Ch. 1 : Martabak

231 19 4
                                    

Dalam waktu dekat, mereka bisa dengan mudah akrab. Bahkan Brusko dan Irrad sudah lumayan bisa berbahasa Indonesia. Dari mana mempelajari nya ?

Terkadang saat Skylar live, mereka bermain bersama. Meski kebanyakan yang di pelajari bahasa yang kurang sopan. Tapi setidaknya itu lah yang bisa memperkuat chemistry mereka saat bermain.

Tapi apakah hanya itu ?
Irrad adalah anak yang random banget. Terbilang petakilan juga mungkin ???

Dia suka mengusili teman temannya, suka membuat kaget teman temannya dan selalu ingin tahu apa yang di lakukan temannya. Dia orang yang paling tidak bisa diam di gh RRQ Hoshi.

Itu menjadi alasan mengapa Irrad bisa cepat memahami bahasa Indonesia.

Ada suatu malam sekitar pukul 21:30. Skylar, Don dan Banana sedang berada di ruang tamu. Mereka tidak tidur, tidak main juga karena hanya mereka bertiga yang masih belum tidur. Skylar berinisiatif memesan jajanan Martabak manis untuk teman temannya.

"Gabut co malam gini belum ngantuk, gue pesenin martabak mau ?"

"Boleh tuh ler. Keju ler, keju susu." Banana langsung mengiyakan karena lumayan kan dapat makan trus di bayarin temen.

"Coklat lah, aneh rasa keju di mulutku" Balas Don.
"Banyak mau kelen, gue yg mau beli. Nih gue pesan yang bercoklat, berkeju, bersusu." Ucap Skylar sambil tersenyum merasa sudah menemukan jalan tengah.

Tidak menunggu lama, Martabak yang di pesan sudah datang. Mungkin karena sudah larut malam jadi tidak perlu mengantri lama.

"Ambil Ban di muka" Skylar menyuruh Banana. "Enak banget co lu nyuruh".

"Lu banyak request tadi anying, ambilin lah, udah gue bayar kok" Skylar masih meminta. "Lah don request juga anying". Ujar Banana.

Don yang sebelumnya duduk langsung rebahan di sofa dan menutup wajahnya dengan Hp untuk berpura pura tidur.

"Pinter banget orang orang disini co" Banana akhirnya mengalah dan berdiri untuk mengambil martabak yang di antar.

"Makasih pak". Kemudian Banana masuk kedalam untuk membawa martabak itu ke ruang tamu. Disana sudah terlihat don dan Skylar sudah duduk rapi dan siap untuk menyantap martabak.

"Minggir, gue di tengah, gue yang bawa Martabak nya" Banana memaksa skylar dan Don untuk membuat space di tengah untuknya duduk. "Apalah co gue yang bayar". Don kalem saja karena di pikirannya, duduk di manapun tetap dapat martabak.

Mereka duduk berjejer bertiga dan siap untuk berebut martabak. Saat mereka sudah mau mengambil makanan yang ada di depan mereka, mereka di kejutkan oleh seseorang.

"Weh apaan tuh !"

"KON*** !!!" Skylar dan Banana mengucapkan nya secara bersamaan, tidak dengan Don, dia hanya terkejut.

"Apalah pantek kau Jat, gausah ngagetin gitu lah."

"Don't call me Ijat anying, lebay banget lu ler."

"Iya gue yang lebay. Lu mau ga nih ?". Tanpa membahas lebih lanjut, Skylar langsung menawarkan martabak untuk Irrad.

"Apa itu co, manis ?"

"Manis ini, bekeju coklat susu." Tanpa pikir panjang Irrad menjawab "mau ler, tunggu gue ambil minum."

"Sekalian Rad bawa sebotol buat kita berempat." Banana menambahkan dan di jawab dengan jempol Irrad.

"Nah gue sebagai orang yang memesan dan ekhem membayar juga, akan membagi secara adil bagian bagian martabak yang lu pada makan."

"Wah gamau ler" Banana langsung menolak. "Pokonya tengah ini gue, lu ama Don pinggir ini kiri kanan sama satu. Sisanya gue."

"Kacau, Irrad gimana ?"..."Irrad kotaknya" dengan santainya Skylar menjawab.

"Parah si gue bilangin Irrad co"..."ai jangan anying." Mereka bertiga bercanda dan tertawa. Lalu Irrad datang dengan sebuah gelas dan botol besar.

"Niat kali co bawa banyak gelas." Sarkas Skylar.

"Tangan gue penuh co." Irrad beralasan. Jadi mereka berempat minum di gelas yang sama.

"Minggir ler gue mau duduk" Irrad mengusir Skylar. "Apalah co, gue duluan duduk." Balas skylar.

"Duduk sini" ujar skylar sambil menepuk pahanya dengan maksud menyuruh Irrad duduk di pangkuannya.

Irrad tanpa pikir panjang langsung duduk. Reaksi Banana dan Don ? Biasa saja. Itu berarti hal seperti itu sudah biasa di tempat mereka. Mereka pun menyantap martabak.

Sesuai perjanjian, Banana dan Don memakan bagian pinggir martabak terlebih dahulu.

"Jahat co si ler, gue mau yang tengah, banyak keju nya" Banana tidak berhenti komplain dan di balas dengan tawa Skylar. Berbeda dengan Don, yang mana dia memang menyukai bagian pinggir martabak manis.

Saat yang lain menyantap, Irrad tampak kesusahan saat ingin mengangkat sepotong martabak.

"Ga dimakan makan Rad ?" Tanya Skylar. "Susah co di pinggir, keluar keluar coklat keju nya." Balas Irrad. "Ya kalo susah ambil yang bagian tengah aja, tuh ada sisa 2" Skylar menyarankan Irrad.

"Gue juga ler ?" Banana ikut menjawab. "Apa co itu jatah lu noh ama don bagi dua yg pinggir pinggir wkwkw."
"Anying co, Irrad spesial treatment."

Setelah Banana berkata seperti itu, Don dan Skylar hanya bisa tertawa. Lalu bagaimana dengan Irrad ? Sepertinya dia tersipu ? Namun tidak ada yang menyadari karena Irrad di pangku Skylar sehingga membelakangi mereka bertiga.

Saat perrama kali merasakan martabak mata Irrad terlihat berbinar. "Enak banget anying. Apa tadi ini namanya."..."Martabak. Abisin aja Rad. Gue kenyang."

"Alasan anjir, baru juga makan satu. Emang sengaja ngasih spesial treatment ke Irrad sih fix."

"Apalah kudacuki kau Ban, berbagi noh sama Irrad."
"Hah ? Serius ? Yesss !! Ayo Don." Banana mengajak Don. "Gas".

"Kata ler buat gue semua anying."

"Gini Rad, kan itu sisa empat, gue sama banana minta sama satu aja. Besok bisa di ganti 2 kotak sama ler." Jelas Don.

"Gue gaada bilang ya co." Skylar langsung membalas sambil memainkan hp nya.

"Deal 🤝" ujar Irrad tanpa menghiraukan perkataan Skylar.

Setelah memakan martabak terakhir nya, Banana merasa mengantuk dan pergi ke kamar. "Gue mau turu co, duluan ya" dan di iyakan secara serempak.

Kemudian disusul oleh Don yang tiba tiba mau boker. Meninggalkan Skylar dan Irrad berdua saja di ruang tamu.

"Lu kok belum tidur ?" Tanya Skylar. Lalu Irrad membalikkan kepalanya ke Skylar. Menatap Skylar langsung ke matanya. Skylar tersentak melihat pemandangan yang luar biasa. Seorang Irrad dengan wajah imut (?) melihatnya dengan tatapan yang paling dalam dengan kedua tangan memegang martabak nya, mengamankan potongan martabak terakhir agar tidak di ambil oleh siapapun.

Irrad langsung berdiri dan menghabiskan kedua potongan martabak terakhirnya dan menjawab pertanyaan Skylar.
"Gue kebangun anying trus haus. Waktu turun ada lu bertiga duduk. Gue samperin lahh, pas banget ada jajanan sekalian deh gue minta hehehe"

Skylar hanya memutar matanya sambil tersenyum, kemudian menyuruh Irrad untuk tidur kembali. "Yaudah lu tidur lagi aja. Cape kan lama scrim tadi sore." Sambil mengatakan hal itu, Skylar meng-pat pat kepala Irrad.
"Gue juga udah ngantuk Rad, langsung ke kamar aja lah".

Tentu saja wajah Irrad memerah, sepertinya ini pertama kali Skylar mengelus kepalanya. Biasanya Skylar bercanda dengan mendorong kepala Irrad. Rasanya berbeda dengan mengelus. Sentuhan Skylar terasa lama sekali di kepalanya.

"Cuci tangan dulu co, temenin" ujar Irrad mengalihkan perhatian. "Bareng deh, sekalian buang kotak martabak nih gue."

Selesai cuci tangan mereka naik ke lantai atas untuk pergi ke kamar mereka dan tidur. Bahkan di tengah perjalanan pendek itu Irrad masih bisa mengusili Skylar dengan menggosokkan tangannya yang basah ke celana bagian pantat Skylar dan mendapat cacian dari orang Manado tersebut.

"Ler..." -Irrad
"Hah ?" -Skylar
"Besok kalo beli martabak lagi yang rasa coklat kacang ya ler. Gue kurang suka keju." -Irrad
"Ya elah" -Skylar

🐾🐾🐾

To be continued...

Hai & Bye || Skylar X Irrad || [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang