Transmigration To The Novel

Twenty "Race"

Hallo, selamat membaca!

Jangan lupa dukung cerita ini dengan vote komennya ya 🌷

Take time ⌚

°•°•°

Disekolahan semua orang kini sedang bersiap, pergi untuk menonton lomba di Kerajaan. Memang hal ini di khususkan. Sekolah yang mengadakan.

Sama hal nya dengan Natalie, kini wanita itu sedang bersiap siap dengan Seline. Mereka sibuk menyiapkan perlengkapan untuk pergi ke Kerajaan.

Natalie sudah siap dengan kostumnya, ia memakai dress indah yang cocok dengan kulitnya. Makeup nya kini terlihat fresh dan selaras dengan bajunya.

"Natalie, kau jangan gugup. Kau bisa menghadapi nya. Kau bisa menjadi yang terbaik." Ucap Seline.

"Baik senior."

Kini mereka berdua segera pergi menggunakan kendaraan yang telah disiapkan oleh sekolah.

Sesampainya di kerajaan, sudah banyak orang yang menyambut kedatangan mereka. Banyak juga siswa dari sekolah lain. Hal itu membuat Natalie tersenyum, antusiasme dalam acara ini sungguh luar biasa. Ini akan seru.

Keduanya masuk kedalam. Berbarengan dengan itu, Natalie kini melihat Hugo yang menyambut kedatangan Ava. Hugo memperlakukan ava dengan baik. Natalie yakin Hugo sangat meratukan Ava. Natalie hanya bisa menebak bahwa mereka sebentar lagi akan terikat oleh alur cerita. Apakah Drake, Lucius dan yang lainnya sama.

Meskipun yakin akan ada butterfly effect, tetapi tidak bisa dipungkiri juga kalau alur akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sadar dari pikirannya, kini Natalie dan Seline sudah sampai di podium utama. Mereka di baris kan, disana Natalie bisa melihat bahwa raja kini sedang berpidato. Raja berdiri di dampingi Ratu, Hugo dan juga Drake.

"Natalie, saat perlombaan akan dimulai, kita harus berpisah."

"Baik senior, aku janji akan memenangkan perlombaan ini."

"Semangat Natalie."

Setelah berkata seperti itu, benar saja mereka dipisahkan. Natalie diarahkan ke arah timur, sementara Seline di arahkan ke selatan.

Natalie melihat satu persatu orang orang disana. Menganalisis setiap karakter yang ada, akhirnya Natalie mengetahui kalau mereka rata rata orang introvert. Syukurlah, dia tidak perlu menghabiskan banyak energi untuk berkenalan disini.

Tiba di ruangan perlombaan, setiap peserta mulai di panggil satu persatu. Ternyata lomba ini juga di pertontonkan. Namun hanya ada beberapa orang disana.

Saat gilirannya tiba, ia segera memainkan alat musiknya. Dia terus memainkannya dengan penuh penghayatan. Hal itu membuat juri menambahkan poin plus untuknya.

Saat ia membungkuk untuk penghormatan terakhir, matanya tak sengaja menangkap siluet Drake. Ternyata pria itu menonton pertunjukan nya dari tadi.

Natalie segera keluar, ia pergi ke ruang persiapan. Ia akan menampilkan pertunjukan selanjutnya. Ia terus begitu sampai pada pertunjukan terakhir nya.