Happy Reading Semuanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.°°°°°°
Setelah menghabiskan selama 2 hari satu malam di Lembang, Jawa Barat. Kevin serta Alana telah kembali masuk sekolah. Seperti biasa mereka berangkat bersama - sama, Alana turun dari mobil disusul oleh Kevin. Para siswa serta siswi yang sudah datang bingung, melihat mereka berangkat bersama. Tidak lama kemudian Bima masuk kedalam sekolah menggunakan sepeda motornya, lalu berhenti tepat didepan Alana.
Tentu saja Alana mundur beberapa langkah hingga dirinya menabrak dada bidang sang suami, Kevin merangkul pundak Alana. Bima yang masih memakai helm mengeraskan rahangnya, dan dia pun membuka helmnya lalu menatap tajam Kevin. Alana tentu merasakan atmosfer permusuhan tersebut.
"Apa mereka saling kenal dulunya, sampai mereka jadi musuh, dan sebelum terjadi hal buruk lebih baik kami pergi," ucap Alana dalam hatinya.
Alana dengan cepat merangkul tangan Kevin lalu mereka masuk, tapi baru 5 langkah mereka berjalan terhenti dengan suara Bima.
"Alana, aku tahu bajingan tersebut memberikan tekanan padamu, dan aku akan pastikan merebutmu darinya," ujar Bima.
Alana yang mendengar hal tersebut mengerutkan keningnya, sedangkan Kevin mengeluarkan aura hitamnya, mendengar Bima ingin merebut Alana darinya. Alana pun berbalik lalu berbicara pada Bima.
"Aku tidak paham mengapa kak Bima ingin merebutku dari Kevin, dan Kevin tidak pernah memberikan tekanan apapun padaku, jika kami berangkat bersama itu karena papa sama bunda menitipkanku pada Kevin, soalnya kedua orang tua kami berangkat bersama ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah Haji, jadi tolong kak Bima jangan berbicara aneh-aneh fokus saja pada kehidupanmu sendiri," jelas Alana.
Kevin menyeringai mendengar penjelasan Alana, Bima menggepalkan kedua tangannya. Lalu turun dari motornya dia menghampiri mereka, begitu sampai Bima langsung menggenggam tangan Alana. Alana seketika menepis tangan Bima dengan kasar.
"Tolong jaga batasanmu kak Bima, kita bukan muhrim jadi jangan menyentuhku," kata Alana dengan dingin.
Bima menggepalkan kedua tangannya, Kevin menarik pelan tangan Alana lalu menyembunyikan dibelakangnya.
"Ini masih pagi, jangan mencari masalah," ucap Kevin dengan dingin.
Bima menatap Kevin lalu menantangnya untuk duel basket.
"Aku menantangmu untuk duel basket, jika aku menang Alana menjadi milikku, dan jika kau menang maka aku tidak akan mengusik Alana lagi," tantang Bima.
Kevin mengeraskan rahangnya lalu berkata.
"Alana bukan sebuah barang yang harus dipertaruhkan, kau memang tidak berubah bajingan, dan kau yakin menantangku Bima," kata Kevin dengan dingin.
"Aku yakin menantangmu, jika kau menolak artinya kau pecundang, dan Alana memang bukan barang tapi aku menginginkannya, kau adalah penghalang diantara kami, jadi aku ingin menyingkirkanmu dari tengah - tengah kami, jadi setelah pulang sekolah aku menunggumu di lapangan jika kau tidak datang artinya kau memang pecundang yang selalu melarikan diri," tutur Bima.
Rahang Kevin mengatup dengan erat lalu berkata.
"Aku akan datang, dan siaplah menerima kekalahanmu," kata Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Two Years (Open Preorder)
Fiksi RemajaMenikah, setiap pasangan yang saling mencintai satu sama lain serta sudah siap membangun rumah tangga, pasti akan melewati fase pernikahan, dan pernikahan sendiri bukan hanya menyatukan 2 hati, tapi juga 2 kepala, 2 ego, serta 2 keluarga. Maka butuh...