7

2.9K 181 27
                                    

TYPO BERTEBARAN!!!!!!

Selamat membaca sayang ❤️
Jangan lupa untuk vote dan komen ❤️

----







" Misi buk...paket"

"Pakettt"

"Kak paket kak"

Yani berdecak pinggang melihat tumpukan barang yang diantar kan oleh kurir kerumahnya...mulut nya sudah komat-kamit menunggu kepulangan ayu yang tadinya pergi bersama Raka untuk jajan.

" Heww...paket opo iki? Opo segela sesuatu di beli nya?" Omel yani membereskan paketan itu agar terlihat rapih terhitung ada 7 kurir paket yang mengantar kan pesanan ayu tidak pernah sebanyak ini sebelumnya pikir Yani.

" As...."

" Kamu iku kesambet opo yu? Wong kamu iku sadar?" Ayu yang tadinya hendak mengucapkan salam langsung mengubah ekspresi nya melihat sang ibu yang lebih dahulu memotong ucapan nya

" Sadar kok...ibu kenapa?"

" Liat iki.....kamu iku mbok yo mikir toh yu...barang sebanyak iki mau di apa in?" Ujar yani mengeser sedikit tubuh' nya hingga ayu bisa benar benar melihat tumpukan paket yang banyak membuat dirinya melongo

" Loh...paket sopo Iki?"

" Loh - loh kok kamu bingung, yo Pasti iki paket mu, wong cuma kamu yang hobi pesan di toko oren itu" ayu menggaruk kepalanya dan membuka gawai mengecek toko oren yang ada disana dan benar saja terlihat semua barang yang ia simpan di keranjang sudah berhasil dipesan dan semua paket itu sampai di hari ini.

( Lengah dikit Paket anda telah sampai ditujuan, klik selesai untuk memastikan barang telah sampai"

Ayu menduduk tiba - tiba tubuh' nya panas dingin, barang sebanyak ini Ibu nya yang membayar? Kapan ia memesannya? Terlepas dari itu ayu memeluk ibunya erat.

"Hehehehe jangan marah ya buk, iku ayu pesan endak tau juga soalnya ayu iku mesen cuma satu barang" ujar ayu lembut mencium pipi yani

"  Untung iku udah dibayar semua, kalau endak kamu iku ibuk gantung di pohon cabe belakang, sana masuk sekalian bawa iki barang mu sebentar lagi ibuk ibuk mau datang"  ujar Yani melepas pelukan ayu dan berlalu masuk kedalam untuk menyiapkan hidangan maklum memang dari kemarin rumah ayu sudah ramai karna terhitung tinggal beberapa hari lagi akan digelar pesta dan syukuran maka dari itu warga desa mulai sibuk membantu keluarga ayu.

" Iki.... Siapa yang bayarin? Bapak? Tapi kok ibuk endak ada ngomong?" Ucap ayu sendiri melihat tumpukan paket yang ia simpan didekat lemari pakaian.

" Apa jangan-jangan mas Raka?"

" Tapi kapan?" Ujarnya bingung sendiri baru ingin keluar dari kamar Raka lebih dahulu masuk membawa beberapa plastik yang berisikan jajanan ayu dan beberapa keperluan pribadi miliknya

" Mas.....iki paket ne mas yang cek-out? " Tanya ayu melihat raka

" Iya cah ayu" ujarnya pelan, ayu melotot kan matanya mengingat harga semua barang yang ia simpan di keranjang cukup mahal.

" Tapi kok iso mas? Mas buka hp ku diem - diem?" Tanya sedikit kesal menatap raka

"Hemmm.... beberapa hari lalu hp mu iku geter terus ta kira ada sms ternyata vocer belanjaan kamu mau hangus, mas liat hp kamu endak pake kata sandi ya mas langsung liat aja toko oren itu ternyata barang Yang kamu mau banyak jadi mas pesanin" ujar raka, ayu meringis pasti uang yang dikeluarkan raka sangat banyak.

Aku yang Terpilih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang