Bab 7

180 7 6
                                    

Maaf yaa lama, sibuk banget akhir-akhir ini😭

Sebelum baca jangan lupa follow akun author dan tekan bintangnya yaa🥰

________________

"Saya tidak bermaksud mencampuri urusan kamu, tapi sebagai orang yang lebih tua dan ayah dari sahabatmu saya merasa perlu menegur kamu. Saya tidak mau kamu membawa pengaruh buruk untuk anak saya nantinya."

"saya mengerti pak, tolong jangan sampaikan hal ini pada orang tua saya” setelah berhasil merangkai kata dan mengirim pesan tersebut ia melemparkan hpnya kedalam tas. menyandarkan kepalanya kesandaran kursi dan memejamkan mata.
Pesan dari Pak Umar sedikit banyak membuatnya tersadar.

Dia memang salah, sejak awal dia tau kalau dia salah. Tapi perasaannya pada angga sangat menggebu-gebu hingga ia tak bisa terus menolak perasaan angga untuknya. Ia menggenggamkan kedua tangannya dan memukul keningnya pelan

“ sadar Salma, sadaar”
________________

Drrttt….dreeettt…
Sejak setengah jam yang lalu handphone Salma terus bergetar namun sengaja diabaikan olehnya, dia memang sudah sampai dari beberapa jam yg lalu. Untung saja, ayah dan ibunya tidak ada dirumah. jika tidak mungkin ia harus merangkai kebohongan baru untuk menutupi kesalahannya.

Ibunya pasti menanyakan kepulangannya yang begitu cepat. Berbohong kepada orang tuanya adalah hal yang paling tidak ingin dia lakukan, namun untuk saat ini ia tidak punya pilihan lain.

Lagi-lagi handphone itu kembali bergetar. Salma melirik sebentar dengan perasaan bimbang dihatinya. ia duduk dikursi belajar dan terus menatap kearah handphone yang tergeletak tak berdaya diatas kasur, menggigit jarinya sedikit cemas, benar-benar tidak tega mengabaikan Angga seperti ini.

Dengan membulatkan tekat akhirnya ia beranjak dari duduknya, meraih handphone dan menggeser tombol hijau dilayar

“halo, assalamualaikum” sapanya dengan suara yang pelan karena rasa bersalah yang muncul tiba-tiba

“halo sayang, walaikumsalam. Aku telfon dari tadi kenapa gak diangkat?’ tanya Angga diseberang telfon dengan sedikit nada khawatir

“aku tadi lagi diluar, handphone aku tinggal di kamar. Maaf yaa” jawabnya bohong. Salma menggit bibir bawahnya gugup.

“gak papa sayang, jadi kenapa tadi pulang tiba-tiba?”

“eemm, tadi ibu nelfon suruh pulang karena ada keluarga yg datang. Iyaa” jawabnya sedikit terbata. Walau merasa sedikit aneh. Angga langsung percaya dan membuka obrolan baru, hingga tidak terasa 40 menit sudah berlalu, Waktu sholat magrib tiba. Salma bangkit dari kasurnya dan meminta untuk mengakhiri pembicaraan mereka.

Salma membuka roomchatnya dengan angga dan mengirim pesan singkat untuk sang kekasih dengan senyum diwajahnya

“sebelum keluar jangan lupa sholat dulu yaa” setelah mendapat balasan jempol dan emotikon tersenyum dari Angga ia segera beranjak kekamar mandi untuk bersiap menunaikan kewajibannya

______________

Dilain tempat setelah mengirim balasan untuk Salma, Angga meraih jaket, kunci motornya dan berjalan keluar rumah. Sholat? Nanti saja, dia sedang malas.

Sebelumnya dia hanya sholat untuk menarik perhatian Salma. Dia tau Salma adalah tipe wanita yang menyukai lelaki alim yang taat beribadah, maka dari itu ia selalu berusaha melaksanakan sholat 5 waktu jika berada disekitar Salma.

Dia tidak berniat untuk mempermainkan Salma. Dia memang benar-benar menyukai wanita itu sejak lama, namun untuk benar-benar menjadi tipe ideal  Salma dia belum mampu.

Married to my friend's fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang