15

1.7K 127 8
                                    

"Kakak jangan kerja ya~~"

Jake pusing, sunghoon sahabat rewel hari ini. Jake sudah rapi dengan pakaian kantornya, tetapi sunghoon malah memeluknya dan memasang ekspresi sedih nya. Kalau begini Jake bisa gak jadi berangkat.

Jake menggendong sunghoon dan duduk di sofa dengan sunghoon di pangkuannya. Sunghoon masih merengek dan terus menerus menangis. Jake sebenarnya tidak masalah, tapi dia ada rapat penting hari ini.

"Hey, sayang." Jake menangkup wajah sunghoon dan menatap nya dalam.

"Kakak harus kerja, kamu biasanya gak gini? Nanti kakak bawain kamu bunga mawar, deh. Tapi hari ini izinin kakak kerja ya, janji besok kakak gak bakalan kerja. Hari ini aja, sayang." Jake berbicara lembut, mencoba membuat sunghoon mengerti.

Sunghoon tampak berpikir sebentar, lalu menundukkan kepalanya. "Hoonie punya firasat buruk kak, perasaan hoonie gak enak. Gimana kalau terjadi sesuatu sama kakak?" cicitnya pelan.

Jake terkekeh, rupanya ini alasan istri manisnya melarang nya pergi. "Kakak bakalan baik baik aja, lagian kakak cuma ke kantor. Kamu mungkin lagi capek aja, sayang. Istirahat ya?"

Sunghoon agak ragu, tapi mungkin yang di bulan Jake benar. Akhirnya sunghoon menganggukkan kepalanya. Jake tersenyum dan mengecup kening sunghoon. Jake menggendong sunghoon dan membawa nya sampai ke pintu apartemen.

"Kakak kerja dulu ya." ucap Jake sambil menurunkan sunghoon.

"Janji kakak bakalan pulang, ya? Hoonie sama dedek nungguin."

Jake tersenyum, "kakak cinta sama kamu sayang. Cinta banget. Kamu berharga banget buat kakak, itu yang harus kamu inget. Kakak always love you, my baby pengu. Nanti kakak bawain bunga nya ya?"

Sunghoon heran, mengapa Jake tiba tiba berbicara seperti itu? Tapi sunghoon tetap menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Hoonie juga cinta kakak. Banyaaaaakk banget."

Jake tertawa dan mengecup bibir sunghoon, "Gemes banget sih, kakak kayanya nikahin anak tk deh."

Sunghoon memukul lengan Jake pelan. Jake terkekeh dan mensejajarkan kepalanya dengan perut Sunghoon. "Hai anak daddy, jagain miminya okey? Kamu harus jaga mimi, kamu gak boleh nyusahin mimi atau buat mimi kesakitan, ngerti? Daddy sayang sama kamu, kamu anak daddy. Daddy akan tetep nganggep kamu anak daddy. Kalau nanti daddy gak pulang ke kalian, kamu harus bisa hibur mimi ya? Daddy love you." bisiknya pada perut Sunghoon.

Sunghoon merengut kesal karna Jake berbicara begitu pelan hingga dia tidak bisa mendengar nya.

"Apasih, hoonie juga mau denger." ucapnya dengan wajah merengut.

Jake tertawa dan kembali menegakkan tubuhnya, "Ini urusan daddy sama dedek. Mimi gak boleh ikut campur, iya kan jagoan?"

Tepat setelah Jake mengatakan itu, anaknya menendang dari dalam. Jake dan Sunghoon saling tatap sebelum tertawa bersama.

"Lucunya. Kakak pergi dulu, i love you sayang."

Jake memeluk Sunghoon sangat erat sebelum mengecup keningnya lalu pergi meninggalkan nya. Sunghoon jadi heran sendiri, ada apa dengan suaminya itu?

Sunghoon tidak ambil pusing dan kembali ke ruang tengah, Sunghoon menghidupkan TV dan menonton kartun kesukaannya. Ngomong ngomong tentang temannya itu, Sunghoon jadi merindukan nya. Bagaimana kabar mereka? Sepuluh hari lagi adalah hari kelulusan. Tentunya Sunghoon tetap datang untuk merayakan. Karna bagaimanapun homeschooling itu tetap sekolah kan? Bahkan Jake membayar sekolah Sunghoon untuk itu.

Ting tong.

Sunghoon bangkit dengan malas dari duduknya. Dia berjalan membuka pintu dan langsung tercengang melihat apa yang ada di depannya.















"HALLO LONTE!!"

Itu teman temannya, sunoo, ni-ki, jungwon, dan Daniel. Jangan lupakan yeji dan wendy yang juga ikut serta. Sunghoon memutar bola matanya malas. Kenapa mereka tau saja dimana keberadaan Sunghoon sih!?

Tanpa di suruh, yeji langsung nyelonong masuk, diikuti oleh yang mainnya.

"Weh monyet! Gue belum ngizinin lo pada masuk ye!"

"Emang perlu izin ya? Rumah gue ini." ucap yeji santai.

Sunghoon hanya pasrah melihat apa yang di lakukan mereka. Yeji pergi ke dapur bersama wendy dan sunoo. Ni-ki dan jungwon bermain ps di atas sofa. Memang gaada akhlak.

"Kok lo pada tau gue disini?" tanya nya pada jungwon dan ni-ki setelah duduk di samping mereka.

"Tadi gue ketemu sama om Jake di bawah, jadi kita sekap. Kita pikir dia selingkuh, pas di tanya katanya dia sama lo. Kita gak percaya terus nanya nomornya deh." jelas ni-ki malas.

"Tunggu, kok lo tau gue sama ada hubungan sama jake?"

Jungwon menghela nafas malas, "Bego jangan di pelihara. Kan lo sendiri yang bilang, waktu kita tanya alasan lo homeschooling."

"Terus—"

"SUNGHOON! INI KULKAS LO MINUMAN NYA KOK DIKIT!? MISKIN BANGET! PERCUMA PUNYA SUGAR DADDY."

Perkataan Sunghoon terpotong saat teriakan wendy terdengar. Memang mulut nya itu gak tau malu, Sunghoon ingin sekali menggunting nya.

Sunghoon berjalan ke arah dapur dan melihat apa yang di lakukan teman temannya itu. "LO GAUSAH TERIAK TERIAK YA LENJEH!"

"LO JUGA TERIA—"

"SAKIT KUPING GUE SIALAN! INI APARTEMEN GUE, BUKAN KANDANG GORILA."

Teriakan wendy dan sunoo terhenti saat mendengar Sunghoon. Yeji di ujung sana hanya menonton sambil memakan snack hasil nyolong.

"Jangan teriak teriak hoon, nanti anak lo budek. "
Sunghoon melotot dan langsung mengejar wendy yang langsung lari ke ruang tengah. Wendy bahkan memanjat di tubuh ni-ki lalu berpindah naik di punggung jungwon, membuat keduanya mengumpat.

"AMPUN HOON, AMPUN."

Teman teman Sunghoon sudah kembali, kini Sunghoon sendirian menunggu Jake di ruang tengah. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Jake sedari tadi tidak ada kabar. Harusnya Jake pulang pukul 6 tadi.

"Aduh, kemana sih." Sunghoon mondar mandir dengan tangan yang sibuk menghubungi nomor jake. Tidak biasanya nomor suami nya itu tidak aktif.

Tidak lama, muncul nomor tidak di kenal menelfon Sunghoon. Sunghoon dengan ragu ragu mengangkat panggilannya.

"Hallo?" ucap Sunghoon setelah panggilan terhubung.

"Selamat malam, kami dari pihak kepolisian. Apa benar ini adalah nomor shim Sunghoon? Istri dari shim jaeyun?"

Sunghoon terdiam sebentar, ada apa? Mengapa polisi menelponnya? "Iya benar, ada apa ya pak?"

"Suami anda mengalami kecelakaan di persimpangan jalan. Beliau bertabrakan dengan mobil lain. Karna kelajuan mobil yang sama sama kencang, mobil keduanya terlempar sejauh 3 meter."

Detik itu juga, Sunghoon merasa dunia nya runtuh. Jantung nya berdetak tidak karuan, bahkan ponsel yang tadi di genggamnya kini jatuh ke lantai. Suaminya? Jake nya? Polisi itu pasti salah orang kan? Sunghoon menggeleng kuat dan langsung pergi dari apartemen nya.





































T B C

jeng jeng jeng...

votmenn 🤍

MY TEACHER IS MY HUSBAND || HEEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang