Part 10

32 1 0
                                    

*Ken's POV*

Aku mengendarai mobilku dengan perasaan gugup. Hari ini adalah hari yang special buat Juno.

Aku gak tau bagaimana nanti jika ia tau kalau ada aku di balik semua ini. Tapi aku yakin pasti ia senang kalau Vivian juga terlibat dalam hal ini.

Gadis itu adalah sahabatnya Juno. Dan aku juga tau kalau Juno memendam rasa lebih kepada gadis itu. Aku tak habis pikir kenapa sampai sekarang Juno masih saja berpikir buruk tentangku.

Dan di hari ini aku ingin menjelaskan semuanya. Aku juga sudah berbicara kepada Vivian waktu di padang rumput tentang masalah ku dengan Juno. Tentu saja aku tidak bilang masalah apa yang pernah aku hadapi dengan Juno. Aku juga tau Juno berbohong kepada Vivian, aku juga tau kalau Juno tidak cerita apapun kepada Vivian waktu ia di Bandung. Aku tidak ingin bercerita yang sejujurnya kepada Vivi, pasti ia akan sangat marah.

Aku juga bingung kenapa Juno bisa merahasiakan ini dari gadis itu. Padahal Vivian orang yang baik, dia juga pemalu saat berada di dekat ku. Aku juga bingung, tapi tingkah malunya itu sangat lucu.

Aku sampai di cafe dekat sekolah. Aku mengeluarkan ponselku dan mengetik pesan singkat kepada Vivian untuk segera keluar dari cafe dan melakukan rencana yang sudah aku buat bersamanya.

Pesan terkirim. Tak lama keluar lah gadis berambut hitam dengan langkah terburu buru. Sebelumnya Vivian beralasan tidak pulang bareng Juno karena ada urusan.

"Ayo Ken gue udah gak sabar nih" Ucapnya semangat saat masuk ke dalam mobilku. Aku hanya tersenyum melihatnya.

Jujur saja, dia selalu membuatku tersenyum dengan tingkahnya.

"Pasang dulu seatbelt nya biar aman"

Ia mengangguk dan memasang seatbelt. Aku langsung menancap gas dan menuju ke padang rumput.

"Ken" Panggil Vivian.

"Iya kenapa Vi?" Tanyaku yang masih fokus memperhatikan jalan.

Aku bisa melihat dari ekor mata ku kalau saat ini ia sedang memperhatikan ku.

"Jangan liatin gue terus dong, nanti naksir loh" Godaku. Aku bisa melihat Vivian langsung membuang pandangannya ke arah lain.

Aku tau pasti dia merasa salah tingkah kalau udah seperti ini.

"Ish lo kok sekarang jadi ge-er begini sih?" Ucapnya tanpa menoleh kearahku.

Aku hanya tertawa, "tapi emang bener kan? Tadi lo liatin gue? Gue tau kalau gue lebih ganteng dari Juno"

"Terserah deh"

Tak terasa kami sudah sampai di tempat tujuan kami. Tapi ketika aku hendak melepas seatbelt aku melihat Vivian yang terdiam sambil tertunduk.

"lo kenapa? Apa lo berantem ya sama Juno?" Tanyaku khawatir. Aku gak mau sampe membuat mereka berantem atau bertengkar.

Vivian menoleh ke arah ku, "Sebenernya ada yang mau gue omongin Ken" Ucapnya ragu.

"Ngomong aja Vi"

"Tapi nanti aja deh, pas selesai ini" Ucapnya sambil nyengir. Nih cewek bikin gue penasaran aja deh. Aku hanya mengangguk dan kami langsung turun dari mobil.

Disana sudah ada Fadlan dan Harry yang sedang bersiap menyiapkan semuanya.

"Akhirnya kalian datang juga. Bantuin gue deh, liat tuh si Fadlan selfie mulu dari tadi" Dumel Harry.

Aku yang melihat Fadlan hanya tertawa. Cowok yang satu itu hobi banget narsis.

Langsung saja aku mengajak Vivian untuk membantu Harry.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang