17 (END)

1.9K 131 8
                                    

Seorang anak laki-laki berlari dan berhenti di makam seseorang dengan dua orang dewasa di belakangnya.

"Halo daddy... seunghee dateng lagi. Seunghee dateng sama ayah sama mimi. Walaupun  seunghee gak pernah tau gimana wajah daddy, seunghee tau pasti daddy orang baik kan. Mimi sama ayah sering cerita tentang daddy ke seunghee. Daddy sayang ya sama seunghee, tapi kenapa daddy ninggalin seunghee?"

Sunghoon menatap Heeseung disebelahnya yang menggenggam tangan nya erat. Heeseung menatap mata Sunghoon, seperti meyakinkan semuanya akan baik baik saja.

Heeseung berjongkok di sebelah anak nya dan mengusap rambutnya, "Hei jagoan.. Daddy pasti sayang sama seunghee. Daddy pergi karna Tuhan lebih sayang sama daddy. Daddy sayangg banget sama seunghee." Ucapnya pelan, memberikan pengertian pada anak nya.

Seunghee mengangguk kecil dan menatap gundukan tanah itu, "Daddy harus bahagia disana, bahagianya harus seperti seunghee, mimi, dan ayah."

Heeseung mengecup pucuk kepala anak nya, "Seunghee ke mobil duluan ya. Sama pak kim, nanti mimi dan ayah nyusul." Seunghee mengangguk dan berlari meninggalkan mereka.

Saat anak nya sudah pergi, Sunghoon ikut berjongkok di samping suaminya.

"Hai jake.. Udah 3 tahun aja ya.. Gue cuma mau bilang makasih buat jasa lo selama ini. Lo ngasih gue banyak banget pelajaran. Lo ngasih gue kesadaran kalau harus cukup dengan 1 orang. Gue bener bener cinta sama Sunghoon, maaf dulu udah nyakitin dia. Dan makasih juga lo udah may rawat Sunghoon dan anak kami. Walaupun sebentar, tapi itu berharga jake. Lo malaikat, dan seharusnya malaikat akan pergi." Ujar Heeseung sambil menahan air matanya. Jujur saja, dia merindukan sosok itu. Tangan nya mengusap nisan di depan nya. Sunghoon mengelus punggung bergetar Heeseung, dan menahan air matanya.

"Kak jake... Aku sayang kakak.. Bahagia di sana yah. Makasih udah mau cinta sama hoonie." Ucapan Sunghoon bergetar.

Sosok jake, sangat berharga bagi mereka. Sosok jake, memberi mereka begitu banyak pelajaran. Mereka sangat beruntung mengenal orang sebaik jake.

Heeseung membantu Sunghoon bangkit dan berpamitan pada gundukan tanah itu, sebelum pergi.
















Sunghoon sedang memasak di dapur mansion nya. Heeseung akhir akhir ini sangat sibuk, karna dia akan mengeluarkan produk terbaru. Heeseung selalu pulang dengan keadaan lelah, namun sebisa mungkin tersenyum dia hadapan Sunghoon dan seunghee.

Sunghoon tersentak kaget saat sebuah tangan memeluk pinggang nya. Namun saat menoleh, bibirnya bersentuhan dengan pipi suami nya. Sunghoon sedikit lega dan melanjutkan acara memasaknya.

Heeseung memeluk Sunghoon erat. Akhir akhir ini sangat melelahkan. Heeseung menenggelamkan wajah nya pada cengkuk leher Sunghoon dan megendus pelan lehernya membuat Sunghoon terkekeh geli.

"Awas mas.. Nanti gak selesai masakannya." Rengek Sunghoon.

Heeseung mematikan api masakan Sunghoon dan membalik tubuhnya hingga tubuh mereka berhadapan. Heeseung mengecup bibir Sunghoon dan kemudian berubah menjadi lumatan. Sunghoon berusaha mengimbangi ciuman suami nya hingga akhirnya dia menyerah. Ciuman Heeseung sangat ganas membuat Sunghoon sedikit kewalahan.

Tangan Heeseung tidak tinggal diam, dia membuka kancing piyama Sunghoon dan memilih puting Sunghoon membuat Sunghoon melayang karna nikmat bertubi tubi yang suaminya berikan.

"Aanghh.. Mas.. "

Heeseung semangkin bersemangat mengeterayangi tubuh istri cantiknya. Ciuman nya turun ke leher membuat Sunghoon mengadahkan kepalanya ke atas sambil meremat rambut Heeseung.

Melihat puting merah muda Sunghoon membuat Heeseung tertarik ingin mencicipi nya, dan menghisap rakus putingnya. Tangan nya yang mengangguk di gunakan nya untuk memilih puting satu nya.

Sunghoon menggeleng pelan, ini terlalu nikmat untuknya. Heeseung selalu bisa membuatnya menikmati permainan yang dia buat.

Heeseung meraba ke bawah dan membuka celana Sunghoon hingga Sunghoon benar benar naked. Heeseung terkekeh gemas melihat penis kecil istrinya yang mengacung tegak.

Sunghoon yang merasa di perhatikan menutup area kemaluannya menggunakan tangan nya dan merapatkan paha nya.

"Kenapa di tutup?" Tanya Heeseung.

Sunghoon menggeleng kecil, "malu." Cicitnya pelan.

Heeseung terkekeh gemas dan menyingkirkan tangan Sunghoon dari penisnya dan menggenggam penis Sunghoon.

"Ahh.. Mass.. Ahngghh.. Mhmh.. "

Desah Sunghoon saat Heeseung mulai memaju mundurkan tangan nya dia penis Sunghoon. Heeseung gemas melihat bibir bengkak istrinya tebuka sambil mendesah dan memulai lumatan panas nya lagi.

Merasa istri nya akan keluar, Heeseung menghentikan pergerakan tangannya dan mengarahkan tangan nya di lubang istrinya. Sunghoon tidak menyadari hal itu karna asik menikmati ciuman yang Heeseung berikan.

Tanpa aba aba Heeseung memasukkan jadi nya ke dalam lubang Sunghoon membuat Sunghoon kaget dan menggigit bibir Heeseung hingga ciuman mereka terlepas. Sunghoon memegang bahu Heeseung dengan kaki yang bergetar.

"Mas.. Cumh.. Ah.. Aouhh.. Aanghh.. "

Sunghoon mengeluarkan cairan nya, tetapi Heeseung tidak membiarkan istri nya menikmati pelepasan nya dan malah menambah satu jarinya membuat Sunghoon mendengak keenakan.

"Emh.. Sen-sensitif.. Mas.. Sensitif.. Ahh.. Ouh.. Angh..hmh.. "

Heeseung tidak mendengar kan ucapan Sunghoon dan terus membuat pola menggunting mengobrak abrik hole Sunghoon.

"AHHH... "

Sunghoon terkulai lemas saat cairan putih bercampur dengan air seni itu keluar membasahi lantai. Sunghoon squirt. Heeseung sangat menikmati pemandangan saat Sunghoon mengalami hal itu. Bibir nya terbuka, kepalanya mendongak dan badan nya melengkung indah. Sangat indah.

"Cukup istirahat nya sayang. Ayo kita lanjutkan  di kamar." Heeseung menggendong Sunghoon ala koala dan berjalan ke kamar kemera.

Bersyukur seunghee pergi ke rumah grandma nya, jadi dia tidak melihat perlakuan bejat kedua orang tua nya.




























End

Jujur merinding dikit ngetiknya... 🙂🙂

MY TEACHER IS MY HUSBAND || HEEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang