Bab 02: Galau

160 14 0
                                    

Dua minggu terlalu berlalu kini Danu Sedang melamun di dijalan saat menuju halte bus, memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu tentang dirinya yang bercinta dengan sesama pria. Sebenarnya Danu bukan seorang homopobic hanya saja pria yang dia ajak one night stand kini sedang berusaha mendekatinya.

"MAS DANUJA!!" Seseorang berseru dari atas motorny,a. Tak lupa tatapan berbinar memancar dari matanya.

"Jarak kita gak sampai satu meter Al, lo bisa gak sih, gak usah teriak, budek telinga gw entar." Danu berjalan dengan pelan menuju kearah Vano.

"Hehe, ayok naik, gw udah nunggu lo lama tau..." Keluh Vano menggoyangkan motornya pelan. Tadi pagi Danu berangkat ke kantornya menggunakan bus karna ban motornya kempes.

"Gw naik bus-"

"Shutt, sama abang aja, gratis." Vano tersenyum lebar pada Danu tapi tak dihiraukan. Pria tersebut lebih sibuk pada gawainya dan tak mempedulikan keberadaan Vano.

"Mas Danuja Satiorjo, ayok sama abang aja. Abang gratis loh..." Tawar Vano, turun dari motornya dan berjalan menuju Danu.

"Al, sadar gak sih..."

"Enggak, kan aku lagi dimabuk cintanya mas Danuja Satiorjo." Vano menggenggam tangan Danu, menyeret pria tersebut menuju motornya.

"Huh... Lo pake motor sport Al, gw gak suka. Mending gw naik bus." Danu kembali ke tempat duduknya dan kembali fokus pada gawainya, entah apa yang dia lakukan.

Beberapa detik, tak ada suara yang terdengar sama sekali hingga suara kenalpot berbunyi dan melaju pergi. Danu mengedarkan pandangannya, melihat bocah SMA yang sedari tadi mengganggunya telah pergi.

Danu menatap jadwal keberangkatan bus yang akan datang 2 jam. Salahkan saja temannya yang melimpahkan semua pekerjaannya padanya dengan alasan dia punya kencan dengan istrinya untuk memperingati universery mereka yang ke 2 tahun.

Untuk membunuh kebosanan, Danu mengambil earphone miliknya dan memutar lagu disana. Menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dan memejamkan mata. Karna kelelahan akhirnya Danu tertidur disana.

•••

Paginya Danu terbangun disebuah tempat yang tak asing baginya. Mengedarkan pandangannya dan teringat jika tempat ini adalah apartemen milik pemuda yang sedang pdkt dengannya.

"Pagi mas..." Sapa seseorang dengan riang. Ditangannya terdapat nampan berisi semangkuk sup dan air minum.

"Al?"

"Kemarin kamu tidur di halte bus, jadi aku bawa ke apartemen punyaku." Vano duduk didekat Danu dan mengambil mangkuk dinampan dan berniat menyuapi Danu.

"Gw gak biasa makan berat kalo pagi." Vano mengangguk dan menaruh mangkuk tersebut di nampan dan berniat untuk keluar.

"Al..."

"Ya?" Pemuda tersebut berbalik, tersenyum manis pada Danu.

"Gak perlu nyiapin sarapan, gw mau langsung pulang aja."

"Kenapa?"

"Gw gak enak kalo ngerepotin lo." Danu beranjak dari tidurnya, mengambil tasnya yang tergeletak didepan lemari baju milik Vano.

"Aku gapapa kalo direpotin mas kok." Vano berdiri didepan Danu. Jangan lupa senyum manis yang sedari tadi dia pasang.

"Tapi gw gak suka Al." Danu menghidar dan pergi dari sana.

"Kalau begitu biar Al antar." Vano langsung mengambil jaket juga kunci mobilnya di dalam laci dan mengejar Danu yang sudah ada dibawa.

"Ayo mas." Al menggandeng tangan Danu dan berjalan menuju lift.

Be Your Bottom [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang