.

"Dari tadi kek," Daniel mengeluh. Jika tau akan begini, sejak awal saja tidak ia kasih kunci motor pada Owen.

"Mereka ganggu, Kak?" tanya Daniel pada Tama.

"Enggak sih, aman aja. Santai aja, Dan. Toh mereka dateng, Raffa jadi ada temennya di rumah."

Sementara itu tiga orang beda usia itu berjalan santai di bawah matahari sore yang keemasan. Owen mengatakan ingin pergi ke swalayan, karena ia ingin membeli beberapa camilan persediaan.

Mereka tau Owen itu suka sekali jajan, mulutnya hampir tidak berhenti mengunyah. Tapi dia tidak terlalu suka makan berat. Pertama kali yang ia lakukan saat menginap di rumah Tama, selalunya mengajak jajan dan membeli camilan untuk stok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang