BAB 21

3.3K 200 3
                                    

Yok vote sebelum baca.

..............

BAGIAN 21

"Dewantara Grup masih beriklan aktif di perusahaan media Anda, Pak Direktur ..."

"Jika ada pemberitaan apa pun itu tentang keluarga saya, termasuk putri-putri saya, Dewantara Grup akan menarik seluruh sponsor kami di perusahaan Anda."

"Tolong kondisikan jurnalis-jurnalis Anda agar tidak mengganggu privasi keluarga Dewantara untuk berita apa pun."

"Jika mereka masih menggali, saya pasti akan membawa masalah ini ke hukum."

"Saya tekankan sekali lagi jika putri saya tidak pernah berselingkuh dengan siapa pun, seperti dugaan jurnalis Anda."

"Saya tidak ingin citra anak saya menjadi buruk karena pemberitaan tidak benar."

"Kontrol kembali jurnalis-jurnalis Anda."

"Itu saja yang saya minta saat ini. Terima kasih dan tolong kerja sama Anda menjaga nama keluarga saya, Pak Russy Setiawan."

Sang mertua mengakhiri sesi percakapan dengan pemilik Media Pratama. Sudah semua disampaikan maksud tentu saja.

Ganesha Dewantara tentu sudah begitu berpengalaman dalam bernegoisasi.

Sapta ingin juga berbicara. Setidaknya ia hendak meluncurkan pembelaannya untuk Agrima atas tuduhan pada sang istri.

Namun karena dirinya masih dituntut terus menjaga kerahasiaan pernikahan mereka, ia tak bisa melakukan apa-apa saat ini.

Larangan datang dari ayahnya sendiri dan sang mertua, agar tak sampai mengganggu stabilitas partai politik masing-masing.

Jika publik tahu, para kader yang memang berseberangan paham, pasti akan berusaha memanfaatkan untuk bisa menggoyahkan posisinya sebagai calon ketua umum.

Tentu, hal tersebut tak boleh terjadi. Jadi, Sapta menuruti saja manuver yang sudah dipersiapkan ayah dan sang mertua.

Citra Agrima tentu harus diselamatkan.

Setidaknya sebelum terbit artikel-artikel tak benar tentang sang istri, maka mereka harus mencegahnya lebih dulu.

Tindakan sang mertua pun sudah benar. Ia akan mendukung upaya apa saja dilakukan demi tak menciptakan kegaduhan.

Para media tentu terus berusaha menggali informasi yang bisa dijadikan topik hangat dan menciptakan berita-berita viral.

Kewaspadaan harus ditingkatkan. Mereka bisa menjadi bumerang yang berbahaya.

Terutamanya bagi posisi orangtua mereka sebagai politikus sekaligus juga pendiri fraksi-fraksi berpengaruh di negeri ini.

Setiap celah tak menguntungkan seperti pernikahan rahasia mereka ini, tentu dapat menjadi skandal yang menggemparkan.

"Sapta ...,"

Namanya disebut. Sang mertua pasti akan menyampaikan hal penting padanya.

"Kenapa, Pa?" Dibalas dengan sopan.

"Agrima akan Papa amankan ke US."

"Bagaimana, Pa?" Sapta jelas saja merasa kaget akan apa yang dikatakan mertuanya, sehingga spontan menunjukkan respons.

"Agrima akan tinggal sementara di New York hingga dia melahirkan."

"Papa ingin Agrima dan calon cucu Papa aman. Di sini terlalu riskan untuknya."

"Apa kamu akan memberikan izin pada Agrima untuk tinggal di sana, Nak?"

Sang mertua meminta persetujuannya. Jadi ia harus memikirkan dengan matang.

Keputusan yang dibuat Bapak Ganesha Dewantara terkesan amat mendadak. Jadi, amat wajar jika dirinya begitu kaget.

Namun akan dilihat dari berbagai sudut pandang atas pilihan sang ayah mertua.

Dan apakah ia sanggup tinggal terpisah dengan Agrima? Tak bertemu beberapa jam saja, rasanya sudah menyiksa.

Apalagi harus merelakan istrinya pergi ke benua lain, berbulan-bulan lamanya.

Selisih 12 TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang