Nineteen "Agree?"

387 34 0
                                    

Hallo, selamat membaca!

Jangan lupa dukung cerita ini dengan vote komennya ya 🌷

Take time ⌚

°•°•°

Cuaca pagi ini sangat cerah, badai semalam seolah tak ada di sana. Tidak ada jejak reruntuhan pohon atau apapun itu. Dikarenakan mungkin area sekeliling rumah Natalie telah dibersihkan.

Pagi ini Natalie sedang berolahraga ringan, ia memutari lapang golf yang tersedia di belakang rumahnya. Lapang ini seperti nya juga baru di buat. Karena sebelumnya tidak ada.

"Sepertinya Genevieve semakin maju, pasti lapangan ini akan dijadikan pertemuan bisnis secara non formal." Gumam Natalie.

Oh ya, Natalie dengar hari ini adalah hari kepulangan Allard. Ia akan bicara pada Allard, ingin mengadukan perbuatan Hezel. Untuk sementara ini hanya Allard yang bisa membantunya.

Merasa sudah cukup dengan olahraga nya, Natalie kini kembali ke rumah nya. Disana hanya ada beberapa pekerja yang sibuk menyiapkan makanan untuk menyambut kepulangan Allard.

Natalie pun sempat berpapasan dengan Hezel yang kini sibuk mengatur para pekerja. Natalie hanya menggeleng dengan raut wajah yang datar. Anak kesayangan Hezel akan pulang, wajar saja wanita itu begitu effort menyambut kepulangan Allard.

Natalie segera naik ke atas, menuju kamarnya. Ia juga ingin membersihkan diri, ia akan bersiap siap untuk menyambut kepulangan Allard.

Setelah ia membersihkan dirinya, ia memakai dress selutut dengan polesan make up tipis di wajahnya. Merasa dirinya sangat cantik sekarang, ia selfie dan membagikan nya di akun instagram miliknya.

Tak lama dari itu dia turun kebawah, karena ini memang sudah jadwalnya Allard datang ke rumah.

Benar saja, kini Allard sudah berdiri dengan pakaian formalnya. Pria itu langsung tersenyum ke arahnya, dia memeluk dirinya.

"Kakak kangen kamu." Ucap Allard.

"Nata juga kangen kakak." Ucap Natalie.

"Seperti nya sudah cukup sesi berpelukan nya, kita harus makan sekarang. Mom sudah menyiapkan makanan untuk mu Allard."

Allard melepaskan pelukannya, lalu menuntun Natalie ke meja makan. Hezel pergi ke atas, sepertinya dia memanggil Denzel.

"Bagaimana kabar kakak? Disana kakak lama sekali, pasti kakak bersenang senang di korea kan." Ucap Natalie.

"Tidak, kakak kesana karena ada urusan bisnis Natalie. Bukan untuk berlibur. Jika kakak pergi untuk berlibur, pasti kakak akan selalu ajak kamu."

"Aku ingin pergi ke korea juga, tapi untuk berlibur."

"Kalau kau mau, kakak akan mengajakmu kesana saat kita libur sekolah nanti."

"Kakak janji?"

"Ya, kakak janji."

Setelah nya Natalie tersenyum dengan gembira, ia merindukan tempat kelahiran nya dulu.

Transmigration To The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang