Sunghoon duduk di depan tv menunggu heeseung pulang. Sudah lima hari berturut turut heeseung terlambat pulang. Setelah pulang dari mengajar, heeseung selalu bilang dia ada urusan di kantornya dan berakhir pulang tengah malam.
"Adek kangen ayah ya?" gumamnya sedih.
"Mimi juga kangen ayah, ayah udah ga sayang kita lagi ya dek?" lanjutnya dengan mata berkaca kaca.
Entahlah, semenjak hamil ini mood sunghoon sangat sensitif. Hal sekecil apapun bisa membuatnya menangis. Terkadang sunghoon malu, hei dia itu brandal! apa apaan dengan air mata itu?
"Mas heeseung gak mungkin ninggalin aku kan? Mas heeseung gak mungkin nge duain aku kan? Mas heeseung sayang aku kan? Iya, pasti cuma aku aja yang berpikiran buruk." gumamnya sambil menghela nafas pelan.
Sunghoon memutuskan untuk naik ke lantai atas dan beristirahat. Mungkin dia hanya lelah, jadi berpikiran yang tidak tidak.
Tetapi pikiran nya tidak bisa di ajak bekerja sama, di dalam kamar sunghoon masih memikirkan kejadian di parkiran saat itu. Jay temannya heeseung kan? Mengapa dia tidak menjelaskan apapun pada sunghoon?
Cinta bisa memudar kapan saja. Namanya manusia pasti ada rasa tamak dan tidak cukup satu. Sunghoon tidak masalah jika hanya dia yang merasakan perselingkuhan. Tapi anaknya? Sunghoon tidak tega pada anaknya ini. Bahkan dia belum lahir, kenapa dunia sangat jahat padanya?
Ah bukan bukan. Dia hanya menilai sisi jahat dunia saja, ada banyak sisi baik dunia yang sudah dia rasakan bukan? Seperti hadirnya malaikat kecil ini.
Sunghoon sangat mencintai anak nya ini. Membayang kan berapa lucunya wajah anaknya nanti saja sudah membuat nya gemas. Ingin sekali dia cepat cepat menimang anak nya bersama heeseung nanti. Mungkin.
Apa mereka masih bisa bertahan hingga anaknya ini lahir? Bisa saja takdir berkata lain bukan? Sunghoon hanya bisa pasrah pada apa yang terjadi selanjutnya.
Dia tidak boleh memikirkan hal yang tidak penting. Itu bisa berpengaruh untuk anaknya. Sunghoon memutuskan untuk menonton film saja. Tiba tiba dia ingin melakukan hal itu.
Sementara itu, heeseung sedang berada di apartement jake. Mereka duduk berdampingan dan saling melempar candaan. Jay, yang menyaksikan hal itu hanya menggeleng kan kepalanya.
Dia jadi merasa berdosa pada sunghoon, karna dia mengetahui perselingkuhan ini dari awal dan tidak memberitahukan nya pada sunghoon. Jay juga tidak bisa memberikan heeseung nasihat karna anak itu keras kepala. Dia hanya berdoa semoga heeseung cepat sadar.
Jay sebenarnya tau sunghoon melihat semuanya saat berada di sekolah beberapa hari lalu. Siapa juga yang tidak melihat sunghoon? Dia berdiri di tengah tengah parkiran motor, mungkin karna heeseung terlalu bersemangat melihat jake jadi dia tidak menyadari kehadiran istrinya.
"Hee." panggil nya pada kedua orang yang asik bermesraan.
Heeseung menoleh dan menatap Jay dengan pandangan bertanya. "Lo gak pulang? Kasian bini lo, hee. Dia pasti nungguin lo pulang."
Heeseung hanya mengangkat bahu nya, "Kaya nya engga untuk malam ini."
Jay menggerang tidak suka, "Lo gila? Bini lo bunting sialan. Lo pulang, atau gue gebukin?"
Heeseung hanya menggeram kesal dan bangkit dari duduknya secara kasar, lalu keluar dari apartement jake sambil menabrak kuat bahu Jay. Jay hanya menghela nafas pelan, jika dia tidak ingat heeseung itu sohibnya, maka anak itu sudah terkapar sekarang.
Jay melihat ke arah jake yang hanya diam, entah kemana aura saat dia menggoda heeseung tadi. Jay lihat lihat seperti ada yang berbeda dari jake, jake ini seperti bukan pihak bawah.
"Entah apa rencana lo, jake. Tapi gue mohon jangan ganggu heeseung." ucapnya sebelum pergi.
Jake hanya mengeluarkan smirk nya, "Gue memang gak pengen heeseung. Tapi ada satu hal yang buat gue harus narik dia terlebih dahulu, setelah itu gue bisa dapat apa yang gue mau." gumam jake.
Heeseung sampai di rumah pukul satu dini hari. Keadaan rumah sudah sangat sepi, sunghoon mungkin sudah tertidur?
Heeseung langsung naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya. Dugaan heeseung salah, sunghoon belum tertidur. Sunghoon yang sedang menonton film di laptop nya langsung menoleh ke ambang pintu. Senyumnya mengembang dan langsung menghampiri heeseung.
Sunghoon langsung memeluk heeseung erat, "adek kangen mas, dedek bayi juga kangen ayah." ucap sunghoon dengan semangat.
Heeseung hanya tersenyum tipis dan mengusap lembut punggung sunghoon, "Mas mau mandi dulu."
Setpelah itu, heeseung melepaskan pelukan sunghoon dan berjalan ke kamar mandi. Sunghoon menatap kepergian heeseung nanar, di baju heeseung........ Ada parfum lain. Dia sangat tau wangi suaminya, lantas parfum siapa yang menempel di baju heeseung?
Sunghoon dengan cepat menggeleng kan kepalanya. Heeseung tidak akan bermacam macam kan? Mungkin saja itu parfum seseorang yang tidak sengaja bertabrakan dengan heeseung. Iya, pasti seperti itu.
Sunghoon kembali naik ke atas tempat tidurnya dan merebahkan dirinya. Tangan nya mengelus perut nya yang mulai terlihat.
"Tunggu bentar ya dek, habis itu kita peluk ayah." ucapnya.
Namun, kata sebentar itu seperti nya hanya di mulut sunghoon saja. Nyatanya, heeseung tak kunjung keluar dan sunghoon mulai menutup matanya karna tidak kuasa menahan kantuk sambil mengelus perutnya.
Heeseung di dalam kamar mandi termenung memikirkan perkataan jake tadi. Apa dia masih mencintai sunghoon? Namun kenapa dia jadi sering mengabaikan sunghoon? Jika sudah tidak ada perasaan, lebih baik berpisah kan?
Akhir akhir ini dia nyaman bersama jake, sangat nyaman. Dia bingung harus memilih sunghoon ataupun jake. Jake bisa memberinya kehangatan dan kenyamanan, sementara sunghoon bisa memberinya kebahagiaan dengan hadirnya anak mereka nanti.
Kepala heeseung berdenyut sakit, dia memijat pangkal hidung nya dan dengan cepat membersihkan dirinya.
"Kau mencintai ku kan? Maka dari itu, ceraikan sunghoon." bisik jake di telinga heeseung saat mereka duduk bersebelahan.
TBC
Votmenn gayss🥰
Jangan pada dendam dulu sama jaeyun yaaa,, nanti bakalan ada plot twist yang wah banget. Jadi jangan pada salah paham dulu sama jake ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TEACHER IS MY HUSBAND || HEEHOON
Randombxb era ⚠ heeseung dom! Sunghoon sub! dilarang coppy paste ⚠ 📍heehoon