Bab 3 : Bimbingan dan Rencana

2 0 0
                                    

Mama Ortiz, Belinda, yang dikenal sebagai wanita yang penuh perhatian dan bijaksana, merasa ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan Ortiz. Setelah pertemuan calon keluarga baru kali ini, Belinda memutuskan untuk berbicara dengan Ortiz secara pribadi di ruang tamu yang nyaman.

Malam itu bahkan tidak menunggu hari isok. Belinda memanggil Ortiz saat pria itu hendak pergi untuk bermain skateboard. "Ortiz, ada yang ingin Mama bicarakan dengan kamu. Duduklah sebentar," katanya dengan nada lembut namun serius.

Ortiz, yang sudah mendengar sedikit tentang pertemuan tersebut, merasa sedikit gugup tetapi mencoba terlihat tenang saat ia duduk di sofa di sebelah mamanya. "Ada apa, Ma?"

Belinda memandang Ortiz dengan penuh perhatian. "Mama tahu bahwa kamu mungkin merasa canggung atau bahkan sedikit bingung tentang calon keluarga baru kita. Jadi, Mama ingin membicarakan ini dengan kamu lebih dalam."

Ortiz mengangguk, memandang mamanya dengan rasa ingin tahu. "Ya, Ma. Aku juga merasa aneh dengan semua perubahan ini. Bagaimana menurut Mama tadi?"

Belinda menghela napas sejenak sebelum berbicara. "Pertemuan ini penting untuk kita semua. Mama ingin memastikan bahwa kamu merasa nyaman dan bahwa kita semua bisa menyambut keluarga baru ini dengan hati terbuka. Mama juga ingin mendengar pendapat dan perasaan kamu tentang hal ini."

Ortiz merasa sedikit lega mendengar dukungan dari mamanya. "Aku cuma berharap bisa beradaptasi dengan baik dan tidak merasa terlalu terasing."

Belinda tersenyum lembut. "Mama tahu itu tidak mudah, Ortiz. Tapi ingatlah, pertemuan ini bukan hanya tentang menyesuaikan diri dengan keluarga baru, tapi juga tentang bagaimana kita bisa membangun hubungan yang baik. Kalaupun ada kekhawatiran atau keraguan, Mama ingin kamu merasa bisa berbicara tentang itu."

Belinda menatap Ortiz dengan penuh perhatian. "Aku senang mendengar itu, Ortiz. Apa yang kamu pikirkan?"

Ortiz melanjutkan dengan penuh keyakinan. "Aku benar-benar percaya bahwa kehadiran papa Zaini dan kakak Krisan akan memberikan dampak positif bagi keluarga kita. Meskipun awalnya mungkin terasa canggung, aku yakin kita semua bisa belajar banyak dari mereka dan dari satu sama lain."

Belinda tersenyum, merasa terharu. "Kamu benar-benar merasa seperti itu?"

Ortiz mengangguk dengan mantap. "Iya, Mama. Aku merasa bahwa meskipun ada banyak perubahan, kita bisa membuat ini menjadi awal yang baik. Aku berkomitmen untuk terbuka dan menyambut mereka dengan hati yang hangat. Dengan dukungan dan usaha dari kita semua, aku yakin kita bisa membangun keluarga ini dengan... baik."

Belinda terlihat lega dan tersenyum bangga. "Terima kasih, Ortiz. Itu sangat berarti bagi Mama. Keyakinan dan dukunganmu akan sangat membantu dalam proses ini."

Ortiz menambahkan, "Aku juga ingin Mama tahu bahwa aku akan berusaha keras untuk membuat situasi ini menjadi positif. Aku yakin, dengan kerja keras dan komunikasi yang baik, kita bisa menjadikan keluarga ini lebih kuat dan harmonis."

Belinda mengulurkan tangannya dan memegang tangan Ortiz dengan lembut. "Aku percaya pada kamu, Ortiz. Bersama-sama, kita akan menghadapi perubahan ini dengan positif dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk keluarga kita."

Percakapan itu memperkuat keyakinan Ortiz dan memberikan dorongan bagi Belinda, menjadikan mereka lebih siap untuk menyambut kehadiran papa tiri dan kakak tiri dengan harapan dan semangat baru.

Ortiz merasa lebih tenang mendengar kata-kata mamanya. "Terima kasih, Ma. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Aku juga akan mencoba untuk lebih terbuka terhadap orang-orang baru ini."

Mama Ortiz mengangguk penuh pengertian. "Itu yang Mama harapkan. Mari kita jalani ini bersama, dan Mama yakin kita akan bisa membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.

Something In The AirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang