Malamnya, keduanya sedang bersantai dengan Vano yang tiduran dia paha Danu sambil membaca bukunya.
"Al..." Panggil Danu, mengelus rambut Vano pelan.
"Ya mas? Mas ngidam sesuatu? Ayo jalan." Ucap Vano bangun dengan antusias menatap Danu berbinar.
"Bosan belajar? Ya udah ayok katanya ada Pasar malam dekat sini." Ucap Danu membuat Vano bangun dan mengambil jaket juga kunci mobil miliknya. Vano memakai kaos hitam polos yang dibalut jaket denim. Kakinya dibalut dengan celana jeans hitam yang tampak pas pada kakinya. Sedangkan Danu hanya menggunakan hoodie berwarna hitam dengan celana jeans yang sama dengan milik Vano.
"Yey kencan..." Seru Vano pelan membuat Danu terkekeh kecil.
"Kencan bareng mas Danu." Gumamnya, menggandeng tangan milik sang pujaan hati.
Keduanya masuk kedalam mobil dan dengan kecepatan Sedang Vano menjalankan mobilnya menuju pasar malam yang dikatakan oleh Danu.
"Wah... Ada bianglala mas, gede banget." Seru Vano dengan mata berbinar. Danu yang melihat itu hanya menghela nafas, dia seperti mengajak bocil ketaman hiburan.
"Abis bayik ini lahir gw beneran harus ngerawat 2 bocil kematian nih kayanya." Batin Danu mengikuti langkah kaki Vano yang berjalan menuju beberapa permainan disana.
Mulai dari kora-kota, ombak banyu, bumper car. Vano bener-benar tak lelah menaiki semua wahana tersebut hingga mereka tiba di roller coaster. Jiwa Danu seakan ditarik keluar dari raganya, berbeda dengan Vano yang tampak semakin energik.
"Seru banget!!" Ucap Vano turun dari wahana yang diikuti oleh Danu dibelakangnya.
"Udah Al, nyawaku hampir hilang." Ucap Danu membuat Vano tertawa kecil.
"Maaf ya mas, soalnya ini pertama kalinya aku ke pasar malam, seru banget." Ucap Vano membuat Danu heran.
"Jadi kalo liburan kemana?"
"Time zone."
"Dasar orkay." Batin Danu menghela nafas berat.
"Udah yok, kita beli makan dulu. Perut mas kempes gara-gara main terus." Vano terkekeh dan mengajak sang kekasih kesalahan satu stand makanan disana. Menunggu Vano yang sedang memesan, Danu duduk disebuah kursi panjang disana menunggu Vano selesai membeli makanan.
Saat sedang menunggu sang Dominan, seseorang datang dan duduk mepet dengannya membuatnya merasa risih.
"Lo punya hubungan lebihkan sama Vano?" Tanya orang itu yang tak lain adalah Rana dengan pakaian pakaian hebohnya.
"Emang kenapa kalo gw punya hubungan?" Tanya Danu dengan ekspresi wajah menantang sang lawan.
"Homo menjijikkan."
"Menjijikkan kaya gini lo iri juga kan?" Danu ber-smirk, menatap Rana dengan tatapan meremehkan.
"Gw mana mau iri sama manusia hina kaya lo. Gak dulu!" Serunya menatap Danu sinis.
Danu menghela nafas dan tersenyum bisnis. "Minimal kalo iri saingin jangan cuman bisa sinisin. Gak mampu ya? Upss."
"Maksud lo apa hah!?" Serunya bangkit dari duduknya menatap wajah Danu kesal.
"Bego lo?"
"LO!!-"
"KIRANA!" Vano datang sebelum keduanya bertengkar. Vano berdiri didepan sang pujaan hati membela.
"Vano... Dia duluan!" Seru Rana menunjuk Danu yang memegang jaket milik Vano membuat sang pemuda cukup salah tingkah.
"Heh lo yang jelas-jelas duduk mepet sama gw!" Protes Danu tak ingin disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Bottom [MPREG]
Science FictionNama gw Danuja Satiorjo, Seorang pria kantoran biasa yang punya hidup yang sederhana. Punya gebetan dan nafsu sama melon kembar. Tapi gimana kalo gw, Danuja Satiorjo pria tulen macho tiba-tiba hamil gara-gara Having sex dengan bocah ingusan!? "Maaf...