1. Chapters school

503 42 0
                                    


.

Bagi yang baca tolong Follow dan Vote, terimakasih 🤍🤍🤍

.

Hari ini adalah hari senin di mana si bungsu dari keluarga Ananta ah ralat lebih tepat nya bungsu anak angkat keluarga Ananta menantikan hari istimewa ini. Why? Karena dia akan sekolah, pertama!

Perkenalkan Ravel Prince Ananta, biasa di panggil El memiliki keberanian serta kasih sayang yang besar kepada keluarga nya. Saat ini menginjak usia enam tahun. Memiliki bentuk mata seperti almond atau bulat, hidung mancung, rahang tegas, bibir tipis, kulit putih halus dan jangan lupakan wajah dengan ekspresi yang selalu hangat dan ramah.

Saking semangat nya menyambut hari ini, pagi-pagi sekali Ravel sudah bangun dari tidur nya. Di lihat nya jam menunjukkan pukul 04.30 pagi.

"Wah ternyata masih pagi sekali " lirih nya ketika melihat jam di Meja.

Tetapi ravel tidak peduli bocah imut itu langsung masuk ke dalam kamar mandi. Selang beberapa menit ia pun keluar memakai handuk berbahan katun dengan desain mewah dan elegan. Memiliki tekstur tebal dan kualitas tinggi, dengan corak halus atau pola yang memberikan sentuhan mewah.

Ravel melangkahkan kaki menuju walk in closet, membawa seragam ingin ia pakai namun seketika berhenti ia mengingat ini masih pagi sedangkan kalau di pakai sekarang itu akan merusak kerapihan seragam nya nanti.

Ia memutuskan memakai hodie dan celana panjang untuk ia pakai sementara, sebelum memakai seragam sekolah nanti.
Ravel menatap banyak barang di atas kasur nya dengan binar. Sudah mandi, wangi, alat sekolah lengkap, tas, seragam dan lain-lain sudah siap.

Bocah imut atau Ravel sekarang sedang memikirkan "apa nanti di sekolah ia akan disukai atau mau berteman dengan nya kan."

Ah ia bisa meminta saran kepada momy saja bagaimana cara mendapatkan teman baru.

Ceklek

Suara pintu ke buka di sambut oleh Rico, penjaga pintu ...
Rico suruhan daddy untuk mengawasi Ravel.

" Tuan kecil, anda sudah bangun apa ada yang perlu saya bantu tuan kecil?" tanya Rico kepada El.

Rico kaget melihat Ravel yang tidak biasa sudah bangun jam segini bahkan sudah rapi memakai hodie sehari-hari yang biasa di pakai sore sedangkan ini masih pagi pukul lima kurang lagi.

"Gak perlu om aku mau ke kamar dady "

Setelah menjawab dari Rico kaki nya melangkah langsung pergi begitu saja, tetapi apa? Rico selalu saja mengikuti nya di belakang. " hufh padahal udah di bilangin gak perlu, hanya ke kamar dady aja ngekor in terus " batin El

...

Tok

Tok

Tok

Tidak ada respon dari dalam kamar yang di kunci.

Toktoktok toktoktok...

Ravel mengetuk kembali dengan keras dan cepat. Masa bodo tangannya sakit, paling cuma merah dikit.

Dadyyyy! Momy!!

"Tuan kecil jangan seperti itu, tangan anda bisa terluka biar saya saja yang lakukan "
" aku baik baik-baik saja om ini tidak sakit"

Ravel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang