Happy Reading Semuanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.°°°°°°
Dua hari sudah dua hari Kevin mendiaminya mereka masih sholat bersama, dan juga berangkat sekolah bersama bahkan Kevin menurunkan dirinya di tempat biasa. Alana pikir setelah turun dari atap karena mereka, makan bersama semuanya akan selesai, tapi nyatanya itu tidak terjadi. Hari ini Alana seorang diri di apartemen. Nola, Ayu, dan Maura mengajaknya untuk pergi nongkrong setelah pulang sekolah, tapi Alana menolaknya karena dia tidak mau Kevin semakin marah padanya jika main sampai lupa waktu.
Kevin memang bukan seorang anak ustad, maupun Kyai yang memiliki pondok pesantren tapi ilmu agamanya jauh lebih diatas Alana. Kevin mampu menjadi imam yang baik walaupun pernikahan mereka baru beberapa hari berlangsung, jika pasutri pada umumnya akan pergi bulan madu tapi mereka berbeda, karena masih sekolah. Alana menatap jam dinding 15 menit lagi waktunya maghrib, mengapa Kevin belum juga pulang.
"Jadi, begini perasaan Kevin saat aku pulang telat saat itu, maaf Kevin aku benar - benar minta maaf," ucap Alana dalam hatinya.
Kurang 10 menit waktu maghrib Alana mendengar bunyi sandi apartemen dimasukkan, dan Alana dengan cepat kabur ingin mengambil air wudhu. Kevin masuk kedalam apartemen sambil memijit pelipisnya dengan pelan. Kevin mendengar suara gemericik air, dan dia pun menuju suara tersebut saat sampai Kevin tertegun melihat Alana berada di apartemen lagi mengambil air wudhu.
Alana membaca doa setelah mengambil air wudhu setelah itu dia keluar dari kamar mandi, Kevin masuk kedalam kamar mandi lalu mengambil air wudhu juga. Kini Kevin, dan Alana sholat maghrib bersama, setelah selesai. Alana maju lalu menyalim tangan sang suami, dan perlahan Kevin bisa merasakan tangannya hangat barulah dia menyadari jika Alana sang istri menangis.
Kevin mengelus pelan kepala Alana yang masih terbalut mukena berwarna pink, dan Kevin kini menangkup pipi Alana lalu menghapus air mata sang istri. Kevin tidak menyangka jika Alana yang bar - bar, dan tidak takut pada siapapun kecuali pada Allah kini menangis didepannya. Kevin tidak tahu jika Alana juga takut padamu.
"Sudah berhenti menangis," ucap Kevin dengan lembut.
"Kamu belum maafin aku Vin, bahkan untuk adu mulut pun aku takut padamu karena kau terlalu menyeramkan," ujar Alana dengan terisak pelan.
Kevin kini berdiri lalu membuka pecinya tidak lupa melipat sajadahnya, Alana melakukan hal yang sama kini Kevin bisa melihat istrinya memakai celana pendek dengan baju kaos longgar.
"Kita bicara di sofa saja, dan aku agak haus," kata Kevin.
"Akan ku ambilkan," balas Alana yang jalan menuju dapur.
Kevin mengusap wajahnya dengan kasar sungguh mereka belum melakukan malam pertama, tunggu umur mereka legal dulu baru bisa, sekalipun sudah sah secara agama bukan berarti membebaskan mereka untuk melakukan lebih jauh. Kini Kevin sudah duduk di sofa yang berada di ruang tengah, tidak lama kemudian Alana kembali dengan secangkir teh hangat, dan juga kue brownies yang dibuat tadi.
Alana menata semuanya diatas meja lalu duduk disamping Kevin sang suami, dan Kevin melihat kue brownies sejujurnya Kevin tidak suka manis.
"Aira, kamu yang buat.?" Tanya Kevin.
"Iya, kamu pikir siapa yang buat?, dan tenang saja kuenya tidak manis karena mama sudah katakan padaku jika kamu tidak suka manis, pedas, dan juga asam, jadi kuenya tidak manis sama sekali." Jawab Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Two Years (Open Preorder)
Підліткова літератураMenikah, setiap pasangan yang saling mencintai satu sama lain serta sudah siap membangun rumah tangga, pasti akan melewati fase pernikahan, dan pernikahan sendiri bukan hanya menyatukan 2 hati, tapi juga 2 kepala, 2 ego, serta 2 keluarga. Maka butuh...