08:31
Milk terbangun dari tidur lelapnya. Lehernya agak sakit akibat posisi tidur yang tak nyaman. Ia mencoba mengingat sesuatu kenapa Ia tidur di tempat ini.
"Love mana.." Ucap Milk begitu teringat pesta tadi malam.
Milk beranjak dari kasurnya dan keluar dari kamar itu. Ia melangkah ke arah kamar mandi karena kamar tamu itu ak ada toilet.
"Pagi dek" Ucap salah satu asisten yang sedang mencuci piring.
Milk tersenyum "Bu, liat cewek yang tidur di kamar tamu selain saya gak?"
"Ohh iyaa dekk, tadi sekitar 1 jam lalu dia pamit"
Milk berpikir sejenak "Oooh oke deh makasih bu"
"Sama-sama dek"
Milk melangkah masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahnya dengan air. Ia menatap cermin "Aneh banget gak ngomong main pergi aja" Ucapnya.
* * *
Milk tiba di kantornya pukul 10 pagi. Kantor itu sudah tampak beroperasi seperti biasanya sejak pagi. Sebenarnya Ia sudah sangat telat. Namun, tak ada yang melarangnya untuk telat.
Milk melangkah masuk menuju lift untuk naik ke ruangannya.
Lift terbuka setelah beberapa saat Milk menekan tombol naik.
tingg
Milk terdiam setelah menyadari bahwa ada seseorang di dalam lift itu. Orang yang kabur dari rumahnya. Namun, Ia hanya diam tak perduli. Ia melangkah masuk sementara orang itu melangkah keluar.
"Thank you" Ucap orang itu, Love saat berpaspasan di pintu lift.
Milk tak menjawab. Ia meneruskan niatnya untuk naik ke lantai atas.
* * *
Promotion admin office room
Love membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Ia melangkah menuju kursinya dan harus mengerjakan pekerjaannya terkait proyek baru perusahaan ini. Di tambah kepalanya yang masih agak pusing. Mungkin efek minuman yang Ia minum semalam.
"Love? Semalem di anterin sampe rumah kan?" Tanya Alin.
Love menoleh "Enggaa"
"Jadi? Dibawa ke hotel?" Alin terlihat agak cengengesan seperti memikirkan sesuatu.
"Ke rumah dia" Balas Love.
Alin terdiam "Rumah Milk?"
Love mengangguk.
"Kok bisa di rumah dia??"
Love mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa Ia 'tak tahu'
Tiba-tiba Fon menghela nafas beratnya "Hadehhhh"
Love menoleh "Kenapa?"
"Bingung mikirin cara promosinya. Hari ini supervisor kita jadwal ngecek kesini loh..." Ucap Fon.
Love tampak bingung "Supervisor? Siapa?"
"Ada, pengawas kita setiap minggu biasa ngawas 2-3 kali. Cuman minggu ini dia lagi rada sibuk jadi gak bisa ngawas. Hari ini dia bakal ngecek sekaligus kenalan sih sama kamu" Jelas Alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice for Us [ Milk Love ]
أدب المراهقينNot all separations are the end of two people's stories. what if fate says otherwise? Can anyone resist fate? Every meeting must have a farewell. But who says parting is the end of meeting? Sometimes we don't know what fate will happen before...