6

3.3K 175 21
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen 🤍
Typo Bertebaran!!!!
Jangan lupa bahagia sayang 🤍

Selamat Membaca
----





" jadi sekarang ayu udah endak perawan?, sakit ndak yu?"

*Husssttt" tari menyenggol lengan gita dengan siku nya saat dengan polos nya gita bertanya pada ayu perihal hubungan ranjang ayu dan Raka. Ayu mengangkat bahu nya acuh lantas melahap bakso yang ada dihadapan nya, ketiga nya bertemu kembali setelah hampir satu Minggu tidak bertemu . Gita mengerut kan dahinya bingung melihat respon ayu yang seolah-olah malas membahas hubungan nya.

" Yoo aku iki kan penasaran, apalagi pak raka iku keliatan nya seger banget" ujar gita membuat tari membuang nafas kasar.

" Ya orang jaga pola hidup ya gitu lah, sak iki kalian endak mau resmi in hubungan kalian? Ya dari pada orang orang banyak cerita" ayu mengerutkan dahinya baru teringat bagaimana kelanjutan hubungan nya dengan raka.

" Hem kalau aku cerai Gimana ya?" Tanya ayu pada tari dan gita ke-tiga nya saling menatap satu sama lain.

"Ya paling kamu iku ditebas bapak mu" ujar gita singkat setelah itu ikut rebahan di dekat tari.

" Pak Raka iku punya adik ndak ya?" Tanya gita penasaran

"Endak tau" ujar ayu jujur

" Punya satu yang tinggal dikota"

"Loh kok kamu tau tar? Jangan - jangan"

" Jangan - Jangan opo? Wong bapak ku naruh beras di pabrik pak yudi yo aku tau lah...bapak ku yang cerita"

" Ohhh" gita mengangguk kan kepala nya pelan setelah itu melihat kembali kearah ayu

" Kenalin dong yu, adik nya pak raka ke aku ya Siapa tau aku iki bisa jadi adik ipar mu"

" Inget pacar mu ta"

"Hehehehe "

Suasana desa yang sore ini mendung membuat mereka bertiga memutuskan untuk main ke gubuk tengah sawah milik ayu ditemani dengan semangkuk bakso dan beberapa janjanan yang mereka beli untuk mengenyangkan perut mereka yang karet itu

" Huaaa pengen liburan" keluh tari menguyah kacang atom sambil menghentakkan kaki, biasanya mereka memang akan pergi berlibur ke kota dan destinasi yang ada disini.

" Hemm iya juga sih, aku iki juga udah mau pulang" ujar gita sedikit cemberut dan sedih' mengingat waktu liburan nya sebentar lagi akan selesai.

" Liburan ke Curug aja yuk, kalau mau ke pantai si gas aja" ujar ayu semangat

"Nahh ide bagus, jadi kapan?"

"Hemm lusa mau?"

"Mau...mau"

"Oke ya, lusa" ujar tari mengambil gawai nya dan mencari beberapa ide foto yang akan ia tiru nanti nya. Tak terasa mereka bertiga bercerita hingga sore hari para petani sudah kembali pulang begitu pun dengan mereka.

" Kelakuan mu Yang iki seperti nya sulit untuk di hentikan, kenapa kamu endak nginap di gubuk aja sekalian?" Omel Yani saat melihat ayu yang baru pulang.

" Yo... Gimana toh buk wong aku iku ketemu sama temen ku ya harap maklum, iki batagor buat ibuk " Rahayu menyerahkan kresek putih yang berisi batagor Yang ia beli di pinggir jalan saat akan pulang ke rumah

" Yowes...sana masuk mandi " ayu mengangguk dan masuk kedalam rumah dengan beberapa jajanan yang ia bawa, setelah membersihkan tubuh ayu langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur memainkan gawai nya.

Aku yang Terpilih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang