Ngamuk

120 12 0
                                    

"Kenapa berantem Caine? " tanya auntie shinta melihat kearah Caine. "Bukan apa apa kok auntie " jawab Caine pelan. "Jawab Caine, kenapa? " tegas William.

"Nothing " jawab Caine lagi. "Rion, jelasin kenapa Caine bisa berantem" ucap William tegas.

"Jadi gini pa.... " Rion menceritakan semua nya pada mami dan papa nya, mereka terlihat tenang namun tidak dengan hati mereka yang marah.

Sementara Caine diam tanpa ada perkataan yang keluar dari bibir nya itu. Kenapa Caine memilih untuk tidak memberi tahu pada paman dan Aunty nya? Kerana dia tidak mau merebut kasih sayang sepupu nya, walaupun mereka sedarah, namun tetap sahaja Caine tidak mau mereka melihat nya sedih, atau pun  lemah.

"Caine, apa benar kamu berantem ama Zayn? " tanya Shinta datar. Caine baru membuka bibir nya untuk bicara, Rion memotong ucapan nya.

"Eng- dia bohong mi, " kata Rion memotong ucapan Caine.

"Jangan potong perkataan gue bangsat!! " marah Caine kesal. "Sudah sudah, jangan berantem, Caine naik atas masuk kamar mu, dan Rion sebalik nya, " kata William.

"Baik.... "

Beberapa jam kemudian.

Kini terdengar suara seperti orang berantem diatas, ya benar Rion dan Caine yang berantem.

"Lu tahu apa bangsat?!! " tanya Caine menonjok wajah tampan Rion, Rion sedikit pun tidak membalasnya.

"Lu gak pernah rasain apa yang gue rasain!!! Hidup lu enak anji!!! Ada orang tua lengkap cemara!!! Sedang kan gue?!" teriak Caine menarik perhatian dua orang dibawah.

"Lu pikir gue jadi emo kek gini sengaja dibuat?!!! Hah?!!! Lu gak pernah rasain gimana kehilangan orang tersayang!!! Lu gak pernah rasain bangsat!!!!! " maki Caine.

"Sekurang-kurangnya lu ada, dari pada gue? Kaya doang tapi gak punya orang tua!!! Lu pikir enak kek gitu??!!! Hah?!! " teriak Caine lagi.

"Gue tanya anjingg!!! Jawab pertanyaan gue bangsat!!! " maki Caine sebelum meninju wajah Rion lagi, sehingga berdarah di sudut bibir nya.

"Lu pikir enak?!! " maki Caine lagi, dan lagi.

Sementara dibawah.

"Ya allah, sayang kamu dengerin tidak? " tanya William pada istri nya. "Dengar, kek orang maki maki gitu, yok lihat" jawab shinta menarik tangan suami nya.

Kembali ke Caine dan Rion.

"Lu gak pernah ngertiin seperti hidup gue!! Dimeja makan sepi, dikamar sepi, semua nya sepi!!! Dan lu gak pernah rasain semua itu!! Gue yang tanggung derita ini!!! Gue!!! " Teriak Caine frustasi.

Dan?

Bugh!!

Satu tendangan mengenai kepala Caine, tendangan itu dari Rion. "Gue tahu perasaan lu " kata Rion dingin. Hal itu tidak membuat Caine takut.

Justru dia malah menendang balik, dan terjadilah baku hantam, dari maki makian.
Sehingga dua orang datang untuk memisahkan mereka berdua.

"Cukup Caine Chana Mahendra!!! " Teriak Shinta dingin. "Dan cukup Rion Kenzo William!! " teriak William pula.

"Lepasin paman!!! " teriak Caine memberontak dipelukan William. Sementara Rion tenang tenang sahaja.

"Tenang Caine!! " Bentak William. Hal itu membuat Caine kesal, tapi dia tidak takut.

"Lepasin!!!!! " teriak Caine lagi, membuat William kesal, lalu menampar wajah Caine tepat tempat Rion menampar nya pagi tadi.

Kepala Caine ter pusing ketepi setelah William menampar pipi nya. "Aku menyuruh mu diam Caine!! " bentak William.

The Devil's Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang