九 • Nervous

415 75 18
                                    

Alternaty Company
08:58 GMT+7

View baru saja selesai membeli roti hangat dari toko roti di depannya. Ia membeli beberapa kotak untuk Ia berikan pada tim nya.

Saat ingin melangkah masuk ke pintu utama. Tiba-tiba ada seseorang menabraknya.

"Eh" View menoleh ke orang itu, June.

June menunduk "Maaf kak maaf" Ia terlihat agak panik.

Mata View salah fokus pada sebelah kanan bibir View yang lebam. "Perasaan kemarin gak ada?" Batinnya.

June melangkah meninggalkan View. Namun, tiba-tiba tangan View menariknya.

"Kenapa kak?" Tanya June.

View terdiam, Ia juga tak tau kenapa menarik June.
"Kalo ada masalah bilang aja sama saya" Ucap View. Ia melepaskan tangan June.

June yang kelihatan agak heran itu hanya tersenyum dan mengangguk. "Saya permisi ya kak"

Rasa penasaran View kembali meningkat. Kalau pemikiran orang sehat, mana mungkin lebam itu muncul sendiri?

View kembali berjalan menuju ruangan Milk untuk memanggilnya.

tokk

tokk

tokk

View membuka pintu ruangan Milk.

"Pan, ayolah katanya mau ke tempat anak-anak..." Ucap View.

Milk menoleh dengan tatapan malas "Ga deh"

View mendekatinya "Apaan mana bisa batalin gitu aja.

"Lu napa siii pengen bangettttt guaa kesanaaa Piuuuuuu" Milk merengek tak mau.

View tertawa kecil. Ia menarik tangan Milk "Uda ah, tadi gua liat June loohh"

"Heem terus?" Milk tampak lelah dengan View.

"Bibir kanannya lebam lagi, setau gua kemarin gak ada" Jelas View.

Milk terdiam sejenak. Di sisi lain Ia penasaran dengan June itu, di sisi lain Ia malas jika harus bertemu dengan Love.
Ia meletakkan kepalanya di atas meja.

View duduk di sebelahnya "Ayolahh"

Milk menoleh "Yauda jam sepuluh deh"

"Deal"

* * *

Promote admin office

Pintu terbuka, June sudah hadir dengan langkah kecil dan lemah.

Love menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang. Ia tersenyum pada June "Pagi June" Sapanya.

June tersenyum kembali dengan bibir lebamnya. Ia duduk di depan meja komputernya dan membuka aplikasi kerjanya.

Sedari tadi Love terus terusan memperhatikan bibir June. Ia menyadari ada luka sayat di leher June. Namun, Love tak tau cara bertanya.

Love mencoba mengajak June berbicara "Hari ini kayaknya jadwal cek buat brosur sama banner kita. Terus akun sosial media juga" Kata Love pada June.

June mengangguk "Iyaa"

"Kamu uda sarapan?" Tanya Love.

June menggeleng "gak sempet"

Love langsung mengambil sebuah roti kemasan dari tasnya "Makan ini dulu mau?"

Second Choice for Us [ Milk Love ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang