10

5K 218 57
                                    


TYPO BERTEBARAN!!!!
Jangan lupa untuk vote dan komen ❤️
Selamat membaca sayang ❤️

----




" Ngawur Kamu Rahayu" Ucap Raka dingin menatap Ayu yang sudah menangis, cengkraman tangan nya semakin ia rapat kan ke tangan ayu dan membuang muka, pernyataan yang ayu lontarkan cukup membuat Raka sedikit terpancing emosi, bisa - bisa nya ia mengatakan hal yang tidak wajar disaat mereka mengadakan pesta pernikahan.
Ayu mengambil tisu dan mengelap air matanya sebisa mungkin ia menyembunyikan tangis nya dihadapan orang banyak.

"Aira endak bakal bisa terima aku mas, dia.....dia pasti endak bakal terima " pekik ayu menutup telinga histeris, setelah pesta pernikahan telah selesai ayu semakin mantap ingin bercerai dengan Raka. Raka yang berdiri dihadapan Rahayu diam seribu bahasa mencoba untuk memeluk Rahayu yang terus menerus menangis dan menolak.

" Kita bedaa mas, seharusnya mas menikah dengan perempuan yang mas cinta...bukan seperti ini...bukan karena keterpaksaan " nafas ayu tercekat di kerongkongan berusaha untuk memelan kan suaranya yang serak.

" Aku...aku takut..aku belum siap jadi istri aku belum siap jadi ibu... tolong.." ayu bersimpuh di kaki raka memohon untuk raka segera untuk menceraikan dirinya sebelum semuanya terlalu jauh sebelum timbulnya rasa diantara mereka. Raka dengan tegas menarik ayu yang bersimpuh di kaki nya raut wajah marah sekaligus kecewa tergambar diwajah Raka

" Sampai kapan pun kamu tidak akan pernah saya ceraikan, sekuat apapun kamu berusaha untuk pergi saya akan lebih kuat untuk menahan itu semua, sudah cukup...ini terakhir kali nya kamu boleh berucap seperti ini...saya kecewa yu saya kecewa" ujar Raka dingin dengan suara yang serak niat hati ingin keluar dari dalam kamar dan menenangkan pikiran raka membuang egonya dan lantas memeluk ayu.

" Kamu boleh marah pada saya dan juga Aira, tapi Jangan pernah mengatakan ingin berpisah dan berpisah karna saya sangat mencintai kamu cah ayu, kamu perempuan terpilih untuk menemani saya"

Setelah perdebatan hebat keduanya didalam kamar, ayu langsung terlelap mencoba untuk melupakan pertengkaran kecil yang mereka lakukan tadi, Perasaan ayu masih seperti perempuan muda diluar sana masih ingin bebas dan bergaul namun lain hal nya  dengan ayu  akad yang tiba-tiba tanpa diketahui oleh dirinya sendiri belum lagi ia menikah dengan ayah dari teman seangkatan SMP nya yang tak pernah akur dengan dirinya Semuanya terlalu banyak kejutan didalamnya dan Rahayu ragu dengan kejutan-kejutan lainnya.

" Kamu kok baru muncul si, wong kemarin iku ta tunggu in malah endak Dateng" omel ayu pada tari yang cengengesan di ambang pintu

" Kemarin iku mau Dateng tapi mbok yo ada acara juga dirumah jadi endak bisa Dateng disini, ululuh teman beda rahim ku ini sekarang udah Sah Resmi jadi istri nya Pak Raka ibu sambung dari Aira wkwkwkwk" celoteh tari memberikan ayu buket uang dan memeluknya erat.

" Wajib traktir ndak sih, Secara kan sekarang udah dikasih jatah' bulanan sama suami" ujar gita yang baru masuk kedalam rumah

" Nah bener... Seblak sama apa ya"

" Sama motor aja...biar iku kalau kita ngumpul endak susah susah boti lagi" ujar gita Dengan wajah sumringah dan melahap batagor yang disediakan oleh yani untuk tamu dan tetangga yang membantu bersih bersih.

" Hem btw aira gimana? Akur ndak kalian"  tanya tari penasaran

" Hemmm kemarin aira iku nangis nangis peluk pak Raka Secara kan pasti sedih sih liat bapak nya nikah di umur yang sekarang, tapi waktu itu aira endak salamin kamu nggak sih yu? Dasar anak durhaka"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku yang Terpilih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang