Satu bulan yang begitu panjang, semua santriwati sudah terbiasa dengan Ustadzah Hilya yang menggantikan posisi Ashiya sebagai pengajar.
Saat istirahat dimulai, salah satu santriwati di tugaskan oleh Zahira untuk ke area ndalem membawakan beberapa dukomen pesantren untuk di serahkan ke Zeraya.
Baru saja santriwati itu sampai ke area ndalem, namun bukannya masuk tapi santri tersebut melihat Hisyam dan Gus Azzam sedang membicarakan sesuatu yang penting.
"Abba.. Hisyam tidak bisa sekarang" Ucap Gus Azzam.
"Nak, bagaimana Allah menciptakan manusia dengan pasangannya.. dan bagaimana Allah memberikan takdir untuk hambanya, dan juga Allah tidak pernah salah memberi petunjuk untuk hambanya. Sekarang Abba tanya kepadamu, apa yang membuatmu merasa berat?" Ucap Gus Azzam menatap putranya.
"Hisyam tidak bisa menjadi pemimpin baik seperti Abba dan Abang Arka..."
Gus Azzam pun menggeleng dan tersenyum tipis, "kita mempunyai perjuangan masing-masing, Nak. Kenapa Abba menjodohkanmu dengan seorang Nawaning seperti Ashiya karna kamu tidak perlu mendidik ulang dari awal kepadanya, karna dia sudah memiliki ilmu yang luas" Ucap Gus Azzam kini ia menepuk bahu kanan Hisyam.
"Tunggu sampai Allah memberikan jawaban, dan ikuti niat baikmu... takdirmu akan baik jika kamu mengikuti niat baikmu" Ucap Gus Azzam kini membuat Hisyam mengangguk.
Di sisi lain santriwati tersebut pun menggeleng tak percaya, ia pun segera kembali ke pesantren dan memberitahu kan kepada teman-temannya.
~~~🌻🌻🌻~~~
Siang ini setelah Shalat dhuhur ternyata Arka dan Azzahira pun kembali pulang kepesantren, sampainya di area ndalem tepat saat Hisyam baru saja ingin pergi ia melihat mobil baru yang sampai di depan rumahnya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Hisyam pun terkejut ternyata mobil putih tersebut adalah milik Arka, Hisyam pun tersenyum dan menghampiri Arka.
"Mobil baru? Yang lama kenapa?" Tanya Hisyam kini membuat Arka menghela napas.
"Memangnya Abba belum cerita? Mobil Abang kan habis di tabrak pembalap liar" Ucap Arka kini membuat Hisyam terkejut.
"Kenapa tidak meminta pertanggung jawab?" Tanya Hisyam.
"Jangankan mau bertanggung jawab, bahkan dia saja memarahi Mas Arka karna motor dia lecet sedikit.. Mas Arka juga nggak bisa marah sama perempuan" Ucap Zahira kini membuat Hisyam terkejut menatap Arka.
"Cewek? Astaghfirullah.. masih jaman ya pembalap gitu? Ya Allah" Ucap Hisyam kini membuat Arka menggeleng.
"Lagian juga Abang sudah memaafkannya, sudah. Abang mau masuk kerumah, mau ketemu Hafsah dan Zubair" Ucap Arka kini membuat Hisyam langsung menggenggam tangan Arka.
"Bang Arka boleh ikut Hisyam sebentar saja?" Tanya Hisyam kini membuat Arka mengangkat sebelah alisnya dengan bingung.
"Mau kemana?" Tanya Arka.
"Ke pesantren Al-Falah."
"Mau ketemu sama Ashiya?" Tanya Arka namun dengan nada bercanda.
"Bukan, tapi Gus Fiki" Ucap Hisyam namun sedikit malu.
Arka pun terkekeh kecil, ia paham jika adiknya ingin mengajaknya karna sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Adalah Gus Hisyam
Teen FictionZayyan Hisyamsya Al-Khari, anak Kedua dari Gus Azzam dan Zeraya. dikenal dengan nama Zayyan di sekolahnya dan dikenal sebagai Hisyam di area pesantren. siapa yang tidak kenal dengan Hisyam putra kedua Gus Azzam yang banyak dikenal sebagai lelaki yan...