18. Chapter -

121 18 10
                                    

HAPPY READING...

FOLLOW + VOTE

...

"Ade abang sudah pintar berontak ya tapi itu tidak akan terjadi lagi karna kamu harus jadi anak baik yang penurut kepada abang" bisik Liam tepat di telinga Ravel yang sedang tertidur pulas ah ralat lebih tepatnya pingsan.

CUP

Setelah mengatakan itu Liam mencium pelipis sang adik yang berada di pangkuannya sedangkan Ian dia ada di mobil lain menyusul dirinya yang tadi sempat bersama Alex.

Liam memikirkan hukuman apa yang pantas diberikan kepada adiknya supaya jera tidak melakukan pemberontakan sama sekali dia menginginkan Ravel menuruti semua peraturan apa yang di inginkan oleh dirinya dan keluarganya itu saja tidak lebih.

...

Hari sudah gelap, tiba di ruangan dimana ada keluarga yang tengah menunggu kedatangan seseorang yaitu Alex.

"kau mengecewakan Alex"

"lebih dari itu, lebih baik ceritakan. Apa. Maksud. Omongan. Daddy! "

Pikiran Alex saat ini dipenuhi rasa penasaran yang amat membutuhkan jawaban kepastian mengenai omongan sang Daddy, waktu itu dia di hubungi dengan menyuruh dirinya membawa anak yang bersamanya tadi ke mansion. lalu ada kebenaran mengenai adiknya apa? Dia sudah lama meninggal.

Atau jika dipikirkan lagi sebenarnya tadi anak yang bersamanya Ravel dia mengingatkan pada adiknya apalagi ada kemiripin makanya dia mengklaim dia jadi adiknya. Ya harus, dia tidak mau tahu itu pokoknya dia akan jadi adiknya.

"tenanglah ini bukan masalah besar, lebih baik bersihkan dulu luka kamu Alex" ucap mommy atau liora.

Anaknya itu dengan kondisi berantakan sekali kotor. Liora dia memperlakukan anak nya dengan sangat berbeda antara satu sama lain terutama Alex. Alex bagi Liora dia sangat liar dibandingkan yang lain apalagi anak itu suka membuat masalah yang berdampak pada keluarganya.

Liora Victor, wanita cantik dengan tubuh yang bisa dikatakan hampir sempurna dia menikahi suaminya yaitu Victor awal mulanya karena keterpaksaan tapi lambat laun dia mulai menerima pernikahan itu dan menyukai sang suami. Dia seorang model ternama meski sudah mempunyai anak dia masih menjalankan profesi itu disertai pekerjaan tambahan desain.

# Back topik

"masa bodo" jawab alex kepada liora dan langsung menoleh kepada sang daddy dengan penuh penekanan masih minta jawaban untuk penjelasan.

"dasar liar" ucap pelan liora kepada sang anak. Meski mengatakan pelan namun kondisi ruangan yang sepi itu terdengar jelas oleh mereka yang ada disana terutama Alex. Bagi Alex omongan itu sudah biasa di dapatkan karena bukan hanya mommy saja yang mengatakan seperti itu kepada dirinya tapi semua keluarganya.

Meski Liora tidak menyukai kelakuan Alex begitu juga sebalik nya namun mereka saling menjaga satu sama lain. Seperti sekarang contohnya, karena Alex sebelumnya mengatakan tidak mau membersihkan luka maka Liora turun langsung mengobati anak itu menyeretnya duduk di dekat dia dan mengeluarkan keperluan dari kotak obat untuk membersihkan luka dan mengobatinya.

"baiklah, daddy suruh kamu bawa dia kesini hanya ingin memastikan sesuatu" Jon membuka suara.

"apa?" Alex

"bodoh " Reas

Alex menoleh sang abang yang mengucapkan satu kata itu yang sepertinya ditunjukan pada dirinya. Kenapa dia mengatakan seperti itu? itu lah arti sorotan mata Alex ditunjukan kepada sang abang.

"bawahan daddy melihat kamu menyelamatkan anak kecil namanya Ravel kan? Bungsu ananta yang disembunyikan lalu reas dan daddy kebetulan pernah bertemu dengannya, dia  mirip dengan adik kamu benar? Lalu momy yang belum melihat secara langsung ingin kamu membawanya sekaligus melakukan tes DNA.--" panjang lebar Liora mengatakan itu.

Ravel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang