6. Jejak Pelaku

160 19 4
                                    

Halo, maaf ya baru sempat nulis hehe

Jangan lupa mampir ke ig meliyana.j ya, aku mau spoiler tipis di reels soal cerita ini 

Medergeng hayu 50_ votes 100+ komen🥹

Thankyou banget

HAPPY READING

6. JEJAK PELAKU

Abhi sedang membolak-balikkan jam pasir permenit setelah habisnya pasir yang turun ke bagian lainnya dalam hitungan permenit. Ia termenung di meja belajarnya. Tidak lama setelah ia lahir, orangtuanya bercerai. Rosi, Bunda Abhi kini kerja di luar negeri tepatnya Australia, sejak ia berumur empat tahun. Hingga saat ini Rosi bahkan tidak pernah pulang menemuinya atau sekadar komunikasi melalui ponsel. Mereka benar-benar lost contact.

"Bunda udah nggak mau ketemu Abhi?" gumam Abhi sambil memperhatikan ribuan pasir yang turun ke bawah.

"Bahkan Bunda nggak pernah hubungi Abhi lagi semenjak pergi," monolognya lagi sambil memutar jam pasir itu. 

"Ayah nggak pernah peduli sama Abhi, bahkan sekadar makan bersama di meja makan saja enggan. Pekerjaannya lebih berarti buat Ayah" Abhi beranjak setelah mengucapmnya.

"Untuk apalagi gue tinggal di rumah hampa ini?" Abhi mengambil jaket jeans hitam yang biasa dikenakannya lalu hendak keluar dari kamar.

"Den Abhi!" seru Bi Ana, asisten rumah tangga di rumah Abhi yang hanya datang seminggu sekali pada hari Sabtu untuk membereskan rumah. 

Abhi menoleh dan menunda langkahnya yang hampir menuju pintu keluar. Dilihatnya Bi Ana menghampirinya dengan membawa sampah untuk dibuang. 

"Ada apa, Bi?"

"Den Abhi mau ke mana? Ini udah malam Den." 

Abhi melihat ja di layar ponselnya yang tertera pukul sembilan malam. "Keluar sebentar Bi."

"Ya udah, hati-hati Den. Jangan kemalaman, ya. Ini Bibi mau buang sampah sekalian pulang."

"Iya, Bi, hati-hati," pesan Abhi. 

***

Arthur tertidur di sofa sepanjang malam. Semalam ia pulang pukul sebelas malam. Ia tidak mendapati keberadaan Abhi di rumah, ia menunggu Abhi ulang hingga tertidur di sofa. 

Arthur sudah terbangun beberapa saat yang lalu, kagetnya Abhi belum juga pulang. Kamar Abhi rapi tanda bahwa Abhi tidur pulang semalaman. Hal ini membuat Arthur sedikit emosi.

Pintu terbuka, betapa terkejutnya Abhi mendapati Arthur yang berada di sofa ruang tamu. Arthur berdiri sambil mengantongi kedua tangannya, tatapannya pada Abhi tersirat amarah.

"Ayah?" Abhi juga bingung, biasanya Arthur pulang setelah Abhi terlelap dan berangkat sebelum Abhi terbangun atau sedang sarapan. 

Sekarang pukul sembilan pagi. Biasanya Arthur juga tidak berada di rumah dengan alasan bertemu klien, kerabat, atau teman kerjanya. Jadi, ia pikir tidak masalah jika baru pulang sekarang.

"Kamu darimana semalaman nggak pulang?" tanya Arthur dengan nada tinggi.

"Udah mulai jadi anak nakal?! Ayah nggak pernah ajarkan kamu begitu!"

Abhi hanya tergagap tidak bisa menjawab. 

Arthur kini bersidekap dada. "Oh, kamu sama Nala semalaman?" terka Arthur yang membuat Abhi mengernyit.

ABHIPRAYA: Not Me, But It's Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang