01

3.3K 185 40
                                    

Halo Jangan lupa Vote dan komen ya🤍
Komen kalau ada typo ya🤍

Selamat membaca Sayang ku 🤍🙏
------

" Bangun nduk, ibuk mau ke kebun" Yani mengetuk pintu kamar Rahayu yang masih tertutup rapat setelah sholat subuh 15 menit yang lalu kedua orang tua ayu sudah siap untuk ke ladang.

" Nggeh buk, iki ayu udah bangun" teriak ayu dari dalam kamar padahal dirinya saja masih memejamkan mata dan memeluk guling, Yani selaku ibu tidak mau meninggalkan rumah dalam keadan Ayu yang tidak sadar banyak sekali ketakutan dikepala nya.

" Jangan lupa kunci pintu yu, ayam bapak mu jangan lupa dikasih makan"

"Nggeh"

Cuaca pagi hari ini cukup bagus untuk melakukan aktivitas karena matahari yang muncul cukup terik, tinggal di pedesan yang dikelilingi Lembah dan pengunungan cuaca seperti ini tidak terjadi setiap hari maka dari itu beberapa petani yang ada di desa semangat untuk pergi ke ladang.

" Mbak ifa

"Ngeh nduk"

"Pakde"

"Ngeh nduk"

Rahayu yang tengah menyapu halaman rumah sesekali menyapa para tetangga yang lewat di depan rumah entah itu berangkat ke ladang ataupun melakukan aktivitas lainya. ya walaupun sudah satu tahun menjadi penganguran Rahayu tetap melakukan aktivitas seperti ini ya walaupun tidak setiap hari karna kasur dan guling nya telah mewujudkan itu semua dalam mimpi.

" Misi buk"

"Ibuk?" Rahayu memutar kepala nya 180 derajat saat mendengar seseorang memangil nya dengan sebutan ibu? Ibu? Hee kurang ajar

" Eh maaf mbak, ta kira tadi ib"

"Mau cari siapa?" Sengit ayu melihat sosok pria dengan tinggi 170 kurang lebih menurut ayu tampak jelas wajah yang pria itu tampak segan dengan ayu.

" Ibu yani, iki ada pesenan bibit cabe unggul sama bibit sawit" Ucap Pria itu melihat kearah boks besar yang ia bawa.

" Ohhhh.... simpan disitu aja Ibuk ku endak ada lagi ke ladang" ujar ayu mengibas rambut nya yang wangi.

" Oke mbak, saya permisi dulu..hem masalah yang tadi saya minta Maaf"

"Hemm" balas ayu yang sebenarnya masih kesal dengan masalah yang tadi. Pria itu pun beranjak pergi meninggalkan halaman rumah ayu sedangkan ayu pergi ke mbak sayur yang setiap hari berkeliling di desa mengunakan sepeda motor.

" Masak opo hari iki yu?" Tanya ibu ibu yang kebetulan ikut berbelanja

" Hemm kepengen makan sambel ati ayam sama sayur asem buk, buk ayu pengen tanya kalau buat sambel yang pedes iku gimana?

"Endak pernah buat sambel nduk?" Lantas ayu menampakan gigi nya dan mengeleng. Sedangkan ibu tadi tersenyum memaklumi karna memang didesa ini Rahayu terkenal dengan anak yang manja.

" Kalau cabai nya 1 ons biasanya ibu campur sama rawit merah ya 10 biji gitu lah, terus iku Ibuk suka bawang merah nya yang banyak terus bawang putih nya sedikit di ulek campur garam abis itu ditumis sampai matang, minyak nya endak usah banyak2 kalau mau tambah sedep campurin penyedap rasa sama merica " ayu yang tengah memilih perbawangan menganguk mendengar ucapan dan arahan membuat sambal dari perempuan tersebut setelah membeli bahan bahan tersebut ayu mulai mengerjakan nya didapur.

" Pasti bisa wong tingal ulek sama campur2,  tapi kalau endak gimana? Ah endak papa nama nya juga belajar" Rahayu yang memegang ulekan tiba - tiba tidak percaya diri untuk memasak namun ia optimis untuk belajar memasak agar donatur semakin sayang pada dirinya.

Aku yang Terpilih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang