Perut naura kram

460 31 0
                                    

Paginya Mala dan Rakha pun sudah terbangun. Mereka berdua pun langsung wudhu dan shalat Subuh berjamaah.

Lalu Mala duduk di kasur. "Kamu gak mandi" ujar rakha. "Mandi bentar lagi, kamu mandi aja duluan" ujar Mala. "Yaudah aku mandi dulu ya" ujar Rakha. "Iya sayang' ujar Mala.

Lalu rakha pun mandi. Sedangkan Mala menyiapkan pakaian untuk Rakha. Setelah itu rakha pun memakai pakaiannya.

Sementara Mala sedang mandi. Setelah itu Mala pun keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil pakaiannya.

Tiba tiba terdengar suara bel rumah mereka. "Sayang kayaknya ada tamu deh" ujar Mala. "Iya kayaknya sahabat kita" ujar rakha. "Iya mungkin mereka sayang" ujar Mala.

"Yaudah kamu pakai aja baju dulu biar aku yang bukain pintu" ujar Rakha. Lalu rakha pun turun kebawah untuk membuka pintu. Sementara Mala memakai pakaiannya.

Rakha pun membuka pintu rumahnya. "Masuk aja dulu" ujar Rakha. "Makasih rakh" ujar mereka serentak. Lalu mereka pun masuk.

Mereka pun langsung duduk di sofa. "Gimana keadaan Mala rakh" ujar Devi. "Alhamdulillah Mala udah sehat" ujar Rakha. "Kita ikut seneng deh dengarnya" ujar vio.

"Yey Kita bisa nonton Drakor lagi dong sama Mala" ujar devi. ''Yaelah Lo cuma ingat Drakor aja tuh Mala nya gak di ingat" ujar eby.

"Enggak gitu juga maksud gue, gue tuh seneng kalau Mala sembuh kan jadi bisa nonton Drakor lagi bareng bareng" ujar Devi. "Yaudah sih gak usah pada ribut" ujar Rakha.

Tak berapa lama Mala pun keluar menggunakan eskalator. Devi dan vio pun menunggu Mala di depan eskalator.

Saat Mala sudah berada di bawah Devi dan vio lalu memeluk Mala. "Mala kangen" ujar Devi dan vio. "Dev, vi peluknya jangan keceng kenceng dong nanti baby gue kejepit" ujar mala.

Lalu mereka pun langsung melepaskan pelukannya. Sementara Mala langsung ke tempat rakha.

Mala pun memeluk suaminya dengan erat. Rakha juga membalas memeluk istrinya. "Cielah giliran dia yang meluk erat gapapa" ujar Devi. ''Iyalah gapapa gue kan papanya" ujar Rakha. "Iya juga sih" ujar afan.

"Eh kalian udah pada makan belum" ujar Mala. "Belum sih mal" ujar eby. ''Yaudah kita sarapan dulu biar gue masak kalian tunggu aja di ruang makan" ujar mala.

"Yey makan makasih mal" ujar afan. "Yaelah fan giliran makan aja lah gercep" ujar vio. 

"Yaudah aku masak dulu ya" ujar Mala. "Aku bantuin ya" ujar Rakha. "Gak usah sayang kamu tunggu aja di ruang makan" ujar Mala.

"Tapi kan kamu baru sembuh" ujar Rakha. "Iya tapi kan cuma masak nasi goreng aja sayang boleh ya" ujar Mala. "Yaudah lah'" ujar rakha.

Lalu Mala pun langsung ke dapur. Sementara mereka menunggu di ruang makan.

Mala pun langsung masak. Akhirnya nasi goreng dan ayam goreng pun sudah matang.

Mala pun langsung menghidangkan di meja makan. Mereka pun makan bersama hingga habis. Setelah itu mereka semua meletakkan piring dan gelasnya di westafel dapur.

Lalu mereka duduk kembali di sofa. "Eh mal, vi nonton Drakor yuk" ujar devi. "Gue sih Ayuk aja" ujar vio. "Gue juga" ujar Mala.

"Sayang aku nonton Drakor dulu ya" ujar Mala. "Iya sayang" ujar Rakha. "Yaudah Ayuk" ujar Mala. Lalu mereka bertiga pun menaiki eskalator.

"Kita nontonnya di kamar gue aja ya soalnya cemilan udah pada habis di kamar tamu" ujar Mala. "Yaudah mal gak papa" ujar vio. "Iya mal yang penting bisa kita nonton Drakor" ujar Devi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pernikahan TerpaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang