Promotion admin office room.
"Guys guys guyssssss, malam ini kak Milk mau ngajak tim promo buat dinner nih.. Pada ikut kan?" Ucap seseorang yang berada di depan ruangan, itu Chompoo sang tangan kanan Milk.
"Jam berapa kak?" Tanya Alin.
"Sekitar 8 di My Way Resto"
"Love. lu ikut gaa?" Tanya Alin pada Love yang tampak berdiam diri itu.
Love terdiam sejenak "Pengennya ikut, tapi gabisa deh, jadwalku nabrak"
"Nabrak? Emang habis ini kamu ada kegiatan apa lagi?"
"Hmm ada job lain, hehe"
Tiba-tiba Alin bertepuk tangan pelan
prokk
prokk
prokkk
"Gila? Anak muda sekarang rajin-rajim banget"
"Emang setiap hari lu full gitu?" Sambung Alin.
Love tersenyum "Senin, rabu, jumat aku dari jam 6 sampe 8. Sisahnya fleksibel, ngebantu bisnis ortu aja..."
Alin melongo "Oh? Wow?? Keren...Bisnis apa ortu mu?"
"Adadehh...."
prokk
prokk
prokk
"Guyss!! Saya balik lagi, kak Milk tanya, semua pada ikut kan?" Tanya Chompoo.
Love mengangkat tangannya "Aku engga kak...."
Chompoo melangkah mendekati Love "Love? Kenapa ga ikut?"
"Emm..kebetulan rabu aku ada another job"
Chompoo menghela nafasnya "Nanti kak Milk marah loh kalo kamu gak ikut..."
"Nanti aku coba izin ke dia langsung aja..." Love tampak kalem dan biasa saja.
"Oke lah."
Tak sampai waktunya niat Love terjalankan. Tiba-tiba saja ada panggilan dari speaker ruangan.
"Panggilan kepada admin promotion Love untuk segera hadir di ruangan pimpinan, terima kasih."Love menghela nafasnya.
"Wayoo, uda dibilangin juga.." Goda Yui dengan sengaja.
"Pasti bakal di amukin" Sambung Fon.
Alin tertawa kecil "Sssttttt, jangan nakut-nakutin dia hahaha"
Ekspresi Love tampak tertekan Ia berusaha tetap kalem walaupun perasaannya agak takut. Namun, bagaimanapun Ia harus menghampiri ruangan kematian itu sekarang.
tokk
tokk
tokk
"Permisi kak..." Sapa Love begitu berada di dalam ruangan Milk.
Milk langsung menoleh ke arahnya menatapnya dengan tatapan tajam "Kenapa gak ikut?"
Love menunduk "Saya ada pekerjaan lain kak.
"Kamu masih kerja di bar kemarin? Kalo gaji dari saya kurang saya tambahin deh? Atau mau gajian sekarang?" Milk berbicara terlalu cepat dan mengambil kesimpulan aneh.
Love tampak bingung membalas bos nya itu. Sebenarnya jika itu benar-benar Milk yang Ia kenal saat sekolah, Ia akan memukulinya jika bisa. Namun, ini Milk yang mana saja belum pasti.
"Bukan bar kak, kerjaan lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice for Us [ Milk Love ]
Novela JuvenilNot all separations are the end of two people's stories. what if fate says otherwise? Can anyone resist fate? Every meeting must have a farewell. But who says parting is the end of meeting? Sometimes we don't know what fate will happen before...