18 Mei 2023
Hathayu Road 99"Iya. ini saya juga sudah di parkiran tunggu sebentar lah."
tinn tinn
Mobil sport terpakir dengan sempurna di depan salah satu restaurant besar. Hanya ada satu orang wanita yang sedang menyetir mobil itu. Ia menarik nafas. Ia akan melakukan meeting sekaligus makan malam untuk membahas proyek dengan perusahaan besar. Namun, karena terlalu sibuk. Ia datang agak terlambat sehingga Ia terburu-buru.
"Aduhh.." Seseorang menabrak pintu mobil wanita itu saat terbuka. Orang yang tertabrak itu menoleh "Mbak bisa hati-hati gak?"
Wanita itu melirik orang yang menabrak pintu mobilnya. Ia tak memperdulikannya karena terburu-buru. Ia langsung menutup pintu mobil sport itu dan melangkah masuk menuju restaurant.
* * *
"Kalian dimana?"
"Jadinya di lantai atas kak, ruangan VVIP nomor 06."
Wanita itu mematikan teleponnya dan berlari ke service centre untuk mendata namanya agar bisa masuk ke ruangan VVIP itu.
"Maaf saya terlambat" Ucap wanita itu setelah sampai ke ruangan VVIP berisikan 6 orang diantaranya dirinya, sekretaris wanitanya, 1 orang wanita lain, dan 3 pria dewasa yang pastinya adalah orang-orang ternama.
Semua orang langsung berdiri melihat ke hadiran bos muda itu dan menyalaminya. "Oh Miss Pansa sudah datang" Ucap salah seorang pria bernama Win.
Wanita muda itu bernama Milk Pansa Vosbein yang baru saja memasuki usia 26 tahun. Ia merupakan salah satu bos muda dari salah satu cabang perusahaan elektronik ayahnya sendiri. Namun, di usianya yang sangat muda Ia mampu mengendalikan perusahaan dengan sangat baik hingga berkembang pesat dengan keuntungan yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
"Jadi gimana rencana buat project light show Kita kak?" Tanya salah satu pimpinan perusahaan sebelah, Mos.
Milk mengambil sebuah dokument yang cukup tebal "Sesuai rencana. Kita akan membangun sebuah tempat show berisikan teknologi pantulan cahaya yang dimana modal dan keuntungan sudah di tentukan sebelumnya. Jadi kalau dari perusahaan saya, saya ada teknologi lampu yang kualitasnya terbaik, termasuk barang import. Harganya juga terjangkau."
Akhirnya mereka membahas seluruh hal terkait kerjasama proyek hingga selesai.
Pembahasan itu berlangsung sekitar kurang dari 1 jam.
"Kalian mau minum gak?" Tanya Pak Mos.
Beberapa orang mengangguk.
"Milk mau?"
Milk menggeleng kecil "Engga pak saya air putih aja."
Pak Mos memesan 3 botol beer harga kelas kakap dimana satunya berharga Rp. 1,5 juta. Wajar saja, bagi dia uang seperti itu hanya seharga cilok gerobakan.
Beberapa menit kemudian terdengar suara bel pintu yang menandakan ada kedatangan pelayan untuk mengantarkan minuman.
"Permisi, ini minumannya." Ucap pelayan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice for Us [ Milk Love ]
Genç KurguNot all separations are the end of two people's stories. what if fate says otherwise? Can anyone resist fate? Every meeting must have a farewell. But who says parting is the end of meeting? Sometimes we don't know what fate will happen before...