Happy reading (*^3^)/~♡
Vote dulu yaa sayy😗
•
•
•
•
"TIDAK MUNGKIN!!" Pekik pelan tabib itu ketika melihat leher Arley yangtimbul urat biru.
"Ada apa?" "Kenapa?"
Tamya keempat pangeran dengan kaget sembari melihat kearah tabib yang sedang memeriksa Arley.
"Ini..."
Tabib itu segera membawa perban Dan mengobati Luka Arley yang mengeluarkan banyak darah.
"Ada apa? " Tanya Elser kembali.
"Sepertinya tuan Arley semakin parah."ucap tabib itu dengan menunduk kearah keempat pangeran.
"Kenapa bisa? Itu hanya sebuah sihir kecil." Sahut edser yang sudah berada di samping Arley.
"Edser, dia sedang memgalami penyakit yang begitu rumit." -elser.
" Ha?"
"sebaiknya jangan menggunakan sihir disini, Karena bisa membuatnya semakin parah."-elser.
"Sialan."umpat efser menatap jendela kamar.
"pangeran sebaliknya kalian menunggu di ruang tunggu, biar saya Dan yang lain mencoba menyembuhkan Arley."
"baiklah." Sahut Enser meninggalkan ruang kamar Elser.
Di saat keempat pangeran itu ingin pergi kerumah tunggu tiba-tiba terlihat seseorang berdiri di depan jendela yang berada di lorong istana.
"kak ezser."- Elser.
Ezser menatap ke empat pangeran itu tajam.
"Tidakkan seharusnya kalian mengatakan sesuatu?"
Tidak ada yang berani membuka suara kala ezser yang terlihat seperti akan memakan magsanya.
"Kak ezser ayo bicara di ruang tunggu."
"Baiklah." Ezser berjalan kearah ruang tunggu di ikuti keempat pangeran.
"Ah sialan kenapa hari ini sangat kacau." Maki edser menendang udara.
"Edser jaga ucapan mu." Efser melemparkan sebuah sihir kecil kearah edser, namun dengan mudah edser menghindarinya.
"Cih menyebalkan."
Di sisi lain ada Enser Dan elser yang hanya melihat interaksi antara Enser Dan edser Dari kejauhan.
"Kekanakan." Gumam Elser.
"Sudahlah biarkan saja." Enser berjalan mendahului Elser yang Masih setiap melihat ke gilaan efser Dan edser.
"Efser bajingan!!" Teriak edser menatap efser tajam.
"Kau terlalu lemah untuk melawan ku bocah." Ledek efser tersenyum licik sembari memainkan rambut panjangnya.
"Lihat saja, kau akan ku balas bajingan."
"Anak kecil tidak boleh berjata kasar, hahahah." Tawa efser terdengar nyaring ketika ia berjalan meninggalkan edser di belakang menatapnya dengan tajam.
Elser yang awalnya berjalan mendahului efser Dan edser kembali berbalik badan kala tidak lagi mendengar makian Dari kedua adiknya itu.
"Haa kalian seperti anak kecil." Ledek Elser kepada ke dua adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Four Prince[End]
Novela JuvenilEmpat pangeran kerajaan sihir yang bernama Enser, Elser, Efser, Edser. bertemu dengan seorang pria yang mereka temukan sedang pingsan di sebuah hutan ketika mereka sedang melakukan tugas. Pria yang mereka ber empat temukan ternyata hilang ingatan me...