Bab 11

213 11 6
                                    

Up lagi🎉
Sebelum baca jangan lupa follow dan bantu vote yaa:⁠-⁠)

Vote kalian itu bikin aku semangat buat up chapter berikutnya

Happy reading
.
.
.

Pagi yang cerah ditemani suara ombak yang silih berganti memekakkan telinga, hembusan angin seakan membelai syahdu, nyaman dan menenangkan

Disinilah dua sahabat itu, duduk ditepi pantai membiarkan gamis yang mereka pakai basah terkena hantaman ombak. Menikmati suasana pagi ditemani matahari yang baru menampakkan wujudnya

Salma memang sengaja mengajak Yuri kepantai pagi ini, mungkin suasana seperti ini bisa sedikit menenangkan perasaannya yang sedang gundah, melepas orang yang di cintai ternyata bukan hal yang mudah

"Subhanallah, nikmat Tuhan mana lagi yang harus kudustakan?" Yuri bergumam pelan, Senyum terpancar jelas dari wajahnya

"Iya ya, manusia aja yang kadang kurang bersyukur. Kufur nikmat" balas Salma, mereka tertawa bersama. Jarang-jarang mereka bisa kepantai sepagi ini, biasanya mereka selalu menghabiskan waktu pagi dirumah masing-masing

Lama mereka disana, menyaksikan orang-orang yang terus berdatangan, mereka membeli beberapa cemilan dan menikmati suasana pantai yang mulai ramai dengan sesekali bersenda gurau. Salma bahkan sedikit lupa dengan masalah pencintaannya dengan Angga, sepertinya datang ketempat ini adalah hal yang tepat

"Sudah jam 10 lewat, pulang yuk" ajak Salma yang langsung di iyakan oleh Yuri

"Nanti singgah diwarung Bi Yem ya, sudah lumayan lama kita gak kesana" ajak Yuri, mendengar itu Salma dengan senang hati menyetujui usulan sahabatnya itu. Sontak saja bayangan bakso dengan kuah yang berminyak dan topping lemak yang banyak membuat air liurnya hampir menetes.

"Wahh, jadi gak sabar" tuturnya dengan cengiran lebar

Sesampainya di warung bakso tersebut, seperti biasa mereka selalu disambut dengan senyuman ramah dari pemilik warung yang tidak lain adalah Bi Yem

Sedang asyik makan tiba-tiba suara yang tidak pernah didengarnya sejak dua hari lalu datang menghampirinya

"Salma, kita perlu bicara"

"Byurr"

Entahlah, kejadiannya begitu cepat sehingga Salma bahkan tidak bisa menghindar. Es Teh dingin yang awalnya ia beli untuk menghilangkan dahaga justru beralih membasahi seluruh wajah dan sebagian pakaiannya. Dilihatnya wajah terkejut Yuri dan Angga juga orang-orang yang ada disekitarnya

Dua orang wanita mencul dari belakang Angga, yang langsung mencecarnya dengan kata-kata yang tidak pantas dan satu wanita yang mungkin adalah temannya sedang memegang handphone yang mengarah langsung kewajahnya. Angga yang tak kalah terkejut dengan cepat kembali sadar dan menahan wanita yang bahkan baru pertama kali Salma lihat. Yuri juga melakukan hal yang sama, ia membuka jaket yang dibawanya dan menutupi wajah Salma dengan cepat, menghalangi wanita yg memegang kamera agar tidak terus merekam wajah Salma

Yuri juga tidak tahu kenapa, tapi yang pasti ini bukan hal yang baik. Keadaan makin kacau ketika wanita yang masih ditahan oleh Angga terus menunjuk kearah Salma dan berteriak

"Dasar murahan, jilbab aja dipanjangin tapi hobinya ngerebut pacar orang. Sialan, Munafik kamu"

"Lepasin Anggaaa" wanita itu terus meronta dan meminta dilepaskan. Wanita yang memegang kamera juga maju dan ingin menarik jaket yang menutupi wajah Salma tapi masih kalah cepat dari Yuri yang dengan sigap menarik Salma berdiri dan mengajaknya pergi dari sana. Wanita itu hendak mengejar tapi ditahan oleh Bi Yem

Married to my friend's fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang