Part 9-Batal?

2.3K 86 4
                                    

Keyna Pov

Tuhan.. kenapa saat aku menemukan cinta, tapi kau datangkan rasa raguku padanya. Aku yakin ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku, entah apa yang ia takutkan sampai ia tidak mau memberitahuku semua masalah yang ia hadapi.

Jika aku mengetahui kebenaran itu, apa aku akan mundur? Aku yakin aku tidak akan menyerah begitu saja hanya karena masalah wanita.

Aku yakin Brata hanya mencintaiku, wanita itu hanya mengejar Brata.

"Fasilitas?"

Lagi-lagi aku memikirkan kata-kata wanita itu. Sebelum ia pergi, wanita itu mengatakan 'akan menunggu fasilitas' dari calon suamiku. Ya calon suamiku.. dia hanya milikku, hanya milikku..

'one night stand?' apa Brata dan wanita itu mempunyai hubungan one night stand?

Tidak tidak.. Brata bukan lelaki brengsek yang melakukan hal terlarang seperti itu.

Tapi bisa saja, aku belum terlalu mengenal Brata. Bukan tidak mungkin jika Brata memiliki sifat yang tidak aku ketahui.

Tak selamanya sifat itu selalu manis, pasti ada kekurangan dibalik sifat sempurnanya itu.

Tiiiinnnnnnnnn~

Mobil di belakangku sudah membunyikan klakson, aku benar-benar tidak fokus mengemudi karena hal ini.

Apa aku harus menunda pertemuan antara kedua orang tua kami? Lagi pula aku belum memberitahu Brata dan Brata juga belum bicara pada ibunya mengenai pertemuan antar keluarga.

"neng buta ya? Udah ijo dari tadi neng lampunya!"

Beberapa orang meneriakki aku. Aku hanya bisa tersenyum dan membuka kaca mobilku lalu meminta maaf.

Kepalaku terasa berat, beberapa pikiran melintas di benakku. Aku sangat ingin tahu tentang kebenaran.

Tapi kenapa sangat sulit? Menekan Brata untuk membicarakan semuanya bukanlah solusi, mengingat ia begitu takut wanita itu berbicara padaku.

"Siapa sebenarnya wanita itu? Ia tidak asing"gumamku.

Aku menepikan mobilku ke pinggir jalan. Rasanya otakku hampir kehilangan keseimbangan karena masalah ini..

Bunda, aku harus menelepon Bunda untuk membatalkan rencana pertemuan keluarga kami.

"Tenanglah Keyna, kau hanya perlu memilih suami yang baik. Aku tidak mau menikah 2 kali hanya karena salah memilih.."gumamku lagi.

Tombol hijau sudah ku tekan dan tak lama terdengar suara bunda yang sangat gembira di seberang sana.

"Keyna! Baru saja bunda mau telepon kamu.. ini sayang bunda mau tanya sama kamu, apa sih makanan kesukaan menantu bunda?"

Aku hanya terdiam mendengar pertanyaan dari bunda dan akhirnya ku beranikan diri untuk berbicara yang sebenarnya.

"Bunda.. kayaknya hari ini kita berdua sibuk banget, jadi kita gak bisa ke rumah malam ini"

"Duh Key, enteng banget ya kamu batalin acara pertemuan antar keluarga! Kamu ga tau sih bunda mati-matian nyiapin lauk pauk untuk pertemuan keluarga ini"Protes bunda dengan nada kesal.

"Bu—kan gitu,  kan bisa lain kali.. ada hal yang harus kami urus  nda.. tolong ngertiin aku sama Brata"elakku.

Entah kenapa mulut ini tidak bisa berkata jujur, entah kenapa mulut ini tidak ingin menyakiti hati bunda dengan mengatakan bahwa aku masih ragu untuk menikah dengan Brata.

Kapan Married?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang