Bab 9

199 10 3
                                    

Up lagi🎉
Sebelum baca jangan lupa follow dan bantu vote yaa:⁠-⁠)

Vote kalian itu bikin aku semangat buat up chapter berikutnya

Happy reading
.
.
.

Dua hari telah berlalu tanpa terasa, hari ini adalah hari yang telah disepakati oleh dua sahabat itu untuk mengikuti salah satu tausiah ustads Hanan, ustad yang mendapatkan julukan gaul dari para jamaahnya karena ceramahnya yang terkadang sangat realed dengan kehidupan anak muda Millenial dan gen Z zaman sekarang. Cara penyampaian yang lembut dan menyenangkan membuatnya mudah diterima dikalangan anak muda.

Salma duduk diteras rumahnya menunggu kedatangan sang sahabat sambil memainkan handphonenya, Bertukar pesan dengan sang kekasih tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Bahkan tidak menyadari ibunya telah duduk di hadapannya sambil memandang sang anak yang terlihat asik sendiri

"anak ibu chatan sama siapa sih, sampai senyum-senyum begitu" tanyanya penasaran

"eh astagfirullah, ibu. Sejak kapan duduk disitu?" balas Salma spontan, terkejut dengan kehadiran ibunya yang tiba-tiba

"baru kok, chat sama siapa sihh? Masak ibunya datang gak tau" tanyanya semakin penasaran

"oh ini, ee ini lagi chatan sama Yuri lucu banget hehehe" bohongnya, entah sudah berapa kebohongan yang ia buat untuk menutupi perlakuan tidak terpujinya itu. Dalam hati Salma mengucapkan kata maaf pada sang ibu. Sebenarnya ia sangat merasa bersalah, namun tidak punya pilihan lain. jujur pun ia yakin ibu dan ayahnya pasti tidak akan mengizinkannya menjalin kasih dengan pria yang bukan mahromnya

"sudah ibu tebak, siapa lagi temen kamu selain Yuri kan" mendengar jawaban ibunya perasaan bersalah dihatinya semakin bertambah. Ayah dan ibunya sangat mempercayainya, namun apa yang Ia lakukan? Dia tidak tau bagaimana jadinya jika dosanya ini diketahui ayah dan ibunya, dia benar-benar tidak siap menghadapi kekecewaan ayah dan ibunya.

Selang beberapa menit sebuah mobil pajero hitam berhenti didepan rumahnya, bukan mobil Yuri seperti biasanya, melainkan mobil ayahnya. Melihat itu Salma segera berpamitan pada sang ibu dan berlari kecil menghapiri sang sahabat yang tengah melambaikan tangan pada ibunya

"assalamualaikum tante, kita pergi dulu yaa"

"Walaikumsalam, hati-hati sayang" balas bu dona yang juga melambaikan tangan pada sahabat anaknya. Setelah memastikan mobil yang ditumpangi anaknya benar-benar pergi ia memasuki rumah dan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah yang sempat tertunda

...........................................................

"tumben papamu ikut?" bisik Salma pada orang disebelahnya

"lagi luang, jadi aku ajak biar diisi dengan hal yang bermanfaat. Datang ke kajian kan manfaatnya besar" balas Yuri dengan suara yang pelan. Mendengar penjelasan sahabatnya Salma hanya menganggukkan kepala. Sebenarnya ia merasa kurang nyaman dengan pria paruh baya yang duduk didepannya, satu-satunya orang yang pernah memergokinya sedang berkencan dengan Angga.

Salma berdehem pelan berusaha terlihat biasa saja. Setelah kurang dari 1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan. Sudah banyak orang yang terlihat memadati sekitar masjid. Sebagian dari mereka bahkan terburu-buru memasuki masjid untuk bisa mendapat tempat duduk yang strategis. Sebelum berpisah dengan anaknya pak umar menyerahkan 2 dua botol air mineral kepada anaknya dan pergi tanpa mengatakan apapun. Yuri yg mengerti memberikan 1 botol pada Salma

Married to my friend's fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang