3

3.7K 175 18
                                    


TYPO BERTEBARAN!!!!!!
SELAMAT MEMBACA TEMAN TEMAN SEMUANYA 🙏 🤍
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR
TERIMAKASIH 🙏
----

Plak !!!!!!

Plakk!!!!!

Plakk!!!!!!

Ughhhhhhh.....

Shhhhhhh....

Plak!!!!!


























" Sini yu pindah kesini biar mas yang pindah kesana"  ayu merapatkan bibir nya kuat enggan menjawab Ucapan dari sosok laki - laki yang duduk dipinggir kasur kesayangan nya tempat dimana ia membangun mimpi setinggi angan nya, tampak wajah memerah Rahayu jelas ketara dengan mata yang sebam. Ia enggan menjawab apalagi menoleh ia bertahan diantara banyak nya nyamuk yang berterbangan disudut kamar nya itu. Ia menyesali kenapa dulu ia kekeh ingin memasang pagar di jendela kamar nya ini, jam sudah menujukan pukul 3 dini hari disaat semua orang terlelap Rahayu masih terjaga sejak kejadian beberapa jam yang lalu.

Raka mengaruk 6 nya yang tidak gatal, Cangung? Jelas ia sangat Cangung dengan istri nya ini.. serba salah yang ia rasakan, Melihat ayu yang jelas jelas menolak dirinya membuat raka sedikit tersentuh apakah ia harus menceraikan ayu ?  Cinta? Jangan tanyakan hal itu pada Raka sekarang apalagi Rahayu. Raka bingung untuk melakukan sesuatu karena kamar tidur ini  di kunci oleh mertua nya tidak mungkin ia membiarkan Rahayu terjaga malam ini sedangkan ia bisa tidur nyenyak di kasur empuk milik ayu itu.

" Mas tidur disini, mas janji gak bakal apa2 in kamu, kamu ke kasur aja tidur nya" ucap raka mengambil salah satu boneka ayu dan melangkah kedekat lemari untuk tidur disana, ayu memegang kepala nya yang terasa pusing apalagi perut nya sangat lapar ia menatap raka sekilas yang membelakangi dirinya tidur dilantai tanpa alias sedikit pun.

" Biarin aja yu wong salah dia"

Tak terasa matahari mulai naik, udara sejuk menyapa dari subuh tadi Ayu merapatkan pelukan nya pada guling kesayangan nya.udara pagi ini  cukup sejuk segala kemarahan dan kekesalan tadi malam sejenak terlupakan dari benaknya. Hingga suara sang bapak yang tiba - tiba membangun kan dirinya membuat semua mimpi ayu hilang.

" Bangun Rahayu, bisa - bisa nya kamu masih tidur di jam segini sana masak untuk bojo mu" ayu menghela nafas kasar enggan membuka matanya namun Karto tidak bisa dibantah sang bapak malah membuka gorden kamar nya lembar2 hingga cahaya pun mulai masuk kedalam kamar Rahayu.

" Kebiasan mu yang satu ini harus kamu hilang kan yu, moso ndak malu sama bojo mu, wong nanti kata raka iku anak nya karto malas sekali kerjannya turu turu" omel karto dengan segala kekesalan yang menumpuk dihati ayu lantas bangun dari tidurnya ya walaupun kepala nya terasa pusing.

"Iki sarapan lauk pauk udah jadi.." ucapnya dalam hati saat melihat meja makan yang sudah tersedia sarapan pagi ayu tersenyum kecil dan kembali memutar langkah nya menuju kamar tidur nya namun terlihat karto dengan ekspresi datar nya melihat kearah dirinya yang mau tak mau ayu harus bergegas mandi.setelah membersihkan diri ayu tidak melihat sama sekali batang hidung Raka untuk apa juga ia memikirkan nya.

Ayu membuka lemari pendingin dan mengambil beberapa buah yang sudah ia jadikan salad dan membawa nya ke halaman rumah, ditemani dengan udara sejuk dan langit mendung ayu menikmati salad buah itu dengan santai sambil memikirkan bagaimana ia bisa lepas dari raka.

" Gustiii.... Ayu ayu" pekik yani membuat Rahayu kaget dan langsung melihat kearah sang ibu yang berdecak pingang melihat kearah dirinya.

" Opo toh buk, teriak teriak"

" Ta pikir kamu udah pergi ke puskesmas ternyata masih disini? " Ayu menyeritkan dahi nya untuk apa juga ia menatap pergi kesana?

" Mau ngapain buk?  Males ah" kesal ayu membuang muka bukannya menyetujui yani malah menjewer telinga ayu hingga memerah.

Aku yang Terpilih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang