Happy Reading Semuanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.°°°°°°
Tepat pukul 17.00 sore para siswa-siswi kelas 3 baru saja menyelesaikan kelas tambahan mereka, dimana berupa simulasi untuk menghadapi ujian nasional yang kurang dari 1 bulan lagi akan dilaksanakan. Alana merenggangkan badannya yang terasa kaku, tidak lama kemudian dia merasakan kedua telapak tangan yang memijat perlahan pundaknya, dan saat mengangkat wajahnya Alana tersenyum melihat Kevin sang suami yang kini telah memijatnya, tatapan mereka saling terpaku satu sama lain, hingga suara deheman Haikal terdengar.
"Ehem ehem, kita masih di kelas," dehem Haikal.
Kevin serta Alana tersentak mendengar hal tersebut, Nola serta Ayu telah mengabdikan pose Kevin, dan Alana sebagai kenang-kenangan kisah mereka saat massa sekolah. Mereka bertujuh berjalan keluar dari sana, hingga saat di parkiran Alana tiba - tiba kebelet pipis.
"Aa, aku mau ke toilet dulu kebelet pipis," kata Alana sambil memberikan tasnya.
"Baiklah Aa temanin," balas Kevin.
"Tidak usah Aa, tidak lama kok aku," ucap Alana.
Alana bergegas menuju kamar mandi karena dia sudah tidak tahan, dan Kevin memutuskan menunggu Alana sang istri.
Di Toilet Wanita.
Alana kini lagi mencuci tangannya bahkan mencuci wajahnya, agar dia merasakan segar. Tidak lama kemudian ada yang masuk kedalam kamar mandi bahkan dia mengunci pintu kamar mandi. Alana yang mendengar suara pintu terkunci dengan cepat melihat ke arah sampingnya dimana itu merupakan Maura mantan sahabatnya, dan Jelita yang merupakan anak kelas 2, serta 2 orang pria dimana dari wajahnya bukan anak sekolah sini.
"Ya Allah, Ya Rabbi, hidup serta mati hamba hanya engkau yang mengaturnya, tolong lindungi hamba, Amiin," doa Alana dalam hatinya.
Alana kini melepaskan ikatan rambutnya lalu menyimpan dalam sakunya, Maura menyeringai menatap Alana lalu berkata.
"Sudah lama aku menantikan hari ini tiba, hari dimana aku membalas tamparan, dan juga pukulanmu padaku," kata Maura.
Alana tersenyum sambil bersidekap, dan berkata.
"Artinya kau butuh waktu 2 tahun untuk membalas semuanya, terlalu lama bukan atau karena sekarang kau punya pendukung makanya kau berani menantangku," kata Alana.
Maura menggepalkan kedua tangannya lalu menatap Jelita, dan berbicara.
"Bukankah kau ingin sekali, membungkam mulut besarnya," kata Maura.
"Iya kak," balas Jelita.
Jelita dengan cepat maju lalu menampar Alana namun tangan Alana dengan cepat menangkisnya, Maura langsung maju ikut menyerang tentu saja Alana mampu melawan, tapi karena dia lagi lemas akhir-akhir ini sehingga membuat tenaganya cepat habis. Maura serta Jelita memanfaatkan hal tersebut dengan menyiksa Alana bahkan menyiram tubuh Alana menggunakan air bekas pel, terakhir mereka membawa Alana masuk kedalam salah satu bilik toilet, dan mengunci Alana disana.
Setelah selesai mereka pergi dari sana dengan cepat, tanpa mereka menyadari jika dalam kamar mandi ada cctv tidak terlihat yang dipasang. Alana yang berada didalam bilik kamar mandi merasakan nafasnya sesak, bahkan perutnya terasa sakit. Alana membulatkan matanya saat melihat darah mengalir dari sela kakinya, Alana mengambil ponselnya dia berusaha menjaga kesadarannya agar tidak pingsan. Alana menelpon sang suami.
Kembali ke Kevin.
Kevin melihat jam tangannya 10 menit lagi waktu maghrib, dan Alana belum juga kembali dari toilet. Padahal sudah 20 menit berlalu, mengapa Alana sangat lama tidak lama kemudian Kevin melihat Alana menelponnya, dengan cepat Kevin menjawab panggilan Alana.
"A.a, to.lo.ng a.ku, a....,"
Kevin mematikan sambungan telpon begitu saja lalu berlari menuju kamar mandi, mereka berlima dengan cepat berlari menyusul Kevin. Kevin sudah sampai di kamar mandi saat mau masuk ternyata pintunya telah terkunci, bahkan Ayu melihat bekas air pel keluar dari bawah celah pintu.
"Eh, ini bekas air pel," tunjuk Ayu pada lantai.
Mereka semua melihat kearah lantai benar adanya ini bekas air pel, Kevin berjalan mundur mereka yang tahu Kevin ingin berbuat apa ikut mundur serta memberikan ruang bagi Kevin. Kevin dengan cepat menendang pintu kamar mandi, dan setelah 2 tendangan pintu terbuka bahkan terlepas. Kevin dengan cepat masuk kedalam, lalu membuka setiap bilik pintu, dan saat sampai ke bilik terakhir mata Kevin menangkap darah yang sudah mengalir lewat bawah.
Kevin dengan cepat berjalan lalu membuka pintu tersebut, saat terbuka mata Kevin membulat sempurna melihat keadaan Alana sang istri yang berusaha agar tidak pingsan. Kevin dengan cepat melepaskan blazernya lalu memakaikan pada Alana, dan Kevin menggendong Alana ala pengantin lalu berjalan keluar dari sana. Ayu serta Nola membulatkan matanya melihat keadaan sahabat mereka.
Kevin memandang Leon, Justin, dan Haikal lalu berkata.
"Cari sampai ketemu," kata Kevin dengan dingin.
"Baik ketua," balas Haikal, Justin, dan Leon.
Kevin berjalan dengan langkah lebarnya Ayu serta Nola menyusul langkah Kevin, Haikal melihat sekeliling hingga matanya menangkap cctv didalam kamar mandi.
"Kita keruangan cctv, dan Justin jangan biarkan kamar mandi ini tersentuh oleh siapapun, hari ini mereka lolos tapi besok tidak akan, karena mereka tidak tahu berhadapan dengan siapa," ujar Haikal.
"Tentu, kira - kira siapa.?" Tanya Justin.
"Sudah jelas dendam sama Alana, dan mereka bukan sendiri terlihat dari jejak kaki mereka berempat, berempat lawan satu orang sungguh sikap pecundang." Jawab Leon.
Justin membetulkan pintu kamar mandi setelah selesai, dia juga menempel tulisan toilet rusak dilarang masuk kecuali petugas kebersihan, dan tukang.
Di Ruang Cctv.
Kini Haikal, Justin, dan Leon sudah berada diruangan cctv, Leon mengakses cctv ditoilet hingga terlihat Alana yang dicuci tangan, tidak lama kemudian Maura, dan Jelita masuk bersama 2 orang pria. Leon menyalin semuanya.
"Ternyata Maura, dan Jelita," kata Haikal.
"Sudah ku duga hanya dia yang dendam sama Alana," balas Leon.
"Lalu memanfaatkan Jelita, karena Kevin terus menolaknya, heran sama perempuan jaman sekarang doyan kok sama suami orang," ujar Justin.
"Dunia sudah benar-benar gila," ucap Haikal.
Mereka bertiga keluar dari ruangan cctv lalu menyusul Kevin yang sudah berada di rumah sakit, sedangkan Maura serta Jelita kini lagi merayakan keberhasilan mereka karena sudah berhasil menyakiti Alana, dan mereka tertawa seakan kejahatan mereka tidak akan terungkap.
To Be Continue.
Semoga Alana baik - baik saja.
#pensi #pensivol13 #eventpensi #teorikatapublishing #lapaspenulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Two Years (Open Preorder)
Novela JuvenilMenikah, setiap pasangan yang saling mencintai satu sama lain serta sudah siap membangun rumah tangga, pasti akan melewati fase pernikahan, dan pernikahan sendiri bukan hanya menyatukan 2 hati, tapi juga 2 kepala, 2 ego, serta 2 keluarga. Maka butuh...