Transmigration To The Novel

Four "School"

Hallo, selamat membaca!

Take time🌻

°•°•°

Keesokan harinya Natalie bersiap, ia akan sekolah di sekolah barunya. Natalie baru tau kalau dirinya di masukan ke kelas umum. Yang pasti Allard di masukan ke kelas penerus.

Natalie juga baru mengetahui satu hal, Genevieve adalah keluarga yang dulunya tinggal di prancis. Hanya ketika generasi mereka lahir, keluarganya pindah ke inggris.

Well, Natalie sudah sedikit beradaptasi dengan lingkungan nya. Mau menolak juga ia tak bisa karna takdir. Biar saja, ia tak tahu Natalie asli kemana. Yang ia pikirkan pasti Natalie asli adalah NPC.

Setelah selesai bersiap, Natalie segera turun untuk sarapan. Dimeja makan, sudah ada ayahnya dan sang kakak. Natalie duduk di sebelah kakaknya.

"Jangan membuat masalah di sekolah nanti, buatlah hal baik yang bisa mengharumkan nama keluarga, jika kau tidak bisa cukup diam."

Baru saja Natalie menyuapkan makanan kedalam mulutnya, ia sudah di ceramahi. Ia jadi sedikit tidak mood untuk makan, namun dirinya butuh asupan.

"Baik dad."

Setelahnya kembali hening, mereka fokus pada makanan nya masing masing. Ayahnya selesai terlebih dahulu, ia bangkit dan pergi keluar.

"Tumben daddy pergi keluar." Ucapnya kepada Allard.

"Mungkin rapat penting." Ucap Allard.

Setau Natalie, ayahnya itu sering bekerja di rumah atau bisa di sebut work from home. Jadi tak salah jika ia merasa heran dengan kepergiannya.

"Mom akan pulang lusa, kau akan ikut menjemputnya di bandara."

"Oke. Mengenai, gadis yang kau sukai. Apa kau tidak berniat mengejarnya?" Ucap Natalie.

Mendapatkan pertanyaan tiba tiba dari sang adik, membuat dirinya menatap Natalie heran. Namun ia tetap menjawabnya.

"Tidak, itu merupakan kesalahan jika aku mengejarnya. Jika musuh tau aku mengejar gadis biasa, reputasi Genevieve bisa hancur."

"Jika gadis itu seorang bangsawan?" Tanya Natalie.

Allard terdiam, memikirkan segala bentuk yang akan terjadi dengan pertanyaan Natalie.

"Mungkin aku akan coba mengejarnya."

"Tapi jika dia hanya ingin menjadi ratu, bagaimana?" Tanya Natalie lagi.

"Ratu? ambisi bodoh, terikat kuat dengan kerajaan adalah hal yang buruk. Tapi kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Jawab saja, akankah kau membantunya naik tahta?" Tanya Natalie.

"Jika itu menguntungkan ku, maka aku akan melakukannya."

Jawaban dari Allard membuat Natalie sadar bahwa selama alur yang berjalan di dalam novel Allard adalah anonim yang di sebutkan oleh penulis, anonim yang selalu membantu Ava menyingkirkan siapa saja yang menghalangi jalannya untuk duduk di sebuah tahta kerajaan. Bahkan di Akhir cerita Ava selamat dari proses sidang tentang hukumannya. Ava seharusnya ikut dipenggal dengan Drake namun Karna sang anonim adalah pria yang sangat berkuasa melebihi kerajaan akhirnya Ava terbebas dan hanya mendapatkan hukuman ringan.

"Itu tidak adil." Gumamnya.

Ambisi Ava membuat banyak orang sengsara. Tak ayal Allard sang anonim yang selalu di sebut oleh penulis ikut terseret karna masalah gadis itu. Allard di tolak Ava, karna Ava hanya ingin menjadi ratu. Sudah di kasih hati malah minta jantung. Ava di bebaskan dari proses pengeksekusian, dan meminta Allard untuk membuatnya menjadi ratu. Karna Allard kesal, ia meninggalkan Ava dengan segala ambisinya. Allard sadar bahwa ia hanya di manfaatkan. Ava sendiri mencoba meracuni sang gadis akupuntur yang akan di angkat menjadi ratu. Niat nya itu gagal karna ia salah target, pelayan dari sang gadis akupuntur meninggal. Karna tidak mau di curigai Ava kabur entah kemana. Itu adalah Extra part dari cerita novelnya.

Tidak masalah, ia akan mengacaukan sedikit alurnya. Ia kesal dengan kelakuan Ava. Gadis yang tidak pernah cukup dengan apa yang dimilikinya. Ia akan membuat Allard menjauh dari Ava. Ia akan menjodohkan Allard. Itu adalah ide yang sangat bagus.

°•°•°

Allard dan Natalie tiba di sekolahnya. Mereka menjadi pusat perhatian karna Allard membawa seorang gadis. Siapa yang tak kenal dengan seorang Allard, penerus utama Genevieve. Genevieve adalah keluarga dan pembisnis yang menjadi nomor satu di eropa. Kabarnya bisnis Genevieve kini mulai menyebar ke Amerika dan Asia.

Banyak yang mengagumi seorang Allard, perawakan tinggi dengan bahu yang tegap dada bidang kekar dan wajah yang tampan. Rahangnya tegas, matanya berwarna Biru, rambutnya berwarna pirang.

Harapan mereka untuk mendekati Allard pupus kala melihat Allard datang dengan seorang gadis. Namun banyak juga dari mereka yang mengagumi kecantikan Natalie.

Tubuh ideal, kulit putih, rambut panjang nan pirang, mata hazel, hidung mancung, rahang tegas dan sorot mata yang teduh. Berbeda dengan Allard yang memiliki sorot mata tegas.

Allard dan Natalie mengabaikan pandangan orang-orang. Natalie pun terbiasa dengan pandangan itu, ketika ia menjadi Amara dulu.

Seiring kepergian mereka banyak mulut yang membicarakan nya. Begitupun dengan dua pangeran yang melihat kedatangan mereka.

"Dia cantik." Gumam Drake.

"Kau tertarik? dekati saja. Aku akan mendukung mu." Ucap Hugo.

Keduanya sangat dekat dan akur. Publik juga senang dengan keakraban mereka.

"Tapi kau harus melewati Allard. Kakaknya itu sering kali memandang rendah keluarga kerajaan. Baginya kita tidak ada apa apa dibandingkan dengannya, meskipun hal itu benar tapi aku sedikit tersinggung." Ucap Hugo.

"Mereka saudara?"

"Ya, tak banyak yang tau. Hanya orang orang tertentu yang mengetahui nya. Dan jika kau tertarik kepada gadis itu, raja akan senang, dia pasti akan membantu. Asal kau tau, raja sudah lama mengajukan kerja sama dengan Genevieve namun tak ada respon dari pihak mereka."

"Kenapa mereka sangat angkuh?" Gumam Drake saat mendengarnya.

"Sudah kubilang, mereka menganggap remeh keluarga kerajaan."

"Siapa nama gadis itu?"

"Natalie Brisa Genevieve. Asal kau tau, aku juga dulu mengincarnya."

"Apa maksudmu, lalu kenapa kau bilang akan mendukungku."

"Karna kau tertarik padanya, kau adalah adikku bagiku kau adalah prioritas utama. Jika kau ingin maka ambilah."

"Ingat dia dari keluarga terpandang dan dia sangat cantik. Aku yakin kau akan mendapat banyak saingan. berjuanglah."

Drake memang tertarik. Dia seakan baru melihat gadis cantik dan anggun. Natalie membawa cara tersendiri untuk menarik perhatian publik, bukan hanya publik tapi dirinya ikut terjerat dalam pesonanya. Meskipun hanya sekali lihat Drake tahu pasti akan ada banyak lelaki yang tertarik pada Natalie.

Gadis itu memang tidak bisa di abaikan.

°•°•°

Note : Cerita ini hanya fiksi.