Halo, aku up lagi nih hihi
Terimakasih udah vote komen, jangan lupa ajak teman kamu nongkrong bareng di sini
Tembusin target 100+ votes 50+ komen medergeng
HAPPY READING
28. PERAMPOKAN ATAU PEMBUNUHAN?
Bak dihantam batu besar, berita buruk mengenai Savi sampai ke telinga Mahestri, Nala, dan Nalen dari Guntur yang tadi mendapat kabar mengejutkan ini dari tetangganya. Beruntung Jeva menghafal nomor telepon ayahnya, jadi Guntur dapat mengetahui kejadian tersebut.
Savi sudah dibawa ambulans ke rumah sakit terdekat, sementara Jevan masih menangis histeris sambil berontak ingin menyusul Savi. Polisi pun berdatangan dan kini rumah mereka dikelilingi garis polisi, membuat warga setempat yang tadi ramai-ramai di depan bahkan dalam rumah Savi kini dibatasi, hanya saksi pertama yang diizinkan masuk untuk dimintai keterangan.
Guntur dalam perjalanan menuju rumah sakit langsung, sementara Mahestri dan kedua anaknya tiba di rumah Savi karena Guntur menitipkan Jevan pada mereka yang akan menyusul setelah itu. Mkejadiaereka pun merebos garis polisi. Mahestri mengungkap bahwa korban adalah adik ipar suaminya.
Nala berusaha memeluk Jevan yang menangis sesegukan, wajahnya telah memerah dan air mata tumpah membasahi wajahnya.
"Apa yang terjadi sebenarnya?"tanya Mahestri panik luar biasa, ia menatap polisi-polisi yang ada di dekatnya dengan satu persatu dengan salah satu tetangga Savi yang sudah ia kenal sejak dulu sebagai saksi pertama.
"Saya nggak tau detil kejadiannya, Pak, Bu," ujar wanita paruh baya bernama Rani tersebut yang tadi sudah menolong Savi.
"Tadi saya cuma dengar suara teriakan histeris Jevan, anak dari Bu Savi, korban yang kena luka tusuk yang sepertinya tidak cuma satu tusukan. Saya sampai di sini cuma lihat Bu Savi yang sudah tergeletak dan Jevan menangis dan berteriak histeris melihat korban. Lalu saya langsung panggil ambulans dan beberapa warga lain untuk membantu korban, tidak lama saya menghubungi pihak kepolisian yang saat ini berada di TKP," jelas Bu Rani dengan wajah yang ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Savi.
Nala merasa iba dan prihatin terhadap Jevan. Memori ini kemungkinan besar akan terekam jelas hingga Jevan dewasa nanti yang di mana akan menjadi sebuah trauma mendalam.
Nalen yang melihat tempat yang di kerumuni beberapa polisi lainnya tampak takut melihat darah berceceran di lantai. Polisi-polisi tersebut juga memeriksa seluruh lokasi kejadian untuk menemukan sebuah petunjuk tentang pelaku di balik kejadian ini.
Pihak kepolisian juga meminta izin memeriksa rekaman CCTV rumah melalui kerabat terdekat Savi, Mahestri. Namun sayangnya CCTV di waktu kejadian hingga saat ini tidak nyala. Yang berarti kemungkinan rencana pembunuhan ini sudah direncanakan. Namun, mereka tetap butuh bukti lebih kuat. Mereka pun menelisik jejak pelaku melalui forensik digital.
Mereka juga mulai meneliti kamar korban yang di mana, terdapat vas bunga pecah berserakan di lantai. Diperkirakan korban berada di kamar sebelumnya. Mereka melacak ada tidaknya barang berharga yang hilang seperti perhiasan atau alat elektronik mahal yang mungkin masuk dalam rencana awal untuk merampok. Penlitian terus dilakukan mencari jawaban apa ini kasus perampokan atau pembunuhan.
Sayang, saat ini Jevan tidak bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih mengalami trauma yang menguncang jiwanya. Kemungkinan mereka akan meminta Jevan menjelaskan sedikit yang diketahuinya setelah Jevan sudah merasa lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA: Not Me, But It's Me (On Going)
Novela JuvenilDi saat Naladhipa yang menyandang status sebagai kekasih Abhipraya terjebak dalam masalah besar, Abhipraya justru hilang tanpa kabar. ayah Nala terjerat kasus pembunuhan, sementara bunda Nala terkena kasus korupsi, yang membuat orangtuanya ditahan...