Jimin menghela nafas panjang setelah menerima telepon dari Taehyung yang mengabarkan bahwa tunangan nya itu sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar kota selama dua minggu. Hal ini terjadi karena anak perusahaan Taehyung yang berada di Busan sedang mengalami masalah, oleh sebab itu Taehyung dengan terpaksa harus kesana untuk melihat sendiri kondisi perusahaannya dan meninggalkan Jimin sendirian di kota Seoul
Ting ..... Tong .... Ting .... Tong ....
Bel pintu berbunyi dan Jimin langsung berlarian dengan antusias untuk membuka pintu. Beberapa waktu lalu dia memang sedang memesan ayam goreng favoritnya dan ia pikir mungkin itu adalah kurir yang mengantar makanannya. Setelah pintu di buka ia mendapati Jungkook berdiri di depan pintu dengan menampilkan senyuman tampannya dan di tangannya sedang membawa ayam goreng yang di pesan Jimin
"Kau memesan ini kan, sayang ?" Ucap Jungkook dengan mengangkat kantong berisi ayam goreng
"Ba-bagaimana kau ...."
"Aku bisa menjadi apapun jika itu tentangmu Jimin" ujar Jungkook sambil melihat penampilan Jimin dari atas sampai bawah. Menurut Jungkook, Jimin terlihat sexy dengan memakai kaos putih menerawang dan celana pendek di atas lutut
"Kau tidak mempersilahkan aku masuk sayang ?"
"Pu-pulanglah Jungkook..."
"Tidak bisa sayang .... Taehyung kekasih bodohmu itu menyuruhku untuk menemanimu selama dia bekerja di luar kota. Dan aku sebagai sahabatnya dengan senang hati membantunya hahahaha. Jadi mari kita habiskan waktu kita selama tidak ada Taehyung sayang .."
"Ak-aku bisa sendiri di apartemen, kau bisa pergi Jungkook"
"Sudah kukatakan tidak bisa sayang ..... sudah lama aku menunggu kesempatan ini"
Kemudian Jungkook mendorong tubuh Jimin agar masuk kedalam apartemen, setelah itu ia tutup rapat pintu tersebut. Jimin yang ketakutan kemudian berlari menuju kamar dan menutup pintunya. Jungkook menggedor-gedor dengan keras pintu itu berulang-ulang hingga membuat Jimin ketakutan di dalam kamarnya sendiri
"Buka pintunya sayang .... atau mau aku buka paksa ?"
Tubuh Jimin terus bergetar apalagi mendengar suara Jungkook dan suara gedoran pintu yang di lakukan Jungkook membuat jantungnya terus berdetak lebih kencang dari biasanya
"Jimin .... buka pintunya !! Kenapa kau takut padaku ? Aku sangat merindukan sikapmu yang manja kepadaku, apa kau tidak merindukanku ?" di akhir ucapannya ia berhasil membuka pintu itu dengan menggebraknya
Senyumnya begitu puas saat melihat langkah Jimin perlahan mundur untuk menghindarinya. Perlahan Jungkook mendekati Jimin yang terus saja menghindari dirinya namun saat berada di sudut ruangan Jimin tak bisa lagi bergerak. Tubuhnya telah di kunci rapat oleh kedua lengan kekar Jungkook
"Kenapa kau takut padaku, hmm ? Kita habiskan waktu kita bermesraan selagi tunanganmu itu bekerja"
"Ti-tidak, Pergilah Jung !!" Ucap Jimin dengan nada bergetar
Alih-alih menjawab Jungkook malah semakin mendekatkan tubuhnya pada Jimin, ia juga terlihat berkali-kali mengendus leher Jimin yang sudah lama ia rindukan. Jungkook mulai memeluk pria cantik itu dan mengelus punggungnya berulang-ulang. Setelah di rasa nyaman Jungkook menggendong Jimin lalu merebahkannya di atas kasur kemudian dengan cepat ia langsung mengungkung tubuh mantan kekasihnya itu
Jungkook tak pedulikan Jimin yang terus meronta. Ia sangat ingin sepenuhnya memiliki kembali mantan kekasihnya yang masih sangat di cintainya itu. Ia pegang kedua tangan Jimin dan mengajak Jimin berciuman, Jungkook dengan rakus menyesap bibir plump milik Jimin. Sangat rindu .... ia sangat merindukan semua yang ada di diri Jimin, ia sangat merindukan saat-saat bersama Jimin ia ingin kembali melakukan hal itu. Maka di saat kesempatan itu ada, Jungkook tak ingin melewatkan kesempatan tersebut
"Jungkookhhh .... lepaskan aku, aku mohon mmmhhh ...." Mohon Jimin dengan isak tangisnya namun Jungkook tak pedulikan itu
"Kenapa kau lakukan ini padaku Jungkook...."
"Karena aku mencintaimu Jimin, hanya kamu yang ada di hatiku" jawabnya dan kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu mencumbui setiap lekuk tubuh Jimin, yang di ciumi pun kerap kali menahan gairahnya dan terus berusaha melepaskan dirinya dari pria besar ini
"Buka mulutmu sayang ..." Perintah Jungkook dengan tiba-tiba dan Jimin pun kebingungan
"Kenapa tiba-tiba menyuruhku membuka mulut. Tidak, aku tidak akan mau menuruti perintahmu aarrghh ...."
Walaupun Jimin sudah mengelak dengan melakukan berbagai cara pun tak mampu mengalahkan sifat Jungkook yang tak mudah menyerah. Ia dengan sigap menggigit leher Jimin hingga membuat pria cantik itu kesakitan sampai teriak dan kesempatan itu di buat Jungkook untuk memasukkan cairan di dalam sebuah wadah kecil
Beberapa saat kemudian Jungkook tersenyum senang ketika melihat Jimin menggeliat dan menyentuh seluruh tubuhnya sendiri
"Cepat juga cara kerja obatnya hahahaha .... sesuatu yang sudah menjadi milikku tidak boleh di miliki orang lain. Seperti halnya kamu sayang .... hanya aku pria satu-satunya yang bisa memilikimu"
"Jungkookhhh .... aaahhggh .... "
Lidah dan bibir Jungkook bergerak dengan lembut menyusuri lekuk leher Jimin. Mencium, menyesap dan sesekali meninggalkan jejak di sana. Jimin yang pada awalnya terus memberontak kini perlahan menikmati tubuhnya di cumbui oleh Jungkook. Entah itu ia juga ingin melakukannya atau karena pengaruh obat perangsang yang di berikan Jungkook tadi
"Aahhh .... Junghh ...."
Tangan Jungkook bergerak melepas kaos yang di kenakan Jimin, sedangkan Jimin pun terlihat pasrah dengan apa yang di lakukan Jungkook padanya
Jemari kekar lelaki berbadan tegap itupun bergerak lembut mengelilingi kedua puting si cantik. Hal itu membuat Jimin tak bisa menahan desahannya apalagi tangan kekar itu bergerak memainkan kedua putingnya secara bergantian
"Junghh .... aahhh ...."
"Iya sayang ..... desahkan namaku, kau sangat pintar sekali"
"Jung .... kookhh .... lepaskan akuhh ..."
"Sudah terlambat baby"
"Aaahhh jungkookhhh"
Jungkook melumat, menyesap puting Jimin secara bergantian dan tangan Jimin dengan reflek memegang lengan kekar Jungkook sementara Jungkook terus menyesap puting berwarna pink kecoklatan tersebut dan membuat Jimin menggelinjang tak karuan
Dengan langkah cepat Jungkook menanggalkan semua pakaian yang di kenakan. Dia tersenyum saat melihat ekspresi Jimin yang terpana melihat tubuh berotot nya. Ia arahkan penisnya yang sudah tegang itu menuju lubang sempit Jimin dengan perlahan
"Aahhh .... sepertinya si bodoh itu belum pernah menyentuhmu" gumamnya
"Aahh Jungkook sakit ..."
"Tenang sayang, ini hanya sebentar, setelah itu kau hanya akan merasakan nikmat yang tak pernah kau rasakan saat bersama kekasih bodohmu itu"
Akhirnya penis besar Jungkook sudah tenggelam dalam lubang sempit milik Jimin setelah berusaha keras memasukkan penisnya dengan perlahan
Suasana kelamin yang beradu dengan di iringi suara decapan dari bibir Jungkook yang menyesap bibir Jimin menambah suasana menjadi semakin sensual. Meskipun pada awalnya berontak namun pada akhirnya Jimin juga ikut puas menikmati permainan yang di lakukan Jungkook
Keduanya bermain dengan hebat dan sama-sama bergairah hingga saling mendapatkan pelepasannya secara bersamaan. Jungkook sangat puas bukan main karena ia lah orang pertama yang menyentuh tubuh sexy orang yang sangat ia cintai itu
"Terimakasih sayang, aku berjanji tidak akan melepaskanmu" ucapnya lalu memeluk tubuh Jimin yang entah dari kapan tubuhnya sudah telanjang. Kemudian mereka sama-sama tertidur sambil Jungkook yang tak melepaskan pelukannya dari tubuh si cantik
TBC
*Akan ku kerjakan dengan pelan-pelan meskipun agak sibuk. Selamat membaca, semoga kalian masih suka dengan cerita ini 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Romance ( Short Story )
RomantizmTerpikat pada mantan kekasih nya yang semakin cantik membuat pria tegap ini ingin memilikinya kembali. Namun takdir tak berpihak padanya karena sang mantan sudah memiliki tunangan.. namun sifatnya yang ambisius dan tak mudah menyerah membuat ia sem...