Hai, selamat membaca!
Jangan lupa dukung cerita ini dengan vote dan komen nya ya 🌷
Take time ⌚
°•°•°
Pandangannya menyorot tajam dan datar. Pria yang sedang berdiri di balkon kini sedang menatap taman yang indah.
Semuanya ada dalam dirinya, ketampanan, kekuasaan, bahkan dirinya selalu bersikap baik terhadap semua orang.
"Allard begitu menyebalkan." Ucap Drake.
Sesaat sesudah kejadian di kantin, Allard menghampiri kelasnya lalu mengembalikan topi miliknya yang seharusnya topi itu masih berada di genggaman Natalie.
Beberapa hari memang sudah berlalu, namun hal itu masih membuatnya kesal. Apalagi saat ia ingin mendekati Natalie, Allard selalu saja muncul untuk mengganggunya.
Suara langkah kaki terdengar, langkah itu kemudian berhenti tepat di belakang drake. Tanpa menoleh, drake sudah tau kalau itu adalah bawahan nya, yang ia perintah untuk menyelediki suatu hal.
"Salam hormat, pangeran."
"Apa yang kau dapatkan?"
"Sangat susah mencari kelemahannya tuan. Namun, beberapa bawahan saya, melihat gelagat kecil dari tuan Allard."
"Katakanlah."
"Tuan Allard sering memperhatikan seorang gadis, pangeran. Meskipun tidak kontraks, tapi saya dan bawahan saya yakin jika tuan Allard menaruh atensi pada gadis itu."
"Kau tau gadis itu siapa?"
"Dia Ava tuan, seorang gadis biasa."
"Selidiki gadis itu lebih dalam."
"Baik tuan, saya permisi. Salam hormat."
Setelahnya, bawahan dari Drake pergi dari ruangannya. Di umurnya yang terbilang cukup belia, Drake harus menjalankan tugas mengurus beberapa wilayah. Hal itu terkadang membuatnya lelah. Hanya dengan membayangkan wajah Natalie saja yang bisa membuatnya tenang.
Drake sangat berharap kalau Natalie bisa bersanding dengannya, baik itu di istana maupun di Eropa.
"Aku siap melepaskan gelar pangeran, jika kau ingin tetap ada di Genevieve, Natalie." Gumam nya.
Drake tak sabar, ia tak sabar dengan adanya Natalie disisinya. Drake, sangat menantikan hal itu.
"Kau harus menunggu aku menjemputmu sayang, tapi sebelum itu aku harus menyingkirkan batu terbesar yang menghalangi jalan kita bersama." Ucapnya sambil tersenyum manis.
Disisi lain, Natalie sedang menekuni kegiatan barunya, yaitu belajar dan bermain alat musik. Ingat ambisinya untuk mengalahkan Allard masih sangat besar.
Beberapa hari berada di rumah ini membuat Natalie sedikit sesak, Ayahnya selalu memprioritaskan Allard, Lalu Allard sendiri dengan pemikiran angkuhnya selalu mengekang dirinya.
Natalie tidak bisa menikmati hidupnya dengan damai, meskipun di kehidupan nya dahulu ia begitu berambisi, namun Natalie menikmatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/365357981-288-k673660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration To The Novel
FantasyAmara Anoushka adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan kecerdasan luar biasa, dirinya banyak sekali mendapatkan juara 1 saat mengikuti Olimpiade Matematika. Ia juga sekarang di beri gelar Cumlaude atas hasil kerja keras nya selama 3,5 tahun sala...