Part 4

53 2 0
                                    

"Ke-Ken?"

Langkah Ken semakin dekat ke arah kami. Jantung ku berdetak tak karuan.

please Vivian jangan lebay begini.

Itu benar. Tapi yang aku bingung, tau dari mana Ken rumah ku? Apa dia selama ini menyelidiki tentang ku. Wets, memang aku ini siapa di selidiki cowok ganteng. Geer banget deh.

"Akhirnya datang juga", Aku terkejut saat kak Zayn menjabat tangan Ken. Sejak kapan mereka kenal.

"Kalian saling kenal?" Ucapku dengan tampang bingung.

"iyalah, waktu awal masuk sekolah kakak liat Ken sendirian di depan gerbang. Terus abis itu kakak samperin dia aja, dari situ kita udah mulai ngobrol ngobrol deh" Ucapnya senang sambil melirik Ken.

Aku hanya tersenyum tipis. Kemudian kami masuk ke dalam. Ken bersalaman dengan Mama dan Daddy, setelah itu kak Zayn mempersilahkan Ken duduk.

"Mama mau kemana? Kok rapih banget?" Tanyaku.

"Mama mau ke acara pernikahan temennya Daddy sayang. Kalian baik baik ya di rumah", Mama dan Daddy langsung pergi.

Aku hanya mengangguk diikuti kak Zayn, "hati hati mom dad"

"Mau minum apa?" Tanya kak Zayn.

"Apa aja yang dingin dingin" jawabnya sambil bersandar di sofa.

"Oke, tunggu ya" Ucap kak Zayn seraya melangkah ke dapur. Tinggal aku dan Ken sekarang.

Jantungku masih saja tak karuan, ayolah jangan seperti ini. Stabil donk. Aku hanya menunduk sambil memainkan jemariku. Kenapa jadi diem diem begini ya? Biasanya aku selalu ceplas ceplos sama orang orang sekitarku, tapi ketika dengan Ken? Aku merasa melting gimana gitu. Gak jelas deh pokoknya.

"Kenapa diem aja? Segala nunduk gitu" Suara itu membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum tipis, "Eh gak ko. Btw kok lo bisa tau rumah gue ya?"

"Tentunya dari kak Zayn. Entah kenapa gue ngerasa klik banget sama kakak lo. Padahal belum lama kenal. Dia orangnya seru" Jawabnya.

Hah? Seru? Yakin? Kak Zayn itu sangat menyebalkan. Aku aja sebagai adiknya kadang gak ngakuin kalau kak Zayn itu kakakku. Disekolah saja kami udah kaya musuh. Kaya gak kenal satu sama lain

"Seru? Kak Zayn itu sangat menyebalkan",

"Tapi yang paling menyebalkan itu adiknya kak Zayn" Tiba tiba kak Zayn muncul entah dari mana. Tentunya dari dapur.

Di tangannya sudah ada nampan, dua gelas cangkir berukuran sedang, dan teko kaca yang berisi orange juice. Kemudian kak Zayn meletakannya di atas meja, lalu duduk di tengah tengah kami. Aduh kak Zayn ganggu aja deh, gak bisa duduk tempat lain apa.

"Kalian pasti sering banget berantem ya"

"Ya begitu lah, lo tau gak Ken? Kak Zayn tuh gak mau ngalah sama adiknya. Nyebelin deh pokoknya" Ucapku semangat yang dibalas tawa oleh Ken.

"Enak aja, kamu juga susah di bilanginnya" Ucapnya tak mau kalah.

Aku hanya diam dan tak bersuara lagi. Gak mungkin kan di saat seperti ini aku dan kak Zayn adu mulut. Malu juga kalau di liat sama Ken. Kalau begitu lebih baik aku ke kamar saja. Percuma juga di sini, pasti nanti aku bakal adu mulut sama mahkluk nyebelin yang ku panggil kakak itu.

"Aku ke kamar aja deh" Aku langsung beranjak dari tempatku.

"Ko ke kamar? Di sini aja" Ucapan Ken menghentikan langkahku.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang