A. si cantik

441 35 1
                                    

Halo-halo....



Siapa yang tidak menyukai sesuatu yang cantik, manis dan menggemaskan. Pasti semua orang sangat mengidamkan memiliki yang seperti itu. Dan itulah yang tengah di rasakan oleh seorang pemuda yang sangat tergila-gila dengan seorang pemuda cantik yang menjadi primadona itu. Ia berdoa agar pemuda cantik itu bisa menjadi kekasih.

"Tidak. Aku ingin dia menjadi istriku."

"Kau emang sudah gila Na Jaemin." Pemuda bernama Na Jaemin itu berdecak kesal, ia sedang bermimpi indah membayang berumah tangga dengan kekasih hatinya, namun sahabatnya itu malah merusak mimpi indahnya.

"Kau mengatakan itu karena belum merasakan yang namanya jatuh cinta," ujar Jaemin. Lee Jeno sahabat Jaemin itu merotasi matanya malas. Jangankan jatuh cinta, mungkin ia tidak berkeinginan untuk menikah. Dan keinginan gilanya itu akan selalu mendapat protes dari Jaemin yang mengatakan jika menjadi bujangan tua itu mengerikan, apalagi Jeno yang menyia-nyiakan kenikmatan duniawi dengan memiliki istri cantik.

Jeno tak memperdulikan ceramah no jutsu yang sudah di keluarkan Jaemin, dan ia memilih untuk pergi dari sana meninggalkan Jaemin yang meneriakinya kesal karena Jeno mengabaikannya. Jaemin mengumpati siluman Samoyed itu, dan menyumpahinya semoga Jodoh Jeno itu orang yang cerewet dan menyebalkan, agar Jeno pusing tujuh keliling.

Jeno mempunyai alasan mengapa ia tidak memiliki ketertarikan pada siapapun, itu karena ia trauma dengan seorang anak yang pernah membuat dahinya terluka saat kecil dulu, jadi ia menganggap semuanya itu sama saja.

Saat sedang berjalan di koridor sekolah, ia berniat akan kembali ke kelasnya namun saat Jeno batu akan membuka pintu kelas, tiba-tiba merasa sesuatu yang basah dari atas kepalnya. Ia terkejut melihat warnah hijau yang lengket itu mengalir dari atas kepalanya dan mengotori seluruh tubuhnya. Telinganya mendengar suara tawa dari ujung koridor, dan manik tajamnya menemukan satu sosok yang tertawa terbahak-bahak di sana. Jeno mengepal kuat tangannya lalu meneriaki sosok tersebut. Ia berlari mengejarnya namun sosok itu justru berlari menjauh darinya.

"LEE HAECHAN!"

"HAHAHAHAHAHA."

Jeno terus mengejarnya dengan sekuat tenaga, padahal kakinya pendek namun Jeno kesulitan mengejar pemuda bernama Lee Haechan itu. Ia semakin mengeram kesal saat tawa Haechan semakin terdengar menyebalkan.

"Berhenti kau Lee Haechan!"

"Tidak mau, wlekk!"

"Sialan!"

Jeno menambah kecepatan larinya. Sedikit lagi, sedikit lagi ia akan mendapatkannya. Haechan menoleh ke belakang dan membulat matanya melihat tangan Jeno yang hampir menangkapnya.

Hap.

Jeno berhasil menangkap seragam Haechan, dan langsung menahan pemuda itu. Haechan memberontak di pelukan Jeno, bukan karena apa tapi...

"Menjijikan Jeno. AAAAAAAAAA wajahku iyuhh Jeno!"

Seluruh tubuh Jeno sudah berubah seperti buto ijo, dan sialnya ia memeluk Haechan dan membuat pemuda manis itu ikut berubah menjadi hijau. Haechan mendorong tubuh Jeno dengan sekuat tenaga lalu menatap Jeno dengan tatapan permusuhan. Jeno tak mau kalah, ia juga melempar tatapan tak bersahabatnya. Haechan mengacuhkan jari tengahnya, lalu pergi dari sana.

Jeno baru menyadari jika semua yang ada di sana melihat ke arah mereka. Malu? tentu saja, namun ia berusaha menutupinya dengan wajah tenangnya. Ia pergi dari sana, mungkin saja pulang karena tubuhnya kini sudah benar-benar seperti buto ijo.


<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>




























Si cantik milik si tampan (Jaemren, Nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang