Happy reading!!
Vote & coment jika kalian sukaIg; edll_weiss
Di tengah keraimaian kota yang tak pernah tidur, Alesha merasakan campuran antara kegembiraan dan kecemasan saat ia melaju di jalan menuju Warkes. Ia melihat pemandangan di luar mobil, namun pikirannya melayang jauh ke Ibunya yang sedang sakit. Ia teringat obat yang baru saja ia ambil dari rumah sakit mendesak kembali ingatannya.
Ia mencoba menelepon Areksa, Kakaknya, namun tak ada jawaban. Lalu Alesha mencoba menghubungi Tisa, Tantenya yang selalu siap membantunya.
Alesha memakai earphone yang sudah terhubung dengan ponselnya."Asalamualaikum Tante," sapa Alesha.
"Waalaikumsalam Dek, ada apa?" Tanyanya di seberang sana.
"Tan, Abang ada di rumah nggak ya?"
"Areksa barusan berangkat ke Jakarta, katanya ada kerjaan, Dek,"
"Ibu sendiri dong, Tan?"
"Nggak dong, kan ada Tante. Udah Adek kalo lagi ada urusan, selesaikan dulu aja ya" ujarnya dengan penuh perhatian.
"Yaudah makasih ya Tan, Alesha titip Ibu ya," ucapnya sebelum sambungan telepon itu terputus. Senyum kecil mengembang di wajahnya meski pikirannya tak henti berputar, Alesha kembali fokus menyetir.
Saat ia semakin mendekati Warkes, ia melihat Eldion, kekasihnya yang setia mengikuti dari belakang. Ia merasakan perhatian yang diberikan Eldion. Bahkan Eldion memperlambat laju motornya demi memastikan Alesha selalu aman di depannya.
Ketika sampai di Warkes, kehadirannya disambut hangat oleh teman - temannya.
"Nah, udah kumpul semua El. Mau ngomong apa?" Tanya Leon. Saat Eldion dan Alesha duduk di dekatnya."Hadeuh nih dua bucin nempel terus ya tuh tangan juga ga lepas gua lihat - lihat," sela Mahesa, menggelengkan kepalanya. Dia tak mau kalah dan langsung mengenggam tangan Kinala dengan erat.
"Gua juga bisa, El!" lanjutnya dengan senyum nakalnya."Iri aja lo Sa! Lo mah udah pernah, kan gua baru kali ini jadi wajar kalo nempel terus! Iya kan, Al?" Ejek Eldion sambil melirik wajah Alesha yang merona. Alesha langsung mencubit kecil perut Eldion, dan ia hanya tersenyum nakal.
Seperti biasanya, ada candaan di antara mereka. Tetapi, Eldion kini tampak serius. "Udah, udah gini Daks, gua ngumpulin kalian semua di sini, karena ada sesuatu yang harus gua sampaikan," katanya, membuat suasana tiba - tiba serius. Tatapannya menyorot setu per-satu teman - temannya.
Alesha mengira, Eldion akan membahasa soal perpindahannya ke Jakarta, namun sepertinya lebih dari itu.
"Seperti yang kalian tahu kalo gua kuliah di Jakarta dan pastinya gua tinggal di sana, dan waktu gua sedikit buat kalian," Tatapannya masih tertuju pada teman - temannya, sedikit tersirat kesedihan di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paramita Amorfati
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] Banyak plot wistnya guys 😃❤️ {Pesan cinta dariku} - El Ini cerita pertamaku, sebuah perjalanan yang penuh warna dan pelajaran berharga dalam kehidupan. Dari saat pertama kali aku melangkah ke fase ini, aku menyadari bahwa set...