BAB 3

242 11 2
                                    

Sebelum baca jangan lupa tombol votenya ya *⁠\⁠0⁠/⁠*

Maaf baru update manteman lagi banyak kegiatan, harap maklum yaa. Kalau teman-teman ada saran atau masukan boleh banget ditulis dikomen ya, insyaallah semua saran dan masukan bakal aku baca buat kemajuan cerita ini, terimakasih 🥰
_______________________________

Sebelumnya

Ketika akan menaiki tangga Salma dikagetkan dengan suara langkah kaki dati atas. "Ktak, ktak" suara itu semakin dekat, Salma melihat keatas dan bertatapan dengan mata tajam yang juga menatapnya. Ia dengan sopan menganggukkan kepala segan, sementara Yuri sudah terbiasa dengan kehadiran sosok yang tidak lain ayahnya sendiri.

_______________________________

2 Bulan lagi ayahnya genap berusia 44 tahun, berperawakan tegap dengan tinggi 182cm tidak seperti dirinya yang mungil mengikuti gen sang ibu. Walau usia ayahnya sudah sangat matang, namun tidak tampak banyak kerutan diwajah kecuali sedikit kerutan disekitar matanya. Hidung mancung, gigi rapi serta kulit sawo matang yang eksotis. Jika diperhatikan dengan seksama sebenarnya Yuri memang tidak banyak mewarisi wajah ayahnya, hanya bibir mereka yang terlihat sama. Saat masih kecil ayahnya sering bilang kalau ia sangat mirip dengan sang ibu.

Ketika sudah berhadapan dengan sang ayah Yuri dengan cepat mengambil tangan ayahnya yg terulur untuk dicium. Sementara Salma hanya menangkupkan tangannya didada.

"Pak" panggilnya berbasa basi dan menunjukkan senyum canggung yang hanya dibalas anggukan oleh ayah sahabatnya itu.

"Kenapa cepat pulang?" Tanyanya pada sang anak.

"Tadi cuma mau cek perkembangan bakteri di lab pah" Jawab anaknya. Ia hanya mengangguk paham dan beralih memandang wajah Salma yang tertunduk diam. Dia sudah tau bagaimana watak sahabat anaknya ini. Salma cukup pendiam jika berhadapan dengan orang luar termaksud dirinya

"Bagaimana perkembangan formula kamu? Sudah ada kemajuan?" Tanyanya pada Salma. Salma yang ditanya segera memandang lawan bicaranya dan menjelaskan kemajuan penelitiannya

Ya, ayah Yuri atau yang biasa dipanggil pak Umar adalah dosen pengampu mata kuliah farmasetik dikampusnya. Dan dengan sangat kebetulan juga menjadi dosen pembimbing Salma untuk menyelesaikan tugas akhirnya.

Namanya Muhammad Umar Syafiq salah satu dosen dikampus tempat Salma dan Yuri menimba ilmu, selain itu Umar juga memiliki bisnis dalam bidang farmasi dengan nama dagang cukup yang besar. Awalnya ia memutuskan untuk membuka sebuah apotek di Jakarta Pusat, ia sama sekali tidak mengawali dengan riset pasar, Umar hanya mengikuti instingnya bahwa masih ada peluang besar dalam bisnis apotek dikota metropolitan ini. Benar saja 3 bulan menekuni bisnisnya ternyata mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat setempat. Setahun kemudian ia memutuskan untuk mendirikan apotek dengan nama yang sama ditempat lain dan mendapat kesuksesan yang sama. Hal ini memotivasi dirinya untuk terus membuka cabang di berapa daerah di Indonesia. Paling tidak saat ini ia telah mengembangkan usahanya dibeberapa pulau seperti Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera dengan sistem waralaba. Tidak heran Yuri memiliki rumah semegah ini, dia memiliki ayah yang sukses dalam dunia bisnis dan akademik.

"Sebenarnya saya bawa laporannya sekarang ko pak, kalo bapak berkenan bisa saya serahkan disini?" Tanya Salma sesopan mungkin. Walaupun pak Umar notabene adalah ayah dari sahabatnya. Tapi tidak sekalipun ia memanfaatkan status pertemanannya untuk memuluskan jalan skripsinya. Walaupun beberapa kali Yuri menawarkan untuk membantu, ia selalu menolak dengan alasan ingin memiliki nilai murni dari usahanya sendiri.

Yuri tidak memaksa dan justru merasa telah memilih teman yang tepat. Sebagai wanita yang tumbuh dan besar dalam lingkup agama yang kental lantaran kakek dan neneknya adalah pemilik yayasan pondok pesantren di kampungnya yg berada di daerah Bogor, ia selalu diajarkan untuk bersikap jujur. Karena itu pulalah Yuri tidak membocorkan identitasnya yg merupakan anak dosen. Pasangan ayah dan anak itu selalu profesional jika berada dikampus.

Married to my friend's fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang