Part 8

55 3 0
                                    

*Vivian's POV*

Kejadian pas di hari minggu itu membuatku bener bener berubah. Entah ada apa dengaku, intinya aku selalu senyum senyum gak jelas.

Impianku bisa kenyataan, akhirnya aku bisa ke padang rumput bersama Ken. Lalu setelah ini apa lagi ya. Haduh Vivian, please deh jangan terlalu seneng dulu.

"Woy!!!" Aku mendengar sebuah suara yang mengagetkan ku. Aku menoleh ke sumber suara dan mendapati Juno yang sedang nyengir gak jelas.

"Ish Jujun! ngapain sih lo kagetin gue aja" Ucapku kesal sambil mengelus dadaku pelan.

Juno hanya tertawa sambil menaruh pesanan kami dan duduk dihadapanku. Saat ini kami sedang ada di cafe kecil dekat sekolah. Aku mengajak Juno ke tempat ini setelah pulang sekolah. Dalam hati sebagai permintaan maafku karena menolak ajakkan Juno kemarin.

"Lagi lo ngapain bengong sambil senyum senyum gitu. Gila lo ya" Ucapnya enteng.

Aku menatap tajam ke arah Juno. Seenak Jidatnya bilang aku gila.

"Enak aja lo ngatain gue gila"

Lagi lagi Juno hanya tertawa sambil memakan Cake Blueberry yang ia pesan. Aku mulai menyuap Cake ku. Selama kita makan tidak ada suara di antara kami yang terdengar, hanya dentingan sendok dan garpu.

Setelah selesai makan, aku langsung mengajak Juno ke padang rumput.

Sampai di sana aku langsung berlari dan duduk di atas rumput hijau, udara sore di sini sangat sejuk. Sementara Juno mengikutiku dan duduk disampingku.

Suasana hening tercipta di antara kami, aku melihat sekilas wajah Juno. Aku berpikir kalau ada yang ia pikirkan. Entah apa itu sepertinya itu berat untuk Juno.

"Juno" Panggilku yang membuat Juno menoleh cepat ke arahku.

"Kenapa vi?"

"Lo kenapa? Kayanya ada yang lo pikirin deh" Tanyaku serius. Aku bisa liat ekspresi wajah Juno yang tiba tiba langsung diam.

Nih anak kenapa ya? Ko tiba tiba diem begini? Apa Juno marah soal kemarin?

"Jun? Apa lo marah ya karena gue nolak ajakkan lo?"

Juno menggeleng cepat dan tersenyum, "Marah kenapa? Lagi juga gue gak berhak marah sama siapapun"

Aku hanya mengangguk, kemudian aku berniat untuk menceritakan tentang date ku bersama Ken. Tapi apa pantas kalau yang kemarin itu disebut nge-date? Please Vivian, jangan ge-er.

"Jun, lo tau gak? Kemarin itu gue bener bener gak nyangka kalau bisa jalan sama Ken" Ucapku senang.

Juno hanya merespon dengan senyuma tipis. Yaah si Jujun kenapa cuman respon begitu doang? Bikin gak mood cerita aja deh.

"Kenapa diem? Terus kalian pergi kemana lagi?" Tanyanya.

"Ke cafe dekat sekolah. Abis itu kita langsung pulang deh" Ucapku sambil nyengir gak jelas sambil mengingat kejadian kemarin.

Sumpah, kemarin itu bener bener hari yang paling menyenangkan. Sampe sampe aku mark tanggal saat pulang kerumah.

Ken tipe orang yang humoris, meski gak terlalu humoris. Dia juga begitu dewasa, dia juga ganteng, dan dia juga smart tentunya. Duuh gak ada abisnya deh kalau udah bayangin tentang si Ken.

"Seru banget ya kemarin itu?" Tanya Juno tiba tiba.

"Jelas lah Jun" Ucapku dengan semangat.

"Apa Ken berbicara sesuatu?"

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang