Hari Minggu, hari dimana semua orang dapat istirahat dengan tenang. Tapi berbeda dengan Vano yang harus berangkat bekerja untuk menghidupi calon keluarga kecilnya.
"Nanti gw bawain makan siang." Ucap Danu mengantar sang dominan kedepan pintu.
"Emm Al..." Panggil Danu membuat sang dominan menatap manik kelam sang submissive.
"Gw mau kerja-"
"Mas, kan Al udah bilang kalo Al bakal tanggung jawab sepenuhnya atas kondisi mas saat ini. Jadi mas jangan minta kerja terus. Aku bisa kerja sendiri buat mas sama bayik. Udah, Al mau berangkat." Vano langsung menjabat tangan Danu dan salim. Tak lupa pemuda tersebut mencium kedua pipi Danu dan pergi dari sana.
Danu hanya bisa menghela nafas dan tersenyum salah tingkah. Walau begitu dia masih kesal dengan Vano karna tak membiarkannya bekerja. dia bekerja bukan untuk mendapatkan uang, tapi karna dirinya merasa bosan jika hanya berada dirumah.
•••
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Matahari pun sudah ada di pucuk kepala. Danu sedang menata makan siang yang sudah dia buatkan untuk Vano dalam rantang yang akan dia bawa.
Danu menggunakan motor matic lamanya dan melajukannya menuju tempat kerja Vano. Walaupun Vano tergolong anak orang kaya dia tak segan-segan untuk berkerja menjadi seorang pelayan disebuah restoran, dan hal itu sukses membuat Danu cukup tak enak. Bayangkan aja, anak orang dari kecil selalu jadi pangeran yang di beri kemewahan tapi semenjak bersamanya malah jadi seorang bawahan orang lain.
Sesampainya, Danu dapat melihat dari luar jika Vano sedang melayani beberapa pembeli. Beberapa juga dari mereka mencolek juga merayu Vano tapi tak dipedulikan. Danu yang melihatnya hanya terkekeh kecil melihat wajah tersiksa Vano.
Danu duduk disalah satu meja memerhatikan Vano yang mondar mandir memberikan pesanan juga menyapa pelanggan. Melihat itu Danu merasa semakin tak enak, apa lagi dia tau seberat apa sekolah sambil bekerja.
Disana, Danu hanya duduk dan memerhatikan Vano yang sibuk bekerja. Dia juga memesan segelas kopi Amerikano untuk menemaninya memerhatikan Vano. Dia tak ketahuan oleh Vano karna dia memesan minumanya dari pelayan lainnya.
Satu jam berlalu akhirnya Kafe sudah agak sepi, Danu menghampiri pria tersebut dan menyodorkan bekal yang dirinya buat.
"Makasih untuk hari ini, ayok istirahat dulu." Vano yang mendengar suara Danu terkejut dan tersenyum lebar.
"Mas... Sejak kapan disini?" Tanya Vano menerima bekalnya.
"Satu jam yang lalu, maaf ya kayanya gw kecepatan datangnya jadi makanannya agak dingin." Vano menggeleng.
"Seharunya aku yang minta maaf karna gak sadar ada mas disini. Mas jadi nunggu deh.." Kali ini Danu menggeleng dan tersenyum lebar.
Kemudian seorang pria yang berumur dua puluh lebih mendatangi keduanya dan menyuruh Vano untuk beristirahat terlebih dahulu. Akhirnya keduanya duduk disalah satu meja dan membuka bekal Danu hari ini.
"Wah... Tumis kangkung sama telur asem jawa ya? Duh ngiler banget nih." Seru Vani membuat Danu tersenyum.
"Oh iya, mas udah makan belum?" Tanya Vano setelah mendapat satu suapan.
"Belum, nanti pas pulang aja."
"Gak boleh mas harus makan. Kita bagi dua." Vano menyodorkan sesendok nasi dan tumis kangkung.
"Tapi-"
"Ayo aaa, bayiknya nanti laper, kasian." Ucap Vano mendapatkan plototan dari Danu.
Mau gak mau akhirnya Danu mengalah dan makan bersama Vano.
![](https://img.wattpad.com/cover/375042597-288-k102789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Bottom [MPREG]
Science FictionNama gw Danuja Satiorjo, Seorang pria kantoran biasa yang punya hidup yang sederhana. Punya gebetan dan nafsu sama melon kembar. Tapi gimana kalo gw, Danuja Satiorjo pria tulen macho tiba-tiba hamil gara-gara Having sex dengan bocah ingusan!? "Maaf...