PART 3 -ANGRY BIRD

4.7K 171 3
                                    

PRASETYA POV

*flash back*

"Apa bang? Abang akan mengisi jabatan line produser yang telah Chen Lau pegang dengan seseorang yang tak mempunyai pengalaman sedikitpun?" Pekikku heran karena Bang Brata tiba-tiba mengeluarkan surat perintah untuk menjadikan Keyna Line produser.

Tentunya akan menjadi berat untukku, aku mengemban posisi Eksekutif produser dan line produser tugasnya adalah membantuku. Bagaimana bisa? Yang ada ia malah bikin repot.

Sebenarnya siapa gadis yang ditunjuk oleh Brata?
Kakak tertuaku memang gemar membuat suatu keputusan yang tidak masuk akal. Termasuk keputusan yang ia buat 2 tahun lalu, yaitu memegang sementara Pras Media yang papa wariskan padaku.

Brata Rahardian. Ya, lelaki yang akrab ku sapa 'abang' ini telah mengubahku habis-habisan. Kehidupan kelam yang biasa aku jalani sebagai anak muda berusia 25 tahun kini kandas karena ulahnya yang memegang jabatan sebagai kepala keluarga semenjak almarhum Ayahku tidak ada disisi keluarga kami lagi.

Bukan hanya kepala keluarga, dia memegang beberapa production house terkemuka lainnya. Ia mendapat warisan besar-besaran dari Alm. Papaku, bisa dikatakan aku hanya memegang pras media karena pras media adalah production house yang paling maju diantara yang lain. Bisa dibilang ini merupakan empu-nya production house.

"Iya. Kenapa kamu merasa keberatan dengan keputusan yang baru saja aku buat?"

Memangnya aku bisa apa? Posisi tertinggi dipegang olehnya.

Urutannya: CEO yang dipegang oleh bang Brata. President Director yang dipegang oleh mama dan Executive producer yang dipegang olehku.

Sebenarnya bisa saja aku menuntut hak-ku sebagai pemilik sah dari Pras Media, tapi apa dayaku. Bang brata dan mama belum mempercayai sepenuhnya. Padahal menurut surat wasiat papa, jika Prasetya Rahardian berusia 25 tahun Prasetya bisa memegang sendiri Pras Media. Sebelum itu, biarkan Brata Rahardian membantu untuk mengelola dan mengajari Prasetya dengan baik.

"Apa mama juga setuju bang?"tanyaku lagi.

"Jelas mama setuju, Gadis itukan calon mantu mama.." aku menoleh ke belakang dan mendapati sosok mama sedang meleparkan senyum ke arahku.

"Malah mama yang sengaja bawa gadis itu kesini, supaya abangmu Brata yang sudah lama menduda ini, cepat punya istri lagi. Kata anak seumuran kamu sih, biar PDKT-nya lancar. Iyakan Brata?"

Bang Brata mengangguk pelan dan tersenyum pada mama.

God. Mama dan Bang Brata memang gemar melakukan nepotisme.

"Jadi sayang. Anak mama yang masih unyu unyu dan jomblo, kamu harus menjaga kakak iparmu ya. Namanya Keyna. Dia akan menjadi line producer dan tentunya akan bertugas untuk membantu kamu dan menggantikan jabatan Chen Lau yang baru-baru ini cuti hamil.." aku mengacak rambutku frustasi.

Pecahlah gelak tawa Bang Brata dan juga mama. Pake bawa-bawa gelar kebesaran 'jomblo' lagi.

Aku keluar dari ruangan yang seperti neraka itu dengan raut wajah kusut.

Beberapa karyawan melihatku, terlebih karyawan wanita.

Seperti biasa, aku hanya melengos tanpa harus susah payah melengkukan senyumku pada wanita-wanita yang menatapku seolah aku adalah mangsanya.

Ck. Kenapa juga gosip putusnya antara aku dan Katy cepat menyebar?
***
Hari yang cerah, namun hatiku masih saja mendung karena dirundung duka tiada tara. Aku masih saja gagal move on dari Katy Yolan, mantan tunanganku yang berselingkuh dengan Sahabatku sendiri.

Kapan Married?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang