26. Pembunuhan Berencana?

97 13 16
                                    

Halo, aku up nih hihi

Makasih yang sudah baca, vote, dan komen hingga saat ini, makasih juga yang udah tag typo aku yang di luar nalar ini, huhu

Medergeng tolong tembusin target 100+ votes 50+ komen ya makasi

HAPPY READING

26. PEMBUNUHAN BERENCANA?

Nala masih berdiri di tempat, sementara Abhi tetap memunggunginya. 

"Dan asal kamu tau, dari dulu Abhi sering diincar, kayak yang terjadi sama kamu tadi. Aku jadi makin yakin, ada yang sabotase kecelakaan Abhi. bagaimanapun juga lo saudara kembar Abhi, ikatan batin kalian saling terhubung. Lo sebenarnya juga merasakan ada yang mencurigakan, kan?" tanya Nala.

 Abhi terdiam mencerna ucapan Nala. Sedikit rahasia yang belum ia ketahui karena selama ini saudara kembarnya tidak pernah menceritakan apapun kecuali satu hal yang membuat ia tau jika Abhi terluka. Tragedinya ada pada saat ia bersama Nala, hanya ini yang ia tau dari Abhi yang tidak menceritakan secara rinci. 

Mungkin Nala benar, dalam lubuk hati Abhi yang paling dalam, ia masih curiga dengan kecelakaan yang menimpa Abhi yang asli. Karena ia pun tidak tau mengapa dirinya dituntun ke tempat ini karena suara hatinya.

Abhi berbalik badan. Ia menatap Nala nyalang. "Tapi Abhi celaka karena lo, kan? Abhi sering diincar karena lo!"

Nala menghela napas berat. Cukup sabar ia menghadapi kembaran Abhi satu ini. 

"Terserah kamu. Apa pun yang aku bilang kamu nggak pernah percaya. Sekarang yang aku harap, tujuan kita sama. Mengungkap dan membuktikan kejanggalan yang ada."

Sekarang Nala tidak mengharapkan sikap baik Abhi terhadapnya, tapi yang ia harapkan tujuan mereka sama yaitu mengungkap semua kejanggalan yang mereka rasakan. 

"Aku yakin, di balik semua tragedi yang terjadi semua saling berkaitan. Yang paling aku penasaran, siapa yang sekap aku waktu itu di gedung ini tanpa penjaga atau anak buahnya? Abhi dateng nolongin aku tanpa hambatan. Aneh, kan? Nggak lama setelah kejadian itu, Abhi sempat hilang dan ayah aku ditangkap karena kasus pembunuhan yang pada akhirnya terbukti tidak bersalah." Nala melangkah mendekati Abhi, lelaki itu tidak menghindar. Ia justru menelaah ungkapan Nala yang membuat ia semakin tidak mengerti.

Nala menatap kedua manik Abhi bergantian. Bola mata itu persis sekali dengan bola mata Abhi. Rasa rindu kepada Abhi kian meluap di dadanya. Namun, hanya sesak tak tertahan yang ia rasakan.

"Abhi menghilang karena di rumah sakit," balas Abhi, memperjelas.

"Kenapa nggak kasih tau aku? Kenapa Abhi nahan rasa sakitnya sendirian?" Mata Nala mulai berkaca-kaca. 

"Karena Abhi nggak mau lo khawatir," ungkap Abhi, menyampaikan sedikit permintaan kembarannya kala itu.

"Dengan nggak bilang sama aku, terus Abhi udah nggak ada dan lo ganti identitas sebagai Abhi, emang bisa bikin gue senang?" tanya Nala, air matanya menetes yang kemudian ia usap dengan kasar.

"Aku nggak pernah celakai Abhi seperti yang kamu tuduh. Kepergian Abhi cukup buat aku hancur sehancur-hancurnya ditambah sekarang ayah aku jadi sasaran sebagai pelaku." 

Nala menunduk, menutupi air matanya yang mengalir begitu saja. "Abhi nggak pernah kasih tau kalau Abhi punya kembaran, yaitu kamu, Manyu."

"Abhipraya dan Abhimanyu. Sebuah fakta yang menggguncang dunia aku saat kamu mengakui saat selesai persidangan waktu itu. Bahkan sampai sekarang aku nggak percaya."

ABHIPRAYA: Not Me, But It's Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang