bab 11: Temen Vano

2K 159 4
                                    

Saat ini Vano sedang duduk bersama Daren disalah satu meja kantin sambil memakan makanannya. Vano tampak sibuk dengan gawainya membuat sang sahabat cukup kesal.

"Main hp aja terus. Mau belajar, mau makan, hp aja terus. Temennya pun ditinggal demi hp." Sindir Daren menatap jengah sahabat.

"Apaan sih gw lagi chatan sama ayang nih..."

"Cih..."

"Makanya jangan jomblo." Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Daren mengangkat kursi yang didudukinya dan mengangkatnya seakan ingin melemparkannya ke arah Vano.

"Gw geprek lo pake kursi ya! Mentang-mentang laku lo, lo gituin gw, Babi!" Seru Daren dan menaruh kursinya kembali Dan dudukinya. Sedangkan Vano hanya tertawa melihat ekspresi kesal sang sahabat.

"Emang secakep apasih pacar lo sampe-sampe gw dilupain. Gak kaya biasanya tau." Vano hanya diam dan berfikir sejenak memikirkan reaksi apa yang akan diberikan oleh sang sahabat jika dia mengatakan sebenarnya.

"Lo gak bakalan ninggalin gw kalo gw ngelakuin hal yang diluar norma kan?"

"Emang lo ngapain? Buntingin anak orang?"

"Salah satunya itu."

"VAN–"

"Jam istirahat telah selesai, disampaikan kepada seluruh siswa-siswi agar memasuki kelas masing-masing, bapak dan ibu guru akan memasuki ruang kelas terimakasih." Ucapan Daren terhenti karna suara bel masuk Membuat Vano bangkit dari tempatnya dan meninggalkan Daren.

"Bahas nanti, udah bel." Pemuda tersebut tampak berjalan dengan santai meninggalkan sang temen dibelakang yang tampak bengong.

"MAKSUD LO APA BANGSAT!!"

•••

"VANO BABI, SINI LO GW CINCANG-CINCANG ANJING!!" Teriak Daren syok memanggil Vano yang sedang ke dapur mengambil minuman untuk Daren. Gimana Daren gak syok, Vano ngomong kalo dia lagi ketemu pacarnya yang gak sengaja dia hamilin tapi yang dia liat cuman om-om dengan perutnya yang sedikit besar. Vano jadi simpanan om-om?

Danu yang melihat temen Vano hanya menghela nafas, jujur dia agak takut melihat Vano membawa temannya ke apartemen mereka.

"No, lo jangan becanda bangsat, lo jadi simpanan om-om!? Gw jadi curiga kalo lo yang hamil anjing!!" Bisik Daren yang menyusul Vano kedapur.

"Enak aja mas gw lo panggil om-om anjing!!"

"Yabemang gak terlalu om-om, tapi tetep aja Vano!! Jangan gila please."

"Lo kekurangan uang? Lo minta sama gw tolol, gw sahabat lo atau jangan-jangan lo gak nganggep gw? Lo—"

"Bacot Ren." Celetuk Vano membawa nampan yang berisi 3 minuman dengan berbeda varian. Pemuda tersebut menaruh nampan tersebut diatas meja dimana disana ada Danu yang sedang duduk sambil menonton televisi.

"No..." Bisik Daren melirik Danu. Dia ngeri-ngeri sedep liatnya anjir.

Tanpa mempedulikan sang sahabat, Vano duduk didekat masnya dan menyuruh Daren duduk di kursi depannya. "Kenalin mas, dia temen aku, namanya Daren. Daren kenalin dia Mas aku alias pacar aku dia boti gw." Danu memukul Vano pelan mendengar kata boti dengan keluar dari mulut Vano.

"Hah!? Lo jadi bujangan–" sebelum menyelesaikan perkataannya, Vano dengan cepat memukul kepala Daren kesal. Sedangkan Danu tertawa mendengar perkataan teman Vano yang terdengar absurd.

Sedari tadi Danu mendengar semua perkataan Daren tapi dia hanya diam saja hingga saat Daren mengatakan jika Vano menjadi bujang sewaan membuat Danu tertawa.

Be Your Bottom [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang