Selama dua hari dalam dunia komik ini, Reiga tak henti untuk mengamati alur ceritanya. Tetapi ada yang aneh, karakter para harem tak menunjukkan rasa ketertarikan pada Malla, malah dilihat seperti orang risih. Aldarren dan Zayn yang pernah ia temui tempo lalu.
Biasanya, Darren paling posesif ketimbang tiga harem lainnya. Awal kenal Malla saat tak sengaja mendatangi ruang OSIS hanya ingin menemui Nicki yang sedang melaksanakan rapat. Mata Darren tak terlepas akan pesona kecantikan Malla saat itu, hingga menimbulkan rasa ingin memiliki.
Kalau Zayn, dia tertarik karena Malla memiliki hobi sama; musik. Keduanya berdekatan karena menyukai musik serta seni lainnya- Zayn sangat menyukai saat suara merdu Malla melantunkan bait musik, dan disitulah timbul rasa suka sangat.
Baik, ini masih dua hari. Mungkin belum ada pergerakan lainnya. Cerita masih di pertengahan. Tapi Reiga harus memikirkan bagaimana untuk mengubah alur- tidak ada kejanggalan selama ia menempati komik selama dua hari ini. Sikap Lani pun terlihat biasa saja, tidak ada adegan membully seperti yang diceritakan dalam komik.
'Ubah takdirmu, bukan orang lain'.
Tiba-tiba ada suara seseorang yang melewati telinga Reiga. Pemuda itu menelusuri pandangan pada sudut perpustakaan rumah yang terbilang sepi- angin malam berhembus normal lewat sela jendela. Reiga merasa merinding.
"Apakah tempat ini berhantu?" gumamnya sambil memeluk diri karena merinding.
Tuk!
Lagi dan lagi, Reiga dibuat terkejut oleh suara lain. Ia melirik kanan dimana lemari buku berjejer dengan rapih. Ada sebuah buku lain yang jatuh ke lantai- awalnya Reiga tak peduli, tapi saat melihat sampul itu; kenapa tidak asing? Pikirnya.
"Ini kan?" Reiga terkejut saat mengambil buku yang terjatuh itu. Kenapa buku ini berada dalam cerita komiknya sendiri? Bukankah sangat mustahil jika komik yang ia tempati malah mendapatkan buku komiknya lagi.
'A world full of love'.
Ya, buku komik dalam kehidupan komik langsung. Anehkan?
Reiga kembali melihat sekitar dirinya, takut saja ada orang yang melihat hal ini. "Kenapa ada disini? Seharusnya tidak ada kan?" bisik Reiga.
Reiga membuka buku itu secara perlahan- seperti biasa, awalan komik itu memperkenalkan karakter komik dari yang penting sampai figuran; termasuk raganya ini. Tapi halaman selanjutnya, kenapa kosong? Bukankah halaman berikutnya bergambar perkenalan awal kehidupan Malla, tapi kenapa hanya kertas putih yang polos.
Reiga membuka acak halaman komik itu, semuanya nihil. Hanya ada kertas putih kosong, hingga halaman terakhir Reiga menemukan sesuatu. "Sadarlah, semuanya penuh kepalsuan. Cerita tak sesuai apa yang kau harapkan?" beo Reiga membaca kata dalam kertas putih itu.
"Apa maksudnya?"
♛┈⛧┈┈•༶
Sirkuit balapan sangat ramai, para penonton bersorak keras untuk mendukung pemain favorit mereka. Acara yang dianggap ilegal oleh pihak pemerintah, dimana anak-anak jalanan mengadakan balap liar di sirkuit terbengkalai. Namun, mereka tak pernah kapok setelah digerebek oleh polisi.
"Hey Jahnsen, sudah siap untuk kalah? Jangan lupa siapkan ember buat nampung air mata lo," ejek pemuda berambut keriting dengan kulit kecoklatan.
Jahnsen, pemuda yang duduk di atas motor besarnya hanya bisa merotasi kedua mata dengan jengah. "Bermimpilah selalu, karena pada akhirnya gue lah yang menang," kata Janshen penuh kesombongan.
Pemuda itu memukul jok motornya dengan ekspresi penuh dendam. "Gue gak akan biarkan lo sampai ke finish dengan cepat! Gue yang akan mendahului elo!" kata penuh percaya dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑩𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒂 𝒄𝒐𝒎𝒊𝒄 𝒇𝒊𝒈𝒖𝒓𝒆 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒂𝒄𝒕𝒆𝒓
Teen Fiction(𝟏𝟖+) 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒏𝒐𝒕𝒆𝒔 𝑩𝑿𝑩 | 𝑻𝒓𝒂𝒏𝒔𝒎𝒊𝒈𝒓𝒂𝒔𝒊 | 𝑴𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆🔞 | 𝑹𝒐𝒎𝒂𝒏𝒕𝒊𝒄 | 𝑴-𝒑𝒓𝒆𝒈 Agam, dia hanya pria yang ogah hidup tapi takut mati. Diusia nya yang ke 25- dia hanya hidup seadanya saja, kerja, makan dan tidur. Ter...